Hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi sektor tunggal putri Indonesia di Spain Masters yang digelar di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid.Â
Tunggal puteri Indonesia  Gregoria Mariska Tunjung dengan gemilang berhasil merebut gelar dengan mengalahkan tunggal putri India Pusarla Venkata Sindhu dua set langsung 21-8, 21-8,Â
Ini adalah sebuah titik balik dan momen yang sudah sangat ditunggu oleh tim bulu tangkis puteri, yaitu berhasil merebut gelar di tunggal puteri ketika sektor lain gagal merebut gelar. Â Gregoria tampak sangat mendominasi pertandingan dengan smes dan bola-bola silang yang membuat Pusarla mati Langkah dan permainannya tidak berkembang serta sering membuat kesalahan sendiri. Â Singkatnya ini adalah pertandingan yang di luar dugaan karena tadinya diharapkan akan ada pertandingan yang seru antara Gregoria dan Pusarla, namun ternyata Gregoria berhasil menang dengan mudah dan relatif tanpa perlawanan.
Secara ranking BWF sendiri, sebenarnya ranking Pusarla dan Gregoria tidak berbeda jauh, yaitu Pusarla berada di rangking 11 sementara Gregoria di rangking 12. Namun dengan berhasil juara di Spain Master ini, dapat dipastikan rangking Gregoria akan meningkat dan bisa masuk ke 10 besar dunia.
Â
Dengan gelar ini, Gregoria mendapatkan hadiah uang 15.750 USD dan juga mengumpulkan banyak poin untuk untuk road to Olympics. Â Kemenangan atas Pusarla Sindhu ini sekaligus memecahkan telur karena skor antara kedua pemain selama ini 0-7 buat Sindhu.
Kemenangan GMT ini juga sekaligus mempertahankan gelar tunggal puteri yang didapat oleh Putri Kusuma Wardhani yang direbut tahun 2021 di Spain Master. Â Kala itu Indonesia merajai Spain Masters dengan merebut 4 gelar walau pada saat itu banyak pemain unggulan yang tidak ikut berpartisipasi.
Pada pagelaran tahun ini, Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengalahkan banyak pemain top termasuk andalan tuan rumah Carolina Marin di semi final dengan tiga set 10-21, 21-15.21, 21-10.
Perjalanan GMT sendiri lumayan panjang dengan sebelumnya mengalahkan pemain Korea di 16 besar dan pemain Denmark di perempat final. Â Kemenangan atas Sindhu ini juga sekaligus membalas kekalahan pemain Indonesia lainnya Putri Kusuma Wardahni di 16 besar.
Siapa sangka, jika di turnamen lain seperti All England, sektor ganda putera lah yang lebih sering menyelamatkan muka Indonesia dengan merebut gelar. Maka di Spain Master ini, sektor Tunggal Puteri menjadi satu-satunya sektor yang berhasil merebut gelar.
Semoga kemenangan Gregoria ini menjadi titik awal kembalinya kejayaan tunggal puteri Indonesia seperti yang pernah kita miliki di era Susi Susanti sekitar 30 tahun yang lalu. Â Dan dengan demikian peluang Indonesia di Piala Uber dan Piala Sudirman nantinya juga akan lebih baik karena selama ini sektor tunggal puteri ini lah yang paling lemah.
Yuk kita nantikan prestasi Gregoria dan pemain tunggal puteri lainnya di turnamen-turnamen besar berikut. Â Siapa tahu nanti bisa bersaing dengan pemain-pemain tunggal puteri dari Tiongkok, Korea dan Jepang, Chinese Taipei dan Thailand yang selama ini merajai sektor tunggal puteri.
Semoga. Â ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H