Dalam kunjungan pertama dulu, saya sempat masuk ke dalam kamar dan melihat pusaka berupa golok, pedang dan keris tua yang diletakkan di atas Kasur dengan alas seprei berwarna putih. Â
Selain itu juga ada sebuah lukisan besar Nyai Roro Kidul dengan pakaian kebesaran yang berwarna hijau.Â
Kali ini saya hanya melihat dari ruang tengah dan tidak masuk ke dalam kamar. Walaupun begitu, suasana penuh mistis tetap terasa di dalam saung ini.
Sang kuncen juga sempat menawarkan apakah ada yang ingin melakukan ritual dan bernazar di tempat ini. Untuk itu bisa disiapkan berbagai perlengkapan seperti kemenyan , bunga dan juga rokok.Â
Dan sang kuncen akan merapalkan doa doa dalam bahasa Jawa atau Sunda memohon jodoh naik pangkat atau juga untuk mendapatkan keturunan. Namun rombongan Click menolak dengan halus tawaran itu.
Kami hanya mengadakan tanya jawab sekilas mengenai sejarah Saung Ranggon yang sudah berusia ratusan tahun ini. Â Juga sang kuncen bercerita sekilas mengenai hal-hal gaib yang ada di sini.Â
Termasuk jika yang datang adalah pemuda tampan, bisa saja ketika pulang aka nada yang mengikuti.Â
Selain itu ibu kuncen juga bercerita banyak tokoh terkenal yang datang ke tempat ini, dan bila mereka berhasil dengan nazar makan akan memberi bantuan seperti membangun dan merenovasi mushola yang ada di dekat Saung.
Saya kemudian keluar Saung dan melihat gambar dan keterangan yang ditempel di dinding. Sebagian masih sama seperti 6 tahun lalu, namun ada juga foto dan informasi yang baru termasuk foto Ibu Kuncen bersama mahasiswa Universitas Pelita Bangsa yang mengadakan KKN di sini pada tahun 2022 lalu. Â
Mahasiswa ini juga membuat spanduk Selamat Datang di Saung Ranggon yang hingga kini masih terpasang dengan rapi.