Berjalan di pagi hari di kaki Lina jalan Juanda memang mengasyikkan. Tidak lama kemudian saya melihat sebuah bus Trans Metro Pasundan no 4 rute Dago yang tampaknya tidak terlalu banyak penumpang. Warna birunya mengingatkan sebagian bus Transjakarta.
Saya kemudian naik ke  sebuah jembatan penyeberangan  yang bentuknya unik . Tangga nya melingkar indah. Dari tangga sini saya dapat melihat pemandangan bangunaan dengan lebih leluasa.
Akan tetapi sayang, jembatan an penyeberangan ini tampak  sangat kumuh karena banyak sampah berserakan.
Sesampainya di seberang, masih dari atas jembatan, saya visa melihat sebuah lahan yang sangat kuas namjn sudah kosong dan hanya tersisa reruntuhan bangunan serta pohon -pohon tua yang besar dan terlihat angker. Di depan lahan ini masih ada papam nama yang menjelaskan kalau duku di sini berdiir salah satu SMA elite di Bandung yaitu SMAK Dago.
Pada  papan itu juaha tertulis bahwa kuas lahan sekitar 19!ribu meter persegi. Saya ingat, SMAK Dago merupakan salah satu sekolah favorit dan juga tenot Pak Habibi dan Bu Ainun bersekolah . Kini sayang lahan ini terbengjelai .
Tepat di sebelah SMAK Dago ini juga terdapat lagi sebuah bangunan tua yang juga merupakan sebuah SMA, yaitu SMA Negri I Bandung. Pagi itu waau baru sekitar pukul 11 pagi, sebagian murid sudah pulang sekikah.