Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Islam di Tiongkok dan Kontroversi Uyghur

3 Mei 2023   21:54 Diperbarui: 3 Mei 2023   22:12 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara salah satu masjid yang paling besar dan indah di Tiongkok terapat di Xian yang merupakan ibukota beberapa dinasti termasuk DInasti Tang yang ketika itu terkenal dengan nama Chang An. Great Mosque of Xian ini dibangun pada tahun 742 dan hingga kini merupakan salah satu masjid paling indah di Tiongkok.

Sementara itu, di Beijing juga terapat Masjid Niujie yang dibangun pada 996 dan keindahan arsitekturnya menjadi inspirasi Masjid Chengho yang banyak tersebat di berbagai kota di Nusantara seperti Surabaya, Palembang dan masih banyak lagi.   Laksamana Cheng Ho sendiri dianggap sebagai salah satu pejabat dari Dinasti Ming yang ikut menyebarkan agama Islam di Nusantara pada abad ke XV.

Penulis sendiri sudah sempat berkunjung ke beberapa kota di Tiongkok baik Guangzhou, Shenzhen, Guilin, Beijing, Hangzhou, Shanghai, Nanjing, Xiamen, Quanzhou, Chengdu, Tianjin dan mampir ke berbagai masjid yang terkenal seperti Masjid Niujie di Beijing, Qingjing di Quanzhou, XIaotauyuan di Shanghai, Jinjue di Nanjing, dan juga Huangcheng di Chengdu. 

Di masjid-masjid ini kita bisa melihat bahwa kehidupan umat Islam di Tiongkok sama sekali tidak mengalami pembatasan dan persekusi seperti yang sering diberitakan.  Namun tentu saja belum menjawab tentang kehidupan etnis Uyghur di Xinjiang.

Kalau kita belum memiliki kesempatan untuk berkunjung langsung ke Tiongkok apalagi ke Xinjiang, tentu nya saat ini cukup banyak sumber baik berupa buku, artikel ataupun berita di website yang dapat kita simak.   Untuk berita di website, tentunya harus memilah dan tidak mudah percaya kepada satu sisi saja. Karena kadang ada pemberitaan yang sangat negatif bila kita merujuk ke satu pihak sementara ada lagi berita yang sangat positif jika kita merujuk ke pihak yang lain.  

Kembali ke kebebasan beragama di Tiongkok, memang sangat menarik untuk dibahas. Dari berbagai sumber, ternyata dalam konstitusi Tiongkok sendiri yaitu pasal 36 UUD Tiongkok versi tahun 1982 menyatakan bahwa setiap warga negara dijamin kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing tanpa paksaan dari siapa pun.  

Kebebasan Beragama ini pun mencakup kebebasan untuk tidak beragama.  Namun memang ada syarat dalam kebebasan beragama ini yang disebut dengan normal religious activities yaitu  kegiatan agama yang normal dan dimaknai bahwa tidak seorang pun boleh menggunakan agama untuk kegiatan yang bisa membahayakan ketertiban umum .

Singkatnya kebebasan beragama tetap dijamin selama tidak ada kegiatan yang mencampurkan politik dengan agama atau kebebasan beragama di Tiongkok memang masih terbatas jika dibandingkan dengan di Indonesia, misalnya saja di Tiongkok sebagai negara komunis, tentu saja tidak diizinkan untuk mendirikan partai berdasarkan agama dan kegiatan sejenisnya.

Sehubungan dengan Uyghur dan Xinjiang, kita juga harus menyadari bahwa Xinjiang merupakan provinsi yang sekarang memiliki status daerah otonom dan memiliki sejarah panjang yang penuh pergolakan.  Xinjiang juga merupakan provinsi yang sangat luas karena memiliki luas sekitar 1.6 wilayah Tiongkok dengan kekayaan alam yang sangat luar biasa. 

Selain keindahan alamnya, banyak mineral, minyak dan bahkan giok atau juga ada di Xinjiang.   Tiongkok tentu saja tidak mau kehilangan Xinjinag karena ternyata banyak sekali Gerakan separatis yang ingin Xinjiang merdeka. 

Kegiatan kekerasan juga sering terjadi atas nama kemerdekaan Xinjiang seperti peristiwa serangan di Stasiun Kereta Api di Kunming pada 2014 yang menewaskan puluhan orang. Belum lagi berbagai peristiwa kerusuhan di Xinjiang.  Ada yang bilang, bahwa Indonesia dan Tiongkok memiliki kesamaan yaitu antara Papua dan Xinjiang.  Tentu saja pendekatan dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia tidak sama dengan yang diambil oleh pemerintah Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun