Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tantangan dan Peluang Belajar Animasi Terkuak di Museum Penerangan

31 Maret 2023   18:01 Diperbarui: 31 Maret 2023   18:04 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu, tanggal 30 Maret 2023 dalam rangka Muspen Talk sekaligus memperingat Hari Film Nasional, diselenggarakan sebuah acara yang sangat menarik di aula mini Museum Penerangan di kawasan Taman Mini Indonesia Indah

Acara yang berlangsung secara hibrid  ini dipandu oleh Kak Wildan dari Muspen dan diikuti oleh sekitar 70 orang yang hadir secara langsung serta lebih dari 150 orang melalui You Tube secara daring.   Sebagian besar peserta adalah murid SMK jurusan animasi yang kebanyakan masih duduk di kelas XI dan tampak antusias mengikuti acara sejak awal hingga selesai. Selain itu hadir juga beberapa komunitas termasuk Komik Kompasiana yang sudah beberapa kali menghadiri acara di Museum Penerangan.  Bahkan Kak Ahmad Humaidy, pengurus KOMIK juga kali ini berperan sebagai moderator.

Acara yang memiliki judul Berkreasi Melalui Animasi ini menghadirkan dua orang nara sumber yang dalam kesempatan ini tampil begitu cemerlang dan memukau. 

Dokpri
Dokpri

Pertama tampil Mbak Dyah Merta yang diperkenalkan Kak Maidy sebagai Kak Dyah dengan nama lengkap Dyah Indra Mertawirana dan seorang kreator animasi termasuk IP untuk film Biyani. 

Namun ketika berbicara, Mbak Dyah mengaku memiliki latar belakang sastra dan ternyata merupakan seorang penulis yang banyak menghasilkan  beberapa kumpulan cerpen cerita anak maupun Novel. Selain Biyani, Mbak Diyah juga merupakan Kreator Owa.   Owa merupakan hewan yang sudah hampir punah dan sebagian penonton pun tidak mengetahui hewan  yang merupkan sejenis primate mirip kera ini.

Sebagai pembuka, mbak Dyah berkisah tentang sejarah animasi yang ternyata sangat panjang karena sudah dimulai sejak puluhan ribu tahun lalu.   Pada layar sempat ditampilkan lukisan manusia purba di gua yang ada di Sulawesi Selatan.  Konon usianya sudah 45.500 tahun.

dokpri
dokpri

Lintasan sejarah animasi berjalan sesuai zaman, pada abad 8-9, hadir sebuah mega proyek di Nusantara dengan candi Borobudur dengan lebih 2600 panel berisi relief yang juga merupakan bentuk animasi.    Kisah terus berlanjut sampai dengan adanya wayang yang juga merupakan animasi yang bahkan sudah lengkap dengan adanya audio dari sang dalang.

Demikianlah teknologi terus berkembang hingga akhirnya Walt Disney pertama kali membuat film animasi yang terkenal yaitu Mickey Mouse dan kemudian disusul dengan film animasi abadi sepanjang masa seperti Snow White.

Selanjutnya Mbak Dyah membahas mengenai perkembangan film animasi di Indonesia yang dimulai dengan film SI Huma produksi olh PPFN  Namun diceritakan juga bahwa jauh sebelum itu pernah ada animasi kampanye untuk Pemilu 1955 oleh Dukut Hendronoto yang pernah dikirim oleh Bung Karno untuk belajar animasi ke Disney.

Bahkan sempat juga dibahas mengenai film boneka Si Unyil yang memiliki hampir 700 episode dan merupakan film seri boneka terpanjang yang pernah tampil di TVRI.

Setelah puas belajar mengenai lintasan sejarah animasi, acara dilanjut dengan tampilnya Mbak Bella Yolanda. Yang saat ini menjabat sebagai Talent Manager Production di Infinite Studio, sebuah perusahaan di bidang animasi yang berkedudukan di Batam.

Mbak Bella juga menjelaskan bahwa lokasi Infinite Studio di Batam ini karena selain pemiliknya memang berdomisili di Batam, juga untuk memudahkan berhubungan dengan customer Internasional melalui Singapura.  Di Infinite Studio ini, saat ini bekerja lebih dari 300 orang karyawan di berbagai kota di Indonesia.

Presentasi Mbak Bella lumayan cukup teknis, tetapi tetap mudah dicerna oleh yang tidak memiliki latar belakang animasi sekali pun.  Para peserta tetap dengan asyik menyimak Langkah-langkah bagaimana sebuah animasi dibuat. 

Secara umum tahap pembuatan film dibagai menjadi tiga Langkah yaitu praproduksi, produksi dan pasca produksi. 

Tahap praproduksi dimulai  dengan gagasan atau ide yang kemudian dituangkan menjadi cerita atau story.  Cerita ini kemudian dikembangkan menjadi story & animatic yang merupakan serial gambar-gambar mirip komik.    Dan setelah itu dilengkapi dengan suara atau audio yang ternyata dibuat lebih dahulu dibandingkan Design atau rancangan film animasinya sendiri.

Setelah itu proses dilanjutkan ke tahan produksi yang dibagi lagi menjadi beberapa tahap yaitu:  Modeling & Sculpting yang merupakan tahap membuat model  untuk setiap karakter yang muncul di dalam cerita, lalu berlanjut dengan surfacing yaitu memberikan detail yang lebih rinci untuk setiap karakter.  Tahap selanjutnya adalah rigging, lay out dan animation.

Tahap terakhir adalah pasca produksi yang terdiri dari beberapa tahap seperti lighting,  compositing, colour adjustmen dan Editing.  Intinya pada tahap ini film animasi dibuat dan dipoles sehingga makin cantik dan enak ditonton.

Nah sehubungan dengan ini, maka bagi para siswa SMK yang sekarang sedang belajar animasi, tentunya sudah mempunyai bayangan akan dunia kerja nanti. Karier atau minat apa yang akan dipilih dan semuanya disesuaikan dengan minat dan bakat masing-masing.

Selain itu juga dijelaskan mengenai perkembangan karier di perusahaan dimulai dari Junior, hingga menjadi leader serta berbagai macam jenis software yang umum digunakan di dunia animasi.

Tidak terasa, menyaksikan dua presentasi yang kemudian dilanjut dengan tanya jawab baik oleh peserta yang hadir di studio maupun yang hadir melalui daring itu sangat mengasyikkan. 

Sekitar pukul 4 , acara pun selesai dan kami semua meninggalkan Museum Penerangan dengan hati yang senang walau sedikit Lelah.

Namun dalam acara ini pula terkuak segala peluang serta tantangan yang ditawarkan industri animasi, termasuk pula penggunaan Artificial Intelligent.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun