Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengungkap Pesona dan Keindahan Gereja Katedral

23 April 2023   14:01 Diperbarui: 23 April 2023   14:03 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gereja Katedral Jakarta atau Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga merupakan gereja Katolik terbesar dan termegah di Jakarta atau bahkan Indonesia.  Jelajah singkat bersama Perhimpunan Pramuwisata Indonesia ini mengungkap banyak kisah dan pesona tentang gereja yang dibangun pada akhir abad ke XIX itu.

Setelah selesai mengitari Museum Katedral, mas Greg mengajak kami masuk ke dalam katedral melalui pintu samping yang saat itu masih tertutup rapat.   Namun sambil menunggu masuk ke dalam gereja, saya sempatkan melihat-lihat lagi apa saja yang ada di halaman.

Hiasan Wayang di Plaza Maria: Dokpri
Hiasan Wayang di Plaza Maria: Dokpri

Sebuah hiasan atau ornamen berbentuk dinding ada di bawah sebuah pohon rindang tampak sangat menarik. Ornamen ini memiliki corak wayang yang khas namun menggambarkan kisah atau kejadian yang berhubungan dengan simbol-simbol agama Katolik seperti ada adegan penyaliban Yesus Kristus.  Uniknya semua dalam bentuk wayang.

Foto bersama kardinal: Dokpri
Foto bersama kardinal: Dokpri

Di sisi lain juga ada berfoto dengan gambar Uskup atau Kardinal Ignatius Suyarho dengan pakaian kebesarannya yang berwarna merah putih sedang mengulurkan tangan.  Nah siapa saja dapat berfoto di sini dan sekan-akan sedang berjabat tangan dengan beliau dengan latar belakang tulisan Katedral Jakarta.  

Paus : Dokpri
Paus : Dokpri

Masih ada satu lagi gambar serupa, kali ini dengan foto Paus Fransiscus yang sedang duduk memakai jubah putih yang Anggun.  Kita dapat duduk di kursi plastik berwarna merah dan seakan-akan duduk berdampingan dengan beliau dengan latar belakang interior Gereja Katedral.

Yesus Hati Kudus & Bunda Maria Segala Bangsa: Dokpri
Yesus Hati Kudus & Bunda Maria Segala Bangsa: Dokpri

Beberapa patung yang menarik langsung menyambut di dalam gereja katedral ini. Selain patung Yesus, yang disebut Hati Kudus Yesus, ada patung Bunda maria dengan kostum yang unik yaitu memakai gaun putih panjang dengan gambar Garuda Pancasila di dada.  Bahkan bunda Maria ini juga memakai mahkota berukiran peta Indonesia. 

Di bagian bahwa gaun ada motif tenun ikat  dan dua gambar wayang, sementara jubah dan di lengan terdapat berbagai kain dari berbagai daerah di Nusantara. Tindak mengherankan kalau patung ini dinamakan Patung Bunda Maria Segala Suku. Sementara ada lagi sebuah patung yang menggambarkan Santo Yosef sedang tidur.

Altar Utama: Dokpri
Altar Utama: Dokpri

Yang juga menarik adalah gereja katedral ini memiliki tiga buah altar, yaitu altar Yosef, Altar utama dan Altar Maria.  Altar-ini terbuat dari kayu berukir yang memiliki gaya yang sama dengan gaya katedral yaitu Neo Gotik.  

Wah altar-altar ini ternyata dibuat dengan indah dan penuh simbol-simbol. Altar Maria misanya menggambarkan Maria sedang menggendong bayi Yesus dan juga ketika Maria diangkat ke surga serta di bawahnya ada ikon yang melambangkan pintu surga, Bintang Daud, menara gading serta bintang timur.  Kawasan altar ini disebut dengan nama Panti Iman.

Di bagian kanan terdapat altar Santo Yosef dengan patung Yosef sedang menggendong Yesus kecil. Yosef digambarkan memegang bunga bakung sedangkan Yesus memegang bola dunia.  Masih banyak lagi ikon dan simbol menarik yang ada di altar ini salah satunya adalah ukiran atau relief seorang raja yang sedang memainkan harfa.

Di dekat altar utama ada katedra atau tempat duduk kardinal yang sekarang yaitu kardinal Ignatius Suharyo lengkap denga motto nya dalam bahas Latin yaitu Serviens Domino cum Omni Humilitate yang artinya Aku Melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati.  Yang juga menarik adalah meja altar utama yang merupakan karya anak bangsa dan dibuat di Jepara.

Di depan altar ada dua pilar utama yang megah yang dikawal oleh patung dua orang santo yang mewakili Jesuit yaitu Ignatius de  Loyola yang membawa buku dan Fransiscus Xaverius yang merupakan misionaris yang pernah ke Nusantara. 

Salah satu keunikan gereja katedral adalah plafon atau langit-langitnya yang tidak bisa. Jika kebanyakan gereja gotik atau Neo-gotik di Eropa memiliki langit-langit dari batu, gereja katedral di Jakarta ini memiliki langit-langit dari kayu jati dengan ukiran yang indah. Ternyata ini adalah salah satu fitur anti gempa. Dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Di dalam ruangan ini kita bisa menikmati keindahan arsitektur Neo Gotik  yang banyak memiliki fitur ornamen berbentuk lancip dan juga dengan jendela yang tinggi dengan kaca timah yang memiliki dekorasi berbentuk flora.  Salah satunya di bagian depan gereja yang dinamakan Roseta.

Sebagian lukisan jalan salib: Dokpri
Sebagian lukisan jalan salib: Dokpri

Namun salah satu karya seni yang monumental di dalam gereja katedral ini adalah 14 lukisan jalan salib yang ada di sekeliling dinding yang sengaja dipesan khusus dari Belanda dan baru dipasang di dinding gereja pada 1912 an. 

Sekilas mirip lukisan mosaik namun sebenarnya dilukis di atas kain dan baru kemudian dipindahkan ke keramik.  Ciri khas lukisan ini adalah lingkaran suci di kepala Yesus yang dibuat dari strada emas. Ritual indah jalan salib sendiri merupakan ritual yang diadakan sebelum paskah.

Mimbar: Dokpri
Mimbar: Dokpri

Ruang anti utama ini sangat indah karena dilengkapi dengan pilar-pilar has arsitektur Neo-gotik. Dan uniknya tiang-tiang ini juga banyak dihiasi ukiran berbentuk flora baik bunga maupun daun-daunan. 

Pada salah satu tiang ada sebuah mimbar yang sangat indah dan juga tingginya dan dilengkapi tangga melingkar yang diukir indah. Dulu dari mimbar inilah imam atau romo berkhotbah di kala misa. Di ujung tangga ada patung dua orang rasul, yaitu Petrus yang memegang kunci dan Paulus yang memegang pedang dan kitab suci. 

Mimbar ini juga disebut mimbar keong karena bentuknya yang unik dan tujuannya adalah untuk akustik agar suara imam dapat terdengar di seluruh bangunan gereja tanpa bantuan mikrofon. 

Mimbar ini juga secara simbolis terbagi dalam tiga bagian, bagian atas merupakan dunia surgawi, bagian tengah dunia saat ini, dan bagian bawah mewakili dunia kegelapan yang digambarkan dengan delapan buah monster.

Sebuah orgel tua: Dokpri
Sebuah orgel tua: Dokpri

Berjalan di panti umat kita akan menemui ruangan pengakuan dosa atau Sakramen Tobat. Ruang ini terbagi dua oleh sebuah sekat, yang sebelah kiri untuk imam atau romo dan di sebelah kanan untuk umat yang mengaku dosa sambil berlutut.  Menurut ajaran iman Katolik, umat dianjurkan minimal setahun sekali melakukan sakramen tobat ini.

Pieta: Dokpri
Pieta: Dokpri

Di sudut bagian belakang ruang utama gereja yang disebut panti umat ada sebuah patung Maria sedang menggendong Yesus yang merupakan replika karya Michael Angelo di Vatikan  yang disebut Pieta.  

Di depannya banyak lilin yang dinyalakan oleh Jemaah yang sebelumnya berdoa di sini. Konon patung ini didatangkan dari Belanda dan sudah pernah diganti karena dulu pernah terbakar dan juga ada yang kaki dan lengan Yesus nya sering diusap oleh umat yang berdoa.  

Di foyer atau beranda  ada tulisan Marius Huswitt dan angka tahun 1901 yang melambangkan bahwa gereja ini selesai dibangun pada 1901 di bawah pengawasan arsitek tersebut walau sebenarnya dirancang oleh Pastur Dijkman ketika pertama kali dibangun pada 1890.

Foyer: Dokpri
Foyer: Dokpri

Pada sebuah prasasti dari pualam juga tertulis dalam bahasa Latin sekilas sejarah pembangunan gereja katedral hingga diresmikan pada 21 April 1901. Di tengah prasasti ada tulisan DOM yang ternyata merupakan singkatan dalam bahasa Latin Deus Optimus Maximus yang berarti Allah yang Maha Baik dan Maha Besar.  

Sementara di sisi lain ada lagi sebuah prasasti dari granit hitam yang menyatakan terima kasih kepada seorang berkebangsaan Belgia, Du Bus de Gisgnies yang berjasa mendapatkan lahan untuk gereja ini. 

Di dinding lain,  ada lagi sebuah prasasti yang relatif masih baru, yaitu peresmian pemugaran besar-besaran gereja katedral pada 1988 yang ditandatangani oleh Menko Kesra Supardjo Rustam.

Prasasti: Dokpri
Prasasti: Dokpri

Kami kembali ke ruang utama alias panti umat dan ternyata sudah ada beberapa Jemaah yang datang dan tidak lama lagi misa akan segera dimulai.   Kunjungan di dalam gereja pun harus diakhiri dan selanjtunya dilanjutkan ke halaman gereja.

Dari luar gereja sekan-akan memiliki dua menara walau sebenarnya ada menara ketiga yang terletak di pertemuan bidang denah gereja yang berbentuk salib.  Kedua menara itu yang tampak dari depan tingginya 60 meter dan menara ketiga yang Bernama Menara Angelus Dei tidak terlihat dari depan memiliki tinggi 45 meter. 

Menara yang sebelah utara disebut menara Benteng Daud dan melambangkan keperkasaan yang menjaga Bunda maria. Sedangkan Menara Gading melambangkan kesucian beliau. 

Di atas pintu masuk utama ada sebuah jendela kaca dari timah yang berbentuk bunga mawar dengan 12 kelopak, Ini juga melambangkan bunda maria dan angka dua belas melambangkan jumlah 12 rasul.

Kristus Raja: Dokpri
Kristus Raja: Dokpri

Di halaman gereja  di dekat arah lapangan banteng ada sebuah patung yang disebut Patung Kristus Raja dan ternyata merupakan persembahan dari umat untuk merayakan 75 tahun Ordo Jesuit.

Demikian kami mengakhiri kunjungan di Gereja Katedral ini dengan foto bersama di halaman depan. Rasanya waktu sekitar 1 jam memang belum cukup untuk menjelajah semua bagian gereja ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun