Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

8 Hal Unik Agama Sikh yang Jarang Diketahui

3 Maret 2023   08:25 Diperbarui: 3 Maret 2023   13:27 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kegiatan Festival Kebihinekaan adalah berkunjung ke tempat ibadah agama Sikh  yang ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.  Karena itu sekitar pukul 7.30 pagi saya sudah sampai di halte Trans Jakarta Pasar Baru Timur. 

Sebuah bangunan berlantai dua yang sekilas mirip masjid dengan kubah besar di atasnya sudah tampak dari kejauhan.  Warna kuning emas dan biru laut sangat dominan di gedung ini. Dan tulisan Sikh Temple yang lumayan besar ada di tembok pagarnya. 

"Yayasan Sikh Gurdhwara Mission (Sikh Temple Pasar Baru), demikian nama resmi bangunan ibadah ini tertulis  dengan warna biru laut di atas lantai dua gedung.  Di sini juga terapat deretan jendela yang ditandai dengan warna kuning keemasan.  Sementara lantai bawah terdapat semacam beranda dengan tiang-tiang besar yang dicat warna kuning emas dengan lis warna biru laut. 

Pak Ade: Dokpri
Pak Ade: Dokpri

Dari kunjungan ini ada beberapa fakta menarik tentang agama Sikh yang jarang dikenal masyarakat secara umum dan bahkan hingga saat ini masih digolongkan sebagai agama Hindu di KTP.  Kami kebetulan di sambut oleh Pak Ade yang merupakan salah satu pengurus Gurdhwara yang pertama menyambut dengan ramah dan menghidangkan teh tarik yang lezat yang disebut chai. Chai sendiri dalam berbagai bahasa memang berarti teh.

1. Rumah Ibadah Mirip Masjid

Salah satu keunikan agama Sikh adalah rumah ibadah yang disebut dengan Gurdhwara dan penampilan sekilas mirip masjid dengan kubah.  Bahkan untuk masuk ke dalam Gurdhwara, Jemaah dan pengunjung juga diwajibkan melepas alas kaki.  Di bagian pojok Gurdhwara di pasar baru ini juga ada kotak-kota dengan nomor untuk menitipkan sandal atau sepatu. 

2. Sebelum Masuk Ke Rumah Ibadah Diwajibkan Menyucikan Diri.

Nah mirip dengan masjid, di Gurdhwara juga ada keran air dan wastafel yang berfungsi untuk mencuci tangan dan kaki bagi Jemaah yang akan beribadah. 

3. Wajib Memakai Penutup Kepala.

Untuk masuk ke tempat ibadah, pengunjung juga diwajibkan memakai penutup kepala. Bagi perempuan menggunakan kerudung sementara lelaki Sikh memakai sorban atau bila tidak memakai sorban ada penutup kepala dari kain yang juga disediakan. 

4. Banyak plakat donasi. 

Salah satu prasasti: Dokpri
Salah satu prasasti: Dokpri

Di sekitar bangunan Grudwara di pasar baru ini, banyak sekali prasasti dari marmer bertuliskan nama-nama orang yang sudah meninggal. Biasanya bertuliskan kenangan untuk orang tua yang sudah meninggal yang dibuat oleh anak. Prasasti ini dibuat dan dipajang di lantai, atau dinding apabila kita memberikan donasi kepada Gurdwara.

5. Pemuka agama disebut Giani.

Dalam agama Sikh , pemuka agama atau ustaz dalam Islam disebut dengan istilah Giani.  Giani ini boleh lelaki maupun perempuan, walau memang kebanyakan lelaki dan diharuskan bisa berbahasa membaca Bahasa Punjabi Kuno yang ditulis dalan huruf Gurmukhi.  Bahasa inilah yang dipakai dalam ibadah agama Sikh. 

6. Guru Grant Shahib sebagai Kitab Suci

Membaca Kita Suci: Dokpri
Membaca Kita Suci: Dokpri

Agama Sikh pertama kali disebarkan oleh Nabi yang disebut Guru Nanak (1469-1539) di Punjab.   Kemudian ada 10 guru hingga Guru Gobind Singh (1666-1708).  Guru ke 10 ini merupakan guru manusia yang terakhir dan selanjutnya diteruskan oleh Guru Grant Sahib, yaitu kitab suci yang dianggap sebagai guru abadi. 

Kitab Suci ini diletakkan dalam altar khusus dan bisa dibaca oleh Jemaah dan ditulis dalam huruf Gurmukhi.  Dalam kunjungan itu kami sempat melihat Jemaah yang sedang membaca kitab dengan hikmat. Kitab ini sendiri kalau tidak dibaca ditutup dengan kain khusus dan sering juga ditaburi berbagai jenis bunga agar harum mewangi  Sebelum membaca biasanya umat bersujud di depan altar dan ada juga kotak untuk memberikan sedekah atau kolekte.

Kitab suci dan Chor Shahib: Dokpri
Kitab suci dan Chor Shahib: Dokpri

Dalam hari-hari besar tertentu, kitab suci ini dibaca secara terus menerus hingga 48 jam secara bergantian.

Di dekat kitab ada semacam kebutan yang disebut Chor Shahib yang dipakai untuk memberikan hormat sebelum membaca kitab. 

Ruang utama untuk ibadah di Gurdhwara ada di lantai dua yang biasanya digunakan pada hari Sabtu atau Minggu.  Namun di lantai bawah juga ada ruang ibadah yang lantainya ditutupi karpet.  Saat ibadah lelaki dan perempuan biasanya dipisahkan. Kaum lelaki berada di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri.  Dalam ibadah kadang-kadang berdiri dan kadang-kadang duduk di lantai.

7. Langar alias Makan Bersama

Dapur di Gurdhwara: Dokpri
Dapur di Gurdhwara: Dokpri

Setiap harinya Gurdhwara biasanya menyediakan makanan bagi umat setelah beribadah. Dalam kunjungan ke gurdwara, kami sempat mampir ke dapur dan melihat juru masak sedang membuat berbagai makanan vegetarian. Selain roti chanai, ada dhal yang merupakan kacang hijau.  Uniknya siapa pun sebenarnya boleh makan di gurdhawara yang terbuka bagi siapa saja.  Pada hari Sabtu atau minggu di Pasar Baru ini menyediakan makanan untuk sekitar hingga 300 orang.  Tradisi makan bersama ini disebut sengan nama Langar.

8. Tempat Suci bernama Golden Temple

Agama Sikh memiliki sebuah tempat Suci Bernama Golden Temple di Amritsar. Sesuai Namanya kubah Gurdwara ini konon dilapis oleh ratusan kilogram emas.  Di sini ratusan ribu umat dan pengunjung serta turis bisa mampir selama dua puluh empat jam setiap hari.

Nah selain kedelapan  fakta itu ada beberapa kisah lagi yang didapat dari kunjungan ke Pasar Baru ini. Antara lain ada beberapa Gurdhwara di Jakarta dan sekitarnya yaitu di Ciputat dan Tanjung Priuk. Gurdhwara yang di Tanjung Priuk inilah yang tertua karena sudah ada sejak 1930-an,  Sementara Gurdhwara yang di Pasar Baru dibangun pada 1955.

Ketika ditanya apakah semua penganut Sikh adalah etnis atau keturunan India, ternyata agama Sikh terbuka untuk siapa saja walau mayoritas memang keturunan India.  Dan uniknya semua lelaki penganut Sikh akan memiliki nama Singh sementara untuk perempuan akan memiliki nama Kaur.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun