Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tidak Penting Kereta INKA atau Bekas, yang Penting Bisa Tiru yang Baik

30 Maret 2023   08:43 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:39 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yamanote Line: Tsunagujapan.com

Misalnya saja kalau kita naik dari Bekasi atau Cikarang, maka sebagian besar gerbong akan menuju baik ke Kampung Bandang maupun Angke. Namun sebenarnya ada dua rute yag dilewati, yaitu lewat Manggarai atau Pasar Senen. Bagi yang biasa naik KRL tentu tahu bedanya.

Sementara di stasiun, walau suatu peron biasanya didedikasikan untuk tujuan tertentu, ternyata bisa saja dilewati kereta dengan tujuan yang lain. 

Peron 7 di Stasiun Bekasi biasanya dialokasikan untuk kereta tujuan Kampung Bandan via Pasar Senen, sementara peron 4 bisa untuk Kampung Bandan via Manggarai atau kadang via Pasar Senen. Sementara peron 5 untuk yang dari Cikarang menuju Kampung Bandan via Manggarai. 

Nah sementara di gerbong kereta bagian luar biasanya ada tertulis display stasiun akhir yaitu Kampung Bandan atau Angke, tetapi jarang yang dlengkapi dengan via Manggarai atau Senen. Nah seandainya semua display diberi keterangan, tentu akan memperkecil kemungkinan penumpang salah naik kereta.

Tentu saja di dalam gerbong juga biasanya ada pengumuman dari masinis mengenai tujuan akhir dan rute yang akan dilewati. Tetapi terkadang ada juga masinis yang lupa sehingga saya beberapa kali pernah naik kertea dengan maksuk ke stasiun Manggarai tetapi baru tahu salah ketika kereta sudah belok menuju Pondok Jati di Stasiun Jatinegara.

Selain itu, yang perlu ditingkatkan dari KRL adalah informasi elektronik yang ada di dalam kereta. Kalau bisa meniru yang ada di MRT sehingga penumpang tahu stasiun berikutnya dan kalau perlu dilengkapi dengan petunjuk pintu mana yang akan dibuka di stasiun berikut.

Fasilitas ini ada di kebanyakan metro, MRT atau pun subway baik di Hong Kong, Seoul, ataupun di Tokyo dan kota-kota besar dilainnya di Jepang.

Dengan hanya melihat display elektronik di atas pintu, kita bisa melihat posisi kereta lengkap dengan stasiun yang akan dilewati hingga setasiun akhir. Sehingga tanpa bertanya dan mendengarkan pengumuman, penumpang sudah tahu kalau akan turun dan bahkan apakah pintu sebelah kanan atau kiri yang akan dibuka.

Adanya pengumuman tentu menjadi lebih lengkap terutama untuk penumpang yang mungkin tidak bisa melihat atau membaca. 

Yamanote Line: Tsunagujapan.com
Yamanote Line: Tsunagujapan.com

Kalau kita memang terpaksa masih harus mengimpor kereta bekas dari Jepang, ada baiknya sistem yang bagus di negeri asalnya kita terapkan juga di Jakarta atau kota lain yang ada fasilitas KRL. Misalnya saja kalau kita naik Yamanote Line di Tokyo, yang merupakan salah satu jalur paling penting untuk angkutan umum di Tokyo karena jalurnya yang melingkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun