"Cukup  dengan datang memberi makanan ayam atau bebek,"  dengan ujar pak Warsidi mengenai syarat bernazar dan umumnya keinginan mereka dapat  terdapat seperti mendapatkan keturunan atau mendapatkan jodoh.
Saya kemudian berjalan mengelilingi taman sekuat sekitar 1,5 hektar ini. Selain kolam buaya ada juga tempat bermain anak dan juga hiasan patung -patung baik buaya, dinosaurus dan juga relief di dinding tembok. Sayang sebagian kurang terawat.
Di kompleks taman ini juga ada semacam panggung atau teater untuk pertunjukan buaya bernama Joko Tingkir. Â Sayangnya sudah lama tidak diadakan pertunjukan karena memerlukan buta cukup besar dan hanya bisa bila pengunjung sedang ramai.
Sekitar 1 jam lebih Clickompsiana jelajah Cikarang mampir ke taman buat dan akhirnya dengan angkot sewaan kembali menembus padatnya lalu lintas menuju Stasiun Cikarang.
Sebuah perjalanan yang mengasyikan dan penuh keseruan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H