Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menguak Kisah Lama Kota Gede

4 April 2023   18:08 Diperbarui: 6 April 2023   15:02 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Batu Gilang dan Batu Gatheng Peningggalan Kraton Mataram thn 1509," demikian tertulis pada dinding bangunan itu. Di bawahnya ada slogan wisata Yogya yaitu Yogya Berhati Nyaman.

Informasi batu Gilang: dokpri 
Informasi batu Gilang: dokpri 

Bukan itu saja pada dinding ini juga ada lagi informasi bahkan dengan gambar mengenai situs-situ itu.

Bahkan di sebelahnya ada kilasan informasi mengenai situs yang ada yaitu: Batu Gilang, merupakan singgasana Panembahan Senopati untuk istirahat, Batu Gatheng, batu yang dipakai Raden Renggo (putra panembahan Senopati ) untuk bermain Gatheng, dan batu genthong, gentong temoat air wudu yang biasanya dipakai Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Giri sebagai penasehat Panembahan Senopati.

Walau berada di tengah jalan, bangunan ini tetap seakan memancarkan aura magis terutama karena dua pohon beringin besar dna tua uang mengawalnya, Konon beringin ini masih sezaman dengan beringin sepuh yang ada di dekat tempat parkir makam raja-raja.

Tepat di depan bangunan, di dekat pohon beringin ada sebuah kendaraan sedang parkir. 

Di dekatnya ada sebuah pintu untuk masuk kw dalam bangunan.

Seorang perempuan berusia sekitar 50 tahunan berjaya bahwa di dalam ruangan sedang ada pengunjung yang berziarah dan untuk masuk semua pengunjung harus minta izin dengan kuncen.

Saya ingat pernah membaca sedikit kisah tentang batu gilang yang berbentuk persegi panjang dan pada salah satu sisinya ada lekukan seukuran dahi orang dewasa. Menurut cerita ini bekas benturan kepala Ki Ageng Mangir Yang sedang melakukan sembah sungkem kepada mertuanya panembahan Senopati.

Sementara batu Gatheng sendiri merupakan batu mainan yang digunakan Raden Renggo dan ada tiga ukuran, yaitu 25, 20 dan 5 kg.

Sedangkan batu genthong yang berwarna hitam dan memiliki lekungan itu digunakan untuk berwudhu oleh Ki Juru Mertani.
Karena tidak ne hasil masuk ke bangunan yang berita situs peninggalan Mataram dari tahun 1509,, kami kembali menuju ke parkiran di dekat beringin sepuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun