Turnamen akbar bulu tangkas All England sudah memasuki babak semi final. Â Dari sekian banyak pemain Indonesia tinggal dua ganda putera dan satu ganda campuran yang tersisa. Sementara tunggal putra. Tunggal puteri dan ganda puteri sudah berguguran di babak perempat final.
Sedangkan di masa lampau Indonesia pernah juga merajai tunggal putera sesekali tunggal dan ganda puteri. Â Yuk sejenak kita kembali melihat siapa saja pemain-pemain legendaris baik dari Indonesia maupun seluruh dunia yang pernah juara di All England.
Turnamen ini dimulai pada 1899 namun pada pagelaran pertama hanya dipertandingkan ganda putera dan puteri  dan campuran serta baru pada turnamen kedua tahun 1900 tunggal putera dan puteri dipertandingkan.
Salah satu pemain legendaris di All England adalah Sir George Thomas yang pertama kali menjuarai turnamen pada  1920.  Hingga saat ini sosok yang Namanya diabadikan pada piala bulu tangkis beregu putera alias Piala Thomas ini menjadi atlet yang berhasil merebut gelar terbanyak atas Namanya, yaitu 21 kali juara.  21 gelar ini direbut melalui empat tunggal, 9 ganda putera dan 8 ganda campuran.Â
Untuk pemain puteri, Judy Devlin dari Amerika Serikat adalah pemain yang paling banyak merebut gelar, yaitu sebanyak 17 gelar dengan 10 tunggal puteri dan 7 ganda puteri.Â
Indonesia juga tidak ketinggalan mencetak rekor melalui Rudy Hartono yang menjadi pemain tunggal putera yang paling banyak merebut gelar yaitu sebanyak 8 kali, yaitu 7 kali berturut-turut dari 1968-1974 dan sekali pada 1976. Â
Untuk tunggal putera pemain Indonesia yang pertama kali merebut gelar adalah Tan Joe Hok pada 1959. Â Setahun sebelumnya Indonesia juga pertama kali merebut Piala Thomas pada 1958 Â Selain Tan Je Hok dan Rudy Hartono, Indonesia memiliki banyak juara di tunggal putera yaitu, Lim Swie King, Ardy Wiranata dan juga Heriyanto Arbi. Â
Dalam Ganda putera, Indonesia juga memiliki banyak legenda juara dimulai oleh Christian/Ade Chandra pada 1972/3 dan kemudian dilanjut oleh Tjun Tjun Johan Wahyudi yang merajai selam 6 kali juara sejak 1974/5 dan kemudian 1977-1980.  Lalu ada Rudy Heryanto/Kartono,  Rudy Gunawan/Eddy Hartono. Rudy Gunawan/Bambang Suprianto, hingga Ricky Subagja/.Rexy Maniaky Candra Wijaya/Tony Gunawan, Tony Gunawan/Halim Hariyanto, Candra Wijaya Sigit Budiarto, .  Era kejayaan ganda putra terus berlanjut dengan Ahsan/Hendra, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, hingga  Bagas dan Fikri.Â
Sementara di tunggal puteri, Indonesia hanya pernah memiliki Susi Susanti yang pernah 4 kali juara pada 1990/91 dan 1993/1994.  Untuk Ganda puteri pun Indonesia baru memiliki dua pasang juara  yaitu Minarni/Retno Kustiyah pada 1968 dan Verawaty/Imelda Wiguna pada 1979. Â
Untuk ganda campuran, Imelda Wiguna/ Christian Hadinata pada 1979 dan kemudian dilanjutkan oleh Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir pada 2012/13/14 dan Praveen Jordan/Debby Susanto pada 2016 dan Praveen Jordan/Melati Oktavianti pada 2020.
Nah untuk pemain Asia sendiri sudah mulai Berjaya di All England ketika pemain-pemain Malaysia atau Malaya ketika itu sudah memenangkan gelar di tunggal dan ganda putera. Â Nama-nama seperti Wong Peng Soon. Eddy Choong. dan juga Oei Tei Hok/Teo Seng Kun serta Eddy Choong/ David Choong cuku merajai All England pada tahun 1950-an.Â
Sementara puteri Jepang mulai Berjaya ketika Hiroe Yuki berhasil menjuara tunggal puteri pada 1969. Â Tidak ketinggalan kita juga mengenal Prakash Padukone, pemain India yang pernah berlatih di Indonesia dan menjadi juara pada 1980 dengan mengalahkan Lim Swie King.
Pemain-pemain Tiongkok mulai Berjaya ketika pertama kali ikut sejak tahun 1982. Nama-nama besar seperti Luan Jin, Yang Yang dan juga Li Ling Wei ser than Ai Ping mulai meramaikan kancah All England. Â Tiongkok terus Berjaya hingga saat ini dan melahirkan pemain legendaris seperti Lin Dan.
Dari Eropa kita mengenal pemain-pemain legendaris dari Denmark seperti Erland Korps, FIeming Delf. Marten Frost Hansen , dan juga Sven Pri hingga Viktor Axelson di tunggal putera serta Lene Kopen di tunggal puteri.
Demikian sekilas ulasan mengenai juara-juara All England sejak zaman lampau hingga kini dari berbagai negara. Siapakah yang akan menjadi juara tahun ini? Dan mampukah pemain Indonesia merebut gelar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H