Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah 4 Masjid Tionghoa di Jakarta

8 Maret 2023   07:18 Diperbarui: 8 Maret 2023   07:26 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah di pagi hari kami berkunjung berbagai macam tempat ibadah di kawasan Pasar Baru, yaitu  Sikh Temple alias Gurdwara, klenteng Sin Tek Bio dan Gereja PNIEL, maka jelajah Festival Kebhinekaan akan diakhiri dengan mampir ke masjid-masjid Tionghoa di Jakarta sejak siang hingga sore nanti.  Yuk kita ikuti keseruannya.

Masjid Lautze

Masjid Lautze: dokpri 
Masjid Lautze: dokpri 

Setelah menikmati lezatnya cakwe  dan kue bantal Koh Atek di Gang Kelinci, saya dan Salah seorang teman, yaitu Windhu berjalan kaki dengan santai menuju ke tujuan pertama: Masjid Lautze yang berlokasi di Jalan dengan nama yang sama, Jalan Lautze.

Masjid Lautze merupakan bangunan berbentuk ruko 4 lantai yang didekorasi  dengan warna merah dan dominan dan hiasan yang mirip kelenteng.  Tujuannya memang membuat etnis   Tionghoa tidak merasa asing dan merasa nyaman beribadah di sini.

Nah di masjid yang diresmikan oleh BJ Habibie pada Februari 1994 dal dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oey ini kami berkenalan dengan banyak sosok yang penuh inspirasi .

Di sini juga banyak hiasan kaligrafi cantik yang didatangkan langsung dari Tiongkok serta kita bisa melihat sekilas dakwah islam buat etnis Tionghoa.  Bahkan di masjid ini pula ada tradisi shalat tarawih yang unik.

Masjid Angke

Masjid Angke : dokpri 
Masjid Angke : dokpri 

Masjid yang letaknya di sebuah gang kecil di jalan Tubagus Angke ternyata merupakan salah satu masjid tua  yang dibangun pada tahun 1761 oleh seorang perempuan etnis Tionghoa serta  memiliki arsitektur yang unik, gabungan gaya Jawa, Bali, Arab, Tionghoa, dan Eropa.

Di sini kita bisa naik tangga yang luamayan memompa adrenalin  ke atap masjid dan menikmati pemandangan kawasan Angke yang menawan.

Di depan masjid ini juga ada makam keramat Al Habib Pangeran Syarif Hamid bin Sultan Syarif Abdurahman Al Kadrie yang merupakan salah satu putra sultan Pontianak.

Masjid  Babah Alun

Mushola Babah Alun: dokpri 
Mushola Babah Alun: dokpri 

Dari Angke perjalanan berlanjut ke kolong jembatan tol pelabuhan dan mampir ke masjid atau lebih tepatnya mushola Babah Alun yang letaknya di seberang Jakarta International Stadium yang ikonik.
Mushola dengan gaya arsitektur Tionghoa ini dibangun oleh pebisnis raja jalan tol Yusuf Hamka yang memiliki julukan Babah Alun.  

Masjid Ramlie  Mustofa

Masjid Ramlie Mustofa: dokpri 
Masjid Ramlie Mustofa: dokpri 

Kunjungan terakhir adalah ke masjid Ramlie Mustofa yang sangat indah dan mirip dengan Taj Mahal di kawasan Sunter.  

Masjid ini dibangun oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa dan menamakan masjid ini dengan akronim nama dirinya dan anak-anaknya.  

Masjid ini sangat unik karena banyak kutipan ayat -ayat Al Quran dalam bahasa Arab, Indonesia dan Tionghoa.

Masjid ini sangat unik karena berada di kawasan perumahan yang warganya mayoritas etnis Tionghoa dan konon untuk menjaga toleransi suara azan hanya ada digaungkan di dalam masjid seperti masjid di Tiongkok.

Masjid  yang megah dan dilengkapi dengan lift serta diresmikan pada 2016 ini bahkan selalu ramai dan menjadi salah satu tujuan wisata reliji di Jakarta Utara.  

Dengan mampir ke masjid-masjid Tionghoa di Jakarta ini, kita juga menjadi lebih sadar akan keberagaman dan kebhinekaan yang ada di negeri ini.  Kita juga menjadi lebih Arif dan bijak bahwa etnis Tionghoa pun ternyata telah memberikan warna yang menarik pada perkembangan dan syiar Islam di Nusantara.

Kisah lengkap mengenai kunjungan ke empat masjid Tionghoa di atas akan ditulis dalam  artikel selanjutnya.
Yuk kita nantikan kisahnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun