Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengenal Singkatan dan Kode untuk Kota, Bandara, dan Maskapai Penerbangan

18 Mei 2023   11:01 Diperbarui: 19 Mei 2023   04:35 15491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Air Balitic di Riga: Dokpri

Indonesia merupakan negeri kepulauan terbesar di dunia yang membentang ribuan kilometer dari barat ke timur maupun dari utara hingga ke selatan. Karena itu transportasi udara merupakan salah satu media transportasi yang paling cepat, aman dan efisien, terutama untuk jarak yang cukup jauh untuk menghubungkan tempat-tempat di pelosok Nusantara. 

Apa lagi untuk perjalanan jauh ke mancanegara. Bayangkan kalau kita harus naik jalan darat dari Jawa sampai ke Papua, berapa besar biaya dan waktu yang harus dihabiskan?

Tentu saja untuk naik transportasi udara, kita harus membeli tiket yang sekarang ini sangat mudah didapat dengan hanya berselancar di internet. 

Bagi yang sudah biasa tentunya tidak akan menemui kesulitan untuk memesan atau membeli tiket pesawat udara, baik ke kota-kota lain di Indonesia atau bahkan sampai ke pelosok dunia.

Pesawat CX di Bandara Cep Lap Kok HKG
Pesawat CX di Bandara Cep Lap Kok HKG

"Ke Singapura naik SQ,  ke Hong Kong naik CX atau ke Bali naik GA," kita mungkin sering mendapatkan jawaban ini bila bertanya kepada seorang teman atau kerabat kemana mereka hendak menghabiskan liburan. 

Istilah SQ, CX, atau GA, tentunya akan mudah dimengerti bagi yang sudah biasa melakukan perjalanan dengan pesawat udara, tetapi bagi yang masih awam tentunya perlu dijelaskan lebih lanjut bila SQ adalah Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Garuda Indonesia.

B787 Qatar Airways di Bandara Ngurah Rai : Dokpri
B787 Qatar Airways di Bandara Ngurah Rai : Dokpri

Lalu kalau kita melihat tiket kode booking pada tiket elektronik, selain nomor penerbangan yang menampilkan kode maskapai, biasanya juga ada pasangan kota atau bandara keberangkatan dan kedatangan beserta tanggal dan jam keberangkatan dan kedatangan di bandara tujuan. Misalnya saja: QR959 CGKDOH 18MAY2023 09.05 13.20.

Maka kita tentunya tahu bahwa ini adalah penerbangan Qatar Airways 958 tanggal 18 May 2023 yang berangkat dari CGK (Soekarno-Hatta Aiport) menuju Doha dengan jadwal berangkat pukul 09.05 dan tiba pada pukul 13.20 waktu setempat.

Selain itu yang tidak kalah penting tentu saja ada nomor tiket dan nama penumpang serta kelas dan informasi lainnya seperti terminal keberangkatan dan kedatangan untuk bandara yang memiliki beberapa terminal. 

Untuk itu ada baiknya kita mengenal beberapa kode untuk maskapai, kota bandara dan juga nomor tiket untuk memastikan bahwa kita akan datang di terminal atau bandara yang tepat untuk penerbangan selanjutnya ke mana saja baik di Indonesia maupun mancanegara.

Pesawat Etihat di Abu Dhabi: Dokpri
Pesawat Etihat di Abu Dhabi: Dokpri

Pertama, akan diberikan kode untuk maskapai. Sebenarnya atau dua kode yang dipakai yaitu Two Letter Code yang dikeluarkan oleh IATA (International Air Transport Association dan Three Letter Code yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization). Namun di kebanyakan bandara, two letter code lebih umum digunakan, walaupun three letter code pun kadang digunakan seperti di Bandara Soekarno Hatta beberapa dekade lalu.

Sekarang mari kita berkenalan dengan beberapa maskapai yang ada di dalam negeri dan kode yang alokasikan untuk mereka. Pertama-tama tentunya semua mengenal Garuda Indonesia yang memakai kode GA untuk IATA dan GIA untuk ICAO.

Jadi nomor penerbangan GA 410 misalnya adalah penerbangan dari Jakarta Soekarno Hatta Terminal 3 menuju ke I Gusti Ngurah Rai di Denpasar.

Bagi yang sering terbang dengan garuda tentunya juga akan familier dengan beberapa nomor penerbangan yang dipakai Garuda, misalnya saja kepala 1 biasa untuk tujuan Sumatra, 2 dan 3 untuk tujuan di pulau Jawa, dan 8 atau 9 untuk tujuan internasional. 

B787 Jetstar di DPS: Dokpri
B787 Jetstar di DPS: Dokpri

Selain Garuda, tentunya ada Air Asia (QZ), Lion Air ( JT), Batik Air (ID), Wing Air (IW), Citilink (QG), Sriwijaya (SJ) NAM Air (IN), dan juga maskapai yang masih tergolong baru Super Air Jet (IU). Tentu saja kita juga masih ingat akan beberapa maskapai yang telah almarhum seperti Merpati (MZ), Bouraq (BO),  Mandala (RI), atau Sempati (SG).

Untuk maskapai luar negeri ada baiknya dikenal beberapa yang cukup terkenal seperti SQ dan SIA (Singapore Airlines), CX atau CPX (Cathay Pacific).  Selanjutnya hanya menggunakan kode IATA yaitu MH (Malaysia Airlines), TG ( Thai), BI, (Royal Brunei), SV (Saudi Arabian Airlines), QR (Qatar Airways), EY (Etihad), EY (Etihad), TK(Turkish Airlines), KL (KLM), BA (British Airways), AF (Air France), CI (China Airlines), CA (Air Chine). CZ (China Southern), MU (China Eastern), QF (Qantas), NZ (Air New Zealand), AA (American Airline), UA (United Airlines), ET (Ethiopian Airlines), PR (Philippines Airlines) dan masih banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan kode kota dan bandara. Nah ini kadang membingungkan terutama untuk kota yang memiliki beberapa bandara, karena itu perlu mengetahui dengan lebih rinci.

Jakarta sendiri memiliki dua bandara sehingga untuk kota Jakarta biasanya diberikan kode JKT sedangkan untuk Bandara Soekarno Hatta (CGK) dan Halim Perdanakusuma (HLP). Jakarta juga pernah memiliki bandara yang sudah ditutup yaitu Kemayoran yang dulu memiliki kode (KMO).

Pesawar Air Kenya di Masai Mara: Dokpri
Pesawar Air Kenya di Masai Mara: Dokpri

Berikut adaah beberapa kode untuk kota kota besar di Indonesia misalnya Surabaya (SUB), Denpasar (DPS), Manado (MDC), Palembang (PLM), Makassar (UPG), Bandar Lampung (TKG), Semarang (SRG), Balikpapan (BPN) dan lain sebagainya. Perlu juga diketahui ada beberapa kota yang pindah bandara sehingga kode kota sering mengikuti kode bandara yang baru. 

Misalnya saja Medan sewaktu masih di Polonia memakai kode MES dan setelah pindah ke Kualanamu memakai kode KNO. Demikian juga dengan Lombok, sewaktu masih di Selaparang memakai kode AMI setelah pindah ke Lombok Tengah memakai kode LOP.

Pesawat Turkmenistan di Bandara  Minsk: Dokpri
Pesawat Turkmenistan di Bandara  Minsk: Dokpri

Kalau kita sering ke mancanegara tentunya juga kenal dengan Singapura (SIN), Hong Kong (HKG), Manila (MNL), Amsterdam (AMS),  Frankfurt (FRA), Jeddah (JED), Cairo (CAI), Loas Angeles (LAX), Dubai (DXB), Abu Dhabi (AUH), Istanbul (IST), dan lain sebagainya.

Untuk kota yang mempunya beberapa bandara seperti New York, maka biasanya dijelaskan bandara tujuan seperti JFK (John F Kennedy), EWR (Newark), atau LGA (La Guardia). Juga TYO (Tokyo) bisa saja NRT (Narita) atau HND (Haneda) serta LGW (London Gatwick), atau LHR (London Heathrow). 

Uniknya ada beberapa kota yang sudah berganti nama namun three letter code nya seakan-akan masih menunjukkan singkatan nama lama kota tersebut. Misalnya saka UPG untuk Makassar sekan-akan masih menunjukkan kota Ujung Pandang, TKG untuk Bandar Lampung juga menunjukkan singkatan untuk Tanjung Karang. 

Untuk kota di luar negeri juga masih cukup banyak yang masih menggunakan kode dengan singkatan nama lama, misalnya CAN untuk kota Guangzhou yang merujuk ke Canton, PEK untuk Beijing yang merujuk ke Peking, atau LED untuk St. Petersburg yang masih merujk ke Leningrad.

Pesawat Air Balitic di Riga: Dokpri
Pesawat Air Balitic di Riga: Dokpri

Yang tidak kalah menarik adalah pemberian kode tiga huruf dari IATA untuk kota-kota di Kanada yang sama sekali tidak merujuk ke singkatan nama kota atau bandra tetapi selalu di mulai dengan huruf Y. Misalnya saka YVR untuk Vancouver, YYZ untuk Toronto, YUL (Montreal), YYC (Calgary), YOW (Ottawa), YQB (Quebec City) dan lain-lain.

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kode nomor tiket untuk maskapai penerbangan yang akan menjelaskan maskapai mana yang mengeluarkan tiket yang kamu beli. 

Misalnya saja nomor tiket yang dikeluarkan Garuda Indonesia selalu diawali dengan nomor 126, Cathay Pacific (160), Singapore Airlines (618), Qatar Airways (157). Turkish Airlines (235), Japan Airlines (131), Philippines Airlines (079), dan American Airlines (001).

Nah lain kali kalau kamu naik Air Asia, Lion Air atau Citilink, coba cek tiga angka pertama nomor tiketnya .

Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun