Masih dalam  program Bangga Berwisata di Indonesia, kali ini saya ingin membagikan pengalaman jalan-jalan di lereng dan kaki Gunung Selamet yang ada di kawasan Banyumas, Jawa Tengah.  Nah teman-teman pasti sudah bisa menduga ke mana saya berwisata kali ini?  Tidak salah lagi yaitu ke kawasan Baturaden yang tidak jauh dari kota Purwokerto.  Kota Purwokerto dan kawasan Banyumas inilah tempat dimana kita bisa menikmati indahnya bahasa Ngapak yang sangat fenomenal. Di sini pula telinga saya bisa menikmati keindahan salah satu dialek bahasa Jawa itu.
Perjalanan ke Baturraden dimulai dengan menginap semalam di kota Purwokerto dan di pagi hari sempat mampir ke Museum BRI di pusat kota dan sejenak melihat sejarah bank yang disebut-sebut sebagai bank tertua di tanah air itu.
Setelah itu, perjalanan ke Baturraden  dimulai, dan kendaraan mulai mendaki ke pegunungan di lereng gunung Selamet  kearah utara sejauh sekitar 11 kilometer dan ditempuh sekitar 30 menit saja. Sesampainya di dekat pintu masuk lokawisata Baturraden, udara segara pegunungan dengan hawanya yang sejuk mulai merebak. Ah terasa hati dan jiwa lebih segar sehingga tujuan untuk healing di tempat yang chill memang sudah dapat dirasakan di sini.
Salah satu ciri khas kawasan wisata Baturraden adalah adanya sebuah pesawat terbang Fokker 28 yang di tubuhnya tertulis Teater Alam Baturraden. Â Ternyata ini memang bekas pesawat milik Garuda Indonesia yang sekarang digunakan sebagai tempat pemutaran film yang unik dan mengasyikkan.
Di dekat pintu masuk juga banyak terapat patung-patung dengan tokoh-tokoh pewayangan termasuk tokoh punakawan yang jenaka. Â Suasana gembira dan riang juga sangat terasa dengan hadirnya tokoh-tokoh tersebut.
Di Baturraden ini pula ada patung sepasang lelaki dan perempuan dalam busana tradisional Jawa yang konon menggambarkan kisah tragis legenda di belakang nama Baturraden yang beraal dari dua kata yaitu batur yang berarti pembantu dan raden yang berarti putra bangsawan. Â Ternyata ada kisah sedih kasih tak sampai yang mirip Romeo dan Juliet karena sang lelaki yang digambarkan dalam kisah ini adalah seorang batur alias pembantu sementara sang perempuan adalah seorang puteri atau raden.
Maka kalau kita main ke Baturraden, di samping menikmati keindahan alamnya yang berbukit-bukit, penuh dengan  taman bunga yang indah dan sungai dengan air yang mengair jernih, juga harus menyempatkan diri berfoto di patung sepasang kekasih tadi dengan tulisan Baturraden.
Selain pemandangan yang indah, di sini juga terdapat berbagai fasilitas seperti pemandian air panas, kolam renang dan juga berbagai wahana permainan yang mengasyikkan.