Beberapa peserta sempat membeli nangka yang tampak segar dengan warna kuning menyala. Selain itu juga ada alpukat yang hijau dan rambutan yang merah. Melihatnya saja saya dapat merasakan kelezatan buah-buatan itu.
Kami terus berjalan dan sampai di warung atau Ko Atek yang menjual cakwe dan kue bantal. Mbak Ira memesan cakwe dan kue bantal yang harganya dibandrol 6 ribu rupiah itu.  Menurut mbak Ira ini adalah cakwe dan kue bantal paling enak di Jakarta. Karena cukup banyak kami disarankan mengambil cakue dan kue bantal setelah  jam 11 setelah kunjungan ke kelenteng Sin Tek Bio.
Saya memperhatikan Ko Atek sedang sibuk menarik adonan cakwe dan kemudian memotongnya kecil-kecil. Â Lalu dua adonan kecil dijadikan satu dengan sebatang sumpit dan siap digoreng oleh seorang perempuan setengah baya.
Menurut Ko Atek, agar mengembang menjadi cakwe yang enak, ada teknik menggoreng yang juga harus dikuasai dengan baik.
Tergantung di depan warung, ada sebuah spanduk bergambar Ko Atek dan kumpulan cakwe  bertuliskan "Cakue Ko Atek Pasar Baru , 1971, 10 Most Wanted Food in Jakarta."
Ternyata Ko Atek sudah berjualan cakue dan kue bantal di tempat yang bernama resmi Gang Belakang Kongsi ini sejak 1971. Â Namun sekilas Ko Atek masih tampak segar dan awet muda walau sudah ada kerutan di wajahnya.
Sekali lagi saya memperhatikan Ko Atek yang memakai kaos warna merah menyala dengan tulisan Tommy Hilfilger di dada memotong-motong adonan cakue. Di dinding warung di belakangnya ada lembaran majalah dalam ukuran besar dan foto  Ko Atek. Di foto itu tampak Ko Atek sedang bergaya di samping Patung Bruce Lee yang ada di promenade Tsim Sha Tsui East di Hong Kong.
Pada salah satu lembaran majalah, tertulis pujian tentang cakue dan kue bantal yang mekar dengan rasa yang gurih dan lezat. Juga ada tips bahwa pelanggan tidak boleh datang pada hari Senin karena warung ini tutup.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju kelenteng Sin Tek Bio dan kembali berjumpa dengan warung makanan yang tidak kalah  legendaris, yaitu Bakmi A Boen. Wah ternyata kawasan Pasar Baru ini memang merupakan surga kuliner di Jakarta Pusat.
Akhirnya setelah mampir ke kelenteng Sin Tek Bio dan Gereja Ayam, kami kembali ke Warung Koh Atek untuk mengambil cakep dan kue bantal.
Setelah dicoba, rasanya memang sesuai yang dijanjikan, gurih, renyah, dan lezat. Apalagi dicocol dengan sambal dan dikonsumsi selagi hangat.