Konon turis asing yang pertama kali menemukan pantai ini adalah seorang turis dari Ceko, namun warga lokal sendiri menamakan pantai ini karena adanya batu karang yang bentuknya mirip kelingking. Â Sementara ada juga yang bilang kalau bentuknya mirip T Rex atau Dinosaurus.
Apa pun namanya, memang keindahannya sangat memanjakan mata bahkan dari atas ketinggian tebing ini pula kita dapat merasakan kebesaran sang pencipta. Â Tentu saja kamu bisa menuruni jalan setapak di sisi tebing yang cukup curam untuk sampai ke pantai, tapi hati-hati dan perlu stamina yang cukup untuk menikmati pasir putih di pantai. Kalau tidak cukup waktu ada baiknya menikmati dari kejauhan saja sambil berfoto ria.
Lalu dimanakah kita bisa berenang di Nusa Penida, tetapi dengan pantai yang mudah diakses seperti di Pantai Kuta tanpa harus menuruni tebing yang curam?  Jangan kawatir, di bagian Barat Nusa Penida ini juga masih ada sebuah pantai yang nama nya sangat indah, secantik pantainya dengan air laut yang sebening kristal, namanya Crystal Beach.Â
Asyiknya pantai di sini landai, kamu cukup berjalan kaki dari tempat kendaraan dan asalkan sudah siap dengan pakaian renang, tinggal menceburkan diri ke laut.  Di sini, kamu bisa menikmati pantai dengan air laut yang biru terang sehingga ikan-ikan yang berenang di dasar laut pun dapat terlihat dengan jelas.  Bagi yang hobi snorkeling atau bahkan menyelam, tempat ini juga sangat cocok karena di sini kamu bisa berenang dan snorkeling atau menyelam sambil mengamati ratusan ikan mola-mola yang berenang kian kemari.  Puas berenang kamu juga bisa main pasir di pantai atau menunggu sun set yang indah.
Di Pantai sebening kristal ini, kami mengakhiri perjalanan di hari pertama dan kemudian menuju ke hotel yang terletak di tepian pantai sebelah utara Nusa Penida untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan jalan-jalan di hari kedua besok.
Keesokan harinya, tujuan pertama jalan-jalan kami adalah mengunjungi beberapa obyek wisata di bagian timur Nusa Penida.  Sekitar jam 8 pagi, sopir sudah menjemput, dan kali ini ternyata bukan Komang melainkan Wayan yang menjemput untuk menuju ke Pantai Atuh.Â
Sama seperti beberapa pantai sebelumnya di Kawasan Barat, Atuh Beach juga terletak seakan-akan jauh di bawah sementara  kendaraan mengantar kita ke atas bukit  Untuk sampai ke pantai, ada jalan menurun yang lumayan curam, Kalau merasa tidak sanggup ada baiknya melihat keindahan pantai berpasir putih dari atas saja. Di sini kita dapat melihat juga karang-karang di tapi laut dengan berbagai bentuk yang indah bak lukisan alam yang memanakan mata. Konon kata Atuh sendiri berasal dari kata A yang berarti Tidak dan Tuh yang berarti Kering sehingga bisa diartikan bahwa pantai ini tidak pernah kering. Â
Destinasi kedua hari ini adalah sebuah pantai yang juga tidak kalah indah dengan Atuh Beach, yaitu Diamond Beach. Â Nah kalau yang ini letaknya tepat di bawah tebing dan untuk mengunjungi pantai kita harus menuruni jalan yang dipahat di tepi tebing. Â Kalau merasa tidak sanggup memang lebih baik hanya menikmati pantai nan indah ini dari kejauhan saja.Â