Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Liburan di Jatinangor dengan Rasa Eropa

11 April 2023   11:48 Diperbarui: 15 April 2023   14:15 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatinangor National Park. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Siang itu, udara sangat bersahabat yaitu sedikit mendung tetapi masih cukup cerah di bulan Ramadhan ketika saya tiba di Jatinangor National Park atau sering juga disingkat menjadi Jans Park.

Kawasan tempat wisata yang dari luar sudah terlihat sangat cantik ini berada tepat di seberang Kampus Universitas Padjajaran. 

Halaman depan. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Halaman depan. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Setelah memarkir kendaraan, saya terkagum-kagum dengan halaman depan taman bunga ini. Ada bangunan besar yang sekilas mirip dengan bangunan di Eropa dengan warna-warna yang sangat cerah dan menarik.

Di bagian kiri kita juga terdapat sebuah toilet dengan bentuk arsitektur yang unik dan mirip dengan bangunan di Rusia. Di dekatnya ada sebuah musolah kecil yang sedang dibangun dan tampak memiliki kubah yang juga unik dan cantik.

Di halaman ini juga terdapat bangunan berbentuk tiang-tiang yang mirip dengan Gardens by The Bay di Singapura. Walau belum masuk membeli tiket, pengunjung biasanya sudah menghabiskan waktu cukup lama berfotoria di halaman depan Jans Park ini.

Jans Park. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Jans Park. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Setelah memasuki ruangan yang besar di mana ada banyak loket tiket dan informasi, ada lagi sebuah gambar besar bertuliskan "Jans Park, Sumedang, Jawa Barat."

Harga tiket masuk ternyata cukup terjangkau, yaitu 20.000 per orang dan kita juga harus menggunakan Jans Card yang harus dibeli dengan jaminan 10 ribu rupiah. 

Segala transaksi di taman ini baik makanan, minuman atau pun masuk ke berbagai atraksi dan wahana harus menggunakan Jans Card ini dan sisa uang yang belum dipakai dapat direfund kembali sebelum pulang. 

Setelah melewati pintu masuk penjagaan itket, pengunjung akan melewati lorong atau terowongan yang dihiasi dengan dedaunan sehingga nuansa hijau seakan menjadi dominan. 

Setelah itu kita kana menaiki semacam jembatan dengan pemandangan hijau yang dipenuhi bermacam tanaman walaupun posisinya di dalam ruangan besar atau indoor.

Terowongan. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Terowongan. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Kemudian berbagai gerai makanan dengan banyak pilihan akan menyambut dalam posisi berbagai tingkat. 

Siang itu pengunjung masih sepi karena memang bukan akhir pekan dan di bulan Ramadhan. Menurut salah seorang karyawan, taman ini biasanya mulai ramai sekitar pukul 4 sore menjelang berbuka puasa. 

Akhirnya saya pergi ke luar ruangan dan melihat keseluruhan taman bunga yang cukup luas itu. 

Ada sebuah petunjuk arah yang menginformasikan lokasi yang menarik dan pentung seperti Bangunan Hungaria, Masjid, Wahana Bermain, dan juga Taman Bunga dan Arah Keluar.

Gedung parlemen Hongaria. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Gedung parlemen Hongaria. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Di sini saya baru bisa melihat dengan jelas Bangunan Hongaria yang mengingatkan saya akan gedung parlemen Hongaria yang ada di tepian sungai Danube di ibu kota Budapest. 

Gedung yang cantik ini terletak di sisi timur Sungai Danube dan terletak di bagian kota yang Bernama Pest. Tiruannya yang ada di Jatinangor ini tampak bahkan lebih cantik dengan warna-warni yang cerah.

Tidak jauh dari Gedung Parlemen Hongaria ini terdapat sebuah taman bunga dan ada beberapa wahana permainan seperti Kora-Kora yang ada di Dunia Fantasi di Ancol walau dalam ukuran mini. 

Juga ada penyewaan becak mini, skuter dan mobil listrik beroda tiga. Bahkan ada juga kendaraan golf yang bisa memuat banyak penumpang.

Gereja St Basil. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Gereja St Basil. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Namun yang menjadi ikon Jans Park ini adalah sebuah bangunan yang sangat mirip dengan Gereja atau katedral St. Basil yang ada di Lapangan Merah di Moskwa. 

Bangunan yang sangat terkenal dengan kubah-kubah yang berbentuk bawang serta menara yang ikonik ini sangat cantik, Dan bangunan dengan ukuran yang lumayan besar sangat mirip dengan aslinya jauh di Rusia sana.

Namun yang menarik adalah Katedral St Basil di Jatinangor ini ternyata merupakan sebuah Masjid dengan nama Al Munir.

Bianglala:. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Bianglala:. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Saya terus berjalan menuju ke arah taman bunga. Di kejauhan tampak beberapa wahana permainan yang mirip dengan yang ada di Dunia Fantasi. 

Ada Bianglala yang ukurannya juga sangat besar dan ada beberapa permainan yang dalam ukuran mini untuk anak-anak seperti komedi putar atau Turangga-rangga,. Juga ada sebuah kolam renang yang ukurannya tidak terlalu besar.

Kafe mirip bangunan di Rusia. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Kafe mirip bangunan di Rusia. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Sebuah bangunan dengan arsitektur Rusia kembali menarik perhatian saya. Berlantai dua dan dilengkapi dengan atap yang dihiasi berbagai menara berbentuk kerucut dengan kubah kecil di puncaknya. 

Sekilas mirip dengan salah satu katedral terkenal di St. Petersburg yaitu Katedral Smolny, walau warna di dominasi warna marun yang cemerlang. Ketika dilihat lebih lanjut, ternyata bangunan ini digunakan sebagai sebuah kafe. 

Rumah cantik. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Rumah cantik. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Berjalan melewati kafe yang cantik ini, di sebelah kiri terdapat deretan bangunan berbentuk rumah-rumah cantik dengan model mirip di Belanda atau mungkin juga di Kopenhagen.

Semuanya kelihatan menarik dengan warna-warna yang ceria. Kebanyakan rumah masih kosong dan hanya satu yang difungsikan sebagai tempat P3K.

Di depan terhampar taman bunga yang cantik dengan hamparan bunga warna merah, biru, kuning, dan marun. 

Hiasan dan ornamen di sekitar taman juga memberikan suasana yang ceria dan riang. Sejenak berada di taman ini membuat kita melupakan segala rasa galau dan duka.

Taman Bunga. (Foto: Dokumetansi Pribadi)
Taman Bunga. (Foto: Dokumetansi Pribadi)

Kemudian, ada lagi sebuah bangunan kecil mirip piramida di Mesir yang diberi nama The Mummy. 

Di depannya ada empat buah patung yang terkenal di Mesir yaitu patung di Abu Simbel, selain itu juga ada patung sphinx dalam ukuran mini. Ternyata ini adalah sebuah museum dan untuk masuk pengunjung harus membeli tiket seharga 25 ribu rupiah.

Seorang petugas yang menjaga The Mummy ini menjelaskan bahwa museum ini buka hingga jam 4 saja walaupun wahana yang lain masih buka. 

Menurutnya Jans Park ini memang baru dibuka sejak Desember 2022 lalu dan masih banyak wahana yang belum selesai dibangun. Biang Lala sendiri belum bisa dimainkan dan ada juga sebuah wahana yang lumayan tinggi seperti meluncur di air yang terlihat sedang dibangun.

Sementara di bagian paling pojok, terdapat sebuah bangunan yang terlihat seperti ditutupi dengan kain hitam di bagian depan. Ternyata ini adalah rumah hantu, yang merupakan wahana untuk menguji nyali bagi para pengunjung.

Jalan-jalan santai di Jans Park memang sangat mengasyikkan. Selain tiket masuk yang terjangkau, ternyata banyak tempat cantik yang bisa digunakan untuk sport berfoto. 

Selain itu wahana permainannya juga cukup lengkap dan kita hanya membayar bila ingin masuk atau main ke suatu wahana saja. 

Ketika mendekati taman yang ada di dekat Bangunan Hongaria, ada sebuah panggung hiburan yang sedang dipersiapkan untuk pertunjukkan Life Music. Menurut para pekerja pertunjukkan musik baru akan dimulai sekitar pukul 4 sore.

Demikian sekilas kisah menjelajah Taman Hiburan baru di kawasan Jatinangor yang lokasinya di dekat Kampus Unpad dan ternyata lokasinya juga mudah dijangkau. Kalau ingin pulang ke Bandung bisa masuk pintu tol baru yang ada di Cisumdawu. 

Dalam waktu kurang dari satu jam, kami sudah ada kembali di pusat kota Bandung walau mengalami sedikit kepadatan di sekitar pintu tol Pasteur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun