"Merawat ingatan bersama akan mendorong kita semua untuk ikut memikul tanggung jawab sejarah," sebuah kutipan dari Mgr. Ignatius Suharyo ada pada zona yang dinamakan Panorama Sejarah yang berisi informasi mengenai sejarah gereja Katolik di Indonesia yang sudah masuk sejak sekitar abad ke XVI.Â
Kemudian kami diajak masuk ke sebuah ruangan berisi replika sebuah perahu belo yang digunakan oleh misionaris Katolik ke wilayah timur Indonesia di zaman dahulu.  Pada dinding di belakangnya sebuah layar juga menayangkan video mengenai sejarah gereja Katolik di Indonesia.  Ternyata ini adalah replika perahu yang digunakan oleh Pastor Bonneke yang meninggal karena tenggelam di Selat  Lobetobi/Larantuka pada 20 Juni 1889.
Kemudian di ruangan sebelahany juga dipamerkan berbagai koper besar dari kaleng aluminium atau besi yang dulu dipakai oleh para misionaris ketika datang ke Nusantara. Â Juga ada foto 7 Suster Ursulin yang datang ke Batavia pada 1856 dan kemudian mendirikan sekolah Santa Ursula termasuk sebuah kursi roda yang pernah dipakai oleh salah seorang suster tersebut, yaitu Suster Emanuella. Juga ada sebuah sepeda ontel yang dulu digunakan oleh para pastor dan romo dalam melayani umat.
Kami kemudian masuk ke ruangan lain yang berisi lintasan sejarah umat Katolik Di Nusantara yang diawali dengan kisah mengenai Umat Bawah Tanah, yaitu ketika Gereja Katolik di Indonesia belum diresmikan oleh Vatikan namun umatnya sendiri sudah ada di berbagai daerah terutama di Indonesia Timur. Â Dijelaskan juga saat zaman VOC dan sebelumnya Katolik merupakan agama yang dilarang di Indonesia oleh VOC yang beragama Protestan. Â Baru pada tahun 1807 ketika Belanda berada di bawah pemerintahan Perancis, Raja Louis memberi persetujuan kepada Paus Pius VII mengangkat Pastor Jacobus Nelisson sebagai Prefektus Apostolik sekaligus menyatakan bahwa keberadaan gereja Katolik di Hindia Belanda menjadi resmi di bawah Vatikan.
Demikianlah kita terus mendapat penjelasan mengenai sejarah gereja hingga Gereja di Jakarta mendapat status Keuskupan dan kemudian di Indonesia ada seorang Kardinal. Kita juga melihat peralihan kepemimpinan dari pastor kebangsaan Belanda menjadi pastor dan Romo kebangsaan Indonesia sejak tahun 1953.
Lalu kita berpindah lagi ke zona Koleksi Katedral dimana disimpan berbagai benda bersejarah yang berhubungan dengan Gereja Katedral dan juga lintasan sejarah gereja Katolik di sebelumnya. Â Dimulai pada 1808 ketika umat Katolik mendapatkan gereja pertamanya, yaitu di kawasan Senin Gang Kenanga yang merupakan bekas Gereja Protestan yang sudah tidak dipakai lagi..
Demikian waktu terus berlalu hingga akhirnya Dibangun gereja yang baru di tempat yang sekarang ini dan diberkati pada tahun 1829. Â Namun gereja ini kemudian runtuh pada 1890 dan akhir baru pada 1901 gereja katedral yang sekarang berdiri megah ini selesai dibangun.Â