Ketika kami lewat ada juga kereta api yang lewat atau  sedang lansir di lajur kereta ini. Di jalur yang lain sempat terlihat kereta komuter yang tadi kami lewati melaju dengan tidak terlalu kencang.  Juga ada kereta dengan gerbong warna hijau yang cantik. Mungkin kereta bandara yang berangkat atau menuju ke bandara Adi Sumarmo.
Di sini, di kawasan yang terbuka ini, kami dapat melihat dengan jelas seluruh bangunan Masjid Sheik Zayed yang cantik dengan banyak kubah besar dan kecil serta empat buah menara yang langsing. Â Sangat indah dan mirip dengan Sheik Zayed Grand Mosque di ibu kota Uni Emirat Arab sana. Â Warna putih yang dominan tampak berkilau diterpa sinar Mentari kota Solo. Â Saya belum sempat menghitung berapa jumlah kubah yang ada di masjid ini, sementara di Abu Dhabi sana masjid yang asli konon mempunyai 80 buah kubah.
Saya dan beberapa teman bahkan sempat berfoto dengan latar belakang sebuah alat berat besar dan masjid Sheikh Zayed di kejauhan. Â Sungguh merupakan kesempatan yang langka. Â Kami terus berjalan dan sampai di sebuah jalan kampung yang sempit sehingga akhirnya sampai di jalan tepat di sebelah timur masjid. Jalan tempat saya parkir kendaraan pada kunjungan terakhir. Tempat yang sama dimana ada sebuah gereja kecil berwarna putih yang juga cukup cantik. Tempat deretan pedagang makanan dan minuman meraup banyak rezeki seiring dengan serbuan pengunjung yang mengalir tanpa henti ke ikon baru kota Solo.
Saya sempat melirik jam tangan dan menghitung waktu tempuh jalan kaki santai sejak dari stasiun Solo Balapan hingga ke jalan di depan masjid ini. Waktu tempuh nya hanya sekitar 15 hingga 20 menit. Itu pun karena kami berjalan dengan santai dan beberapa kali berhenti untuk bergaya dengan atar belakang masjid atau kereta api yang lewat.Â
Dan kali ini saya juga cukup beruntung, karena setelah beberapa saat menikmati keindahan masjid ini dari luar dan sempatkan diri mampir ke beranda, mengagumi keindahan eksterior masjid dengan kolam-kolam dan tiang-tiang yang cantik ini, azan zuhur pun menggema.
Kalau ditimbang-timbang, perjalanan saya kali ini dati Yogya ke Masjid Sheikh Zayed jauh lebih nyaman dan lancar serta ekonomis, dibandingkan perjalanan pertama menggunakan kendaraan. Â Dengan kendaraan dari Yogya ke Solo di waktu siang har bisa memakan waktu sekitar dua hingga dia setengah jam. Â Dan yang paling sulit adalah [perjalanan menuju ke masjid, yang walau dekat tetap memakan waktu yang lama, karena lalu lintas di sekitar masjid selalu ramai. Â Sementara dengan naik KRL plus jalan kaki, waktu tempuh dari Stasiun Tugu ke Masjid Sheik Zayed hanya sekitar satu setengah jam saja.