Sesampainya di seberang sungai, ada jalan setapak yang dibeton dan saya belok kiri mengikuti langkah kaki . Di sebelah kiri di tepi sungai ada sekumpulan orang yang sedang melakukan reuni rupanya salah satu SD di Bandung angkatan tahun 1973-an wah kalau SD nya 50 tahun yang lalu, sekarang usia mereka paling tidak sudah kepala enam.
Selain  pinus, ada beragam jenis pohon yang ada di taman hutan raya ini.  Biasanya ada penanda kecil yang menunjukkan nama spesies dan keterangan pohon tersebut.  Salah satu yang menarik dan diberikan papan keterangan dalam ukuran agak besar adalah sebuah pohon pasang (qercus sp) yang ditanam oleh Bu Tien Soeharto pada 14 Januari 1985. Pohon ini batangnya terlihat langsing dan tinggi menjulang.
Selain pohon pasang, saya kuat menemukan jenis anggrek yang konon paling kecil di dunia dengan nama Latin Taeniopghyllum Sp. Â Wah menarik juga jalan-jalan di Tahura ini karena bisa melihat dan mengenal berbagai jenis tanaman langka .
Mengingat luasnya kawasan ini, ada juga tempat penyewaan sepeda. Namun saya melihat semua tidak ada satu pun sepeda dna keterangan lebih lanjut di sini. Akhirnya kami menuju ke sebuah mushola untuk sholat dhuhur  di dekatnya ada warung yang menjual makanan dan minuman.
Perjalanan kemudian dilanjut dengan menyusuri jalan aspal  yang lumayan nyaman. Di sini juga ada angkutan mobil terbuka untuk menuju ke Gua Belanda. Namun berjalan kaki tampaknya lebih mengasyikan.
Berjalan sekitar 5 menit, ada sebuah petunjuk menuju ke Gua Jepang. Jalannya tampak menurun dan banyak sekali anak tangga. Â Ada juga larangan untuk memberi makan kera atau monyet yang banyak berkeliaran dengan bebas di sini.