Kalau kita berkunjung ke Hong Kong menggunakan transportasi udara sekarang ini, Â sebuah bandara yang modern dengan terminal yang megah akan menyambut di Pulau Lan Tau. Bandara Chep Lap Kok merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia yang merupakan pintu gerbang Hong Kong sejak 6 Juli 1998.
Akan tetapi, sebelum pindah ke Chep lap Kok, Hong Kong memiliki sebuah bandara yang sangat legendaris dan terletak di Semenanjung Kow Loon . Namanya pun sangat terkenal saat itu yaitu Bandara Kai Tak. Â Konon nama ini diambil dari gabungan dua nama pengusaha besar dari abad lampau , yaitu Ho Kai dan Au Tak. Â Bandara ini lah yang telah melayani kawasan koloni terakhir Inggris di Asia itu sejak 1925 hingga 1998.
Kini bandara Kai Tak telah menjadi sejarah, namun buat sebagian orang yang sering mendarat dan tinggal landas di Kai Tak, bandara ini meninggalkan kenangan yang sulit untuk dilupakan. Â Demikian juga dengan saya yang pertama kali mendarat di sana pada Agustus 1986 hingga sekitar Mei 1998, kurang dari dua bulan sebelum bandar itu ditutup.
Banyak yang bilang bahwa Kai Tak adalah merupakan salah satu bandara paling strategis di dunia karena lokasinya berada di pusat kota. Namun lokasi ini pula yang menjadikannya sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia. Â Berbahaya namun juga mengasyikkan sekaligus mendebarkan baik bagi para pilot yang menerbangkan pesawat, maupun bagi ratusan penumpang yang ikut bersamanya.
Bagi saya, bandara ini banyak memiliki kenangan yang tidak terlupakan, karena selain seringnya mendarat dan lepas landas di sini sekaligus bandara ini juga menjadi rumah atau tempat tinggal sementara jika kebetulan berkunjung atau pun bertugas di koloni Inggris ini. Â Dan tempat tinggal saya pun memang tepat berada di seberang bandara, yaitu sebuah hotel yang hingga kini masih eksis dan bernama Regal Oriental Hotel. Â Akan tetapi, ketika itu nama hotel tersebut adalah Regal Meridien Airport Hotel.
Dari terminal selepas kedatangan, cukup berjalan kaki melewati sebuah jembatan penyebrangan yang dilengkapi dengan travelator untuk sampai di concierge di lantai 3 hotel.  Hotel ini sendiri memilik 14 lantai dengan sebuah restoran  yang bernama Five Continents dan bar bernama Flying Machine di lantai 14 yang sering digunakan untuk sekedar bersantai, minum-minum dan mendengarkan life music sambil memandanga pesawat yang mendarat dan lepas landas. . Di sini pula saya sering mendengarkan lagu favorit dalam Bahasa Tagalog, Anak,  yang dibawakan oleh buduanita dari Filipina.
Dan kalau kita bosan berada di hotel, jalan-jalan ke terminal baik sekedar melihat-lihat toko duty free atau menjemput dan mengantarkan sahabat dan sanak saudara yang berangkat melalui bandara Kai Tak juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Â Lokasi hotel yang berada di Kow Loon City juga menjadikan tempat dyang menarik dan penuh tantangan untuk dijelajahi.
Bahkan bila kita kebetulan datang ke Hong Kong dan tidak menginap di Airport Hotel, banyak pilihan transportasi menuju awasan Kow Loon seperti TSim Sha Tsui atau kawasan di Hong Kong Island seperti Central dan Casuse Way Bay dengan menggunakan Bus Bandara  yang ongkosnya relatif terjangkau. Kala itu hanya sekitar 7 atau 8 Dollar Hong Kong saja.  Bagi yang ingin naik angkutan umum seperti mini bus pun, tinggal berjalan kaki sedikit keluar bandara.Â
Bandara ini dianggap sebagai salah satu bandara yang paling berbahaya karena letak geografisnya yang berada di sebuah teluk yang bentuknya mirip mangkuk dengan sebuah landasan yang menjorok ke laut dan bukit serta gunung-gunung di sekitarnya. Â Bukan hanya itu, kawasan Kow Loon Bay dan Kow Loon City, juga merupakan kawasan pemukiman dan bisnis dengan perkantoran dan apartemen yang tinggi menjulang.