Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cara Mudah dan Cepat Berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed di Solo

11 Maret 2023   22:49 Diperbarui: 11 Maret 2023   22:55 4898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau sudah pernah berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed di Solo bulan lalu, saya tetap sangat antusias ketika pasukan Clickompasiana berangkat dari Yogya menuju Solo. Maklum, pada kunjungan sebelumnya di akhir Januari 2023, kami tidak diperbolehkan masuk karena masjid tersebut memang belum dibuka walau sudah diresmikan pada November 2022.

KRL Yogya-Solo: Dokpri
KRL Yogya-Solo: Dokpri

Tepat pukul 10.01, secara perlahan gerbong KRL meninggalkan Stasiun Tugu sesuai jadwal menuju Stasiun Solo Balapan.  Lemupuyangan, Maguwo, Brambanan, satu persatu stasiun dilewati sehingga akhirnya kereta tiba sekitar pukul 11 lewat beberapa belas menit.   Saya sempat kagum dengan bangunan stasiun Solo Balapan yang lumayan megah, memiliki eskalator dan juga lift mirip di bandara.  Dan yang paling penting, juga terintegrasi dengan moda angkutan lain seperti terminal bus Tirtonadi dan juga kereta bandara ke Adisumarmo.

Integrasi di Stasiun Balapan Solo: Dokpri
Integrasi di Stasiun Balapan Solo: Dokpri

Yang membuat saya lebih bersemangat lagi adalah, ketika melewati lantai atas stasiun terlihat kubah dan menara masjid Sheikh Zayed dari kejauhan.  Ah masjid yang sangat indah seperti aslinya di Abu Dhabi sana, yang juga sudah beberapa kali saya kunjungi. 

Masjid dilihat dari Stasiun Balapan: Dokpri
Masjid dilihat dari Stasiun Balapan: Dokpri

Keluar bangunan stasiun, kami tidak lewat jalan raya melainkan melipir di jalan kecil di samping rel kereta menuju ke arah masjid.  Ada sebuah rumah tua yang mungkin rumah dinas pegawai kereta api yang tampak sedang dibongkar sehingga tinggal separuh bangunan yang tersisa. Selain itu juga ada alat-alat berat yang tampak siap menghancurkan apa saja yang ada di situ menjadi rata dengan tanah.

Rumah di dekat rel dan stasiun: Dokpri
Rumah di dekat rel dan stasiun: Dokpri

Di ujung jalan kira-kira beberapa ratus meter dari stasiun saya melihat sebuah masjid kecil berdinding warna hijau muda dengan nama Masjid Al-Barru.   Kami kemudian sampai di jalan raya, belok ke kiri menyeberangi rel kereta api dan lalu menyeberang jalan kembali dan berjalan beberapa ratus meter melewati jalan kecil  lalu kembali menyeberangi rel kereta.  Banyak tanda peringatan agar hati-hati menyeberang rel karena lalu lintas kereta di sini cukup ramai.

Masjid Al Barru: Dokpri
Masjid Al Barru: Dokpri

Kawasan yang kami lewati memang sebenarnya bukan jalan resmi baik karena tidak bisa dlewati kendaraan roda empat,  Bahkan roda dua pun jarang yang lewat dan hanya ada beberapa pejalan kaki.  Tampak alat berat dan juga jalan lebar yang sedang dibangun, namun masih jauh dari selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun