Dari monumen Trunojoyo, kami meneruskan kunjungan di Sampang dengan mampir ke jantung kota, yaitu Alun-Alun Trunojoyo.
Senja sudah menjelang malam dan di sini sangat  banyak penduduk kota dan mungkin juga pengunjung yang sedang santai mencari angin. Â
Huruf-huruf besar membentuk lata Alun-Alun Trunojoyo ada di sana dan di depan alun-alun ini ada sebuah monumen berbentuk patung karapan sapi yang menjadi ciri khas pulau Madura.
Hari sudah kian malam sehingga akhirnya kami memutuskan meninggalkan Sampang untuk kembali ke Surabaya.
Dalam perjalanan kami sempat  berhenti di sebuah resto yang bernama Bebek Rizky. Â
Yang menarik di resto ini adalah sebuah lukisan besar di dinding yang bergambar karapan sapi dan jembatan Suramadu.
"Manabih ka Madhureh Ajjeh loppa nyepper ka RM Bebek Rizky. ".  Tulisan dalam bahasa Madura ada pada lukisan tersebut. Apa artinya?  Dengan sedikit menduga saya mencoba menerjemahkan tulisan ini sebagai , berkunjung  ke Madura, jangan Lupa mampir ke RM Bebek Rizky.
Menu di resto ini lumayan beragam walau menu utamanya adalah bebek. Â Saya sendiri mencoba nasi rawon dan minuman yang bernama Es Madura.