Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketika Berkunjung ke Selandia Baru Boleh Tanpa Visa

11 Februari 2023   14:56 Diperbarui: 11 Februari 2023   15:03 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Domba di Selandia Baru: Tripadvisor 

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang terkenal dengan keindahan alamnya. Negeri ini juga dikenal dengan julukan negeri Kiwi merujuk kepada hewan khas sejenis burung yang tidak bisa terbang dan bahkan penduduk Selandia baru pun sering dijuluki kiwi.  Selain itu kita juga mengenal buah kiwi yang sering dianggap berasal dari Selandia Baru walau sejatinya berasal dari Tiongkok.

Sayangnya sebagaimana kebanyakan negeri Eropa dan Amerika dan juga Australia, Selandia mewajibkan pemegang paspor Indonesia untuk membuat visa sesuai dengan tujuan kunjungan.  Baik visa kerja turis maupun bisnis.  
Akan tetapi dalam cerita ini, saya akan mengenang kembali kunjungan pertama saya ke Selandia Baru pada abad lampau atau tepatnya di tahun 1988.  Dan pada zaman itu untuk pergi ke Selandia Baru, warga RI tidak perlu visa, sama seperti kalau kita pergi ke Singapura atau Malaysia.

Sayangnya, memang belum ada penerbangan langsung dari tanah air ke negeri itu sehingga saya menjadikan perjalanan ke Selandia Baru bersamaan dengan perjalanan ke Australia.
Perjalanan ke Australia kala itu sempat mampir ke berbagai kota seperti Sydney, Canberra dan juga Brisbane. Kebetulan di Brisbane sedang diselenggarakan World Expo 1988. Sebuah pameran yang memang sangat menarik dan dihadiri banyak pengunjung dari seluruh dunia.  

Tentu saja untuk ke Australia , warga Indonesia tetap perlu visa. Namun kala itu visa Australia didapatkan gratis dan persyaratannya jauh lebih mudah dibandingkan sekarang.

Perjalanan menuju Selandia Baru dimulai dari dari Bandara Kingsford Smith di Sydney dengan naik pesawat Boeing 747 milik Qantas.  Walau di peta  terlihat tidak begitu jauh, penerbangan ke pojok dunia menyeberangi selat Tasman memakan waktu lebih dari tiga jam.

Auckland Museum: NZ History 
Auckland Museum: NZ History 

Kia Ora, atau Hello dan Nau mai, Haere Mai yang berarti Selamat Datang merupakan beberapa Kosa kata dalam bahasa Maori yang sering saya dengar dan pelajari dalam kunjungan beberapa hari di North Island atau Pulau Utara.

Penduduk Selandia Baru memang terkenal dengan keramah tamahannya baik  kepada sesama maupun wisatawan .  Lagi pula negeri ini termasuk negara yang penduduknya sangat jarang dan bahkan jumlah domba atau sapi jauh lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk.

Bandara Internasional Auckland letaknya sekitar 20 km di sebelah selatan pusat kota.  Untuk naik taxi ongkosnya lumayan mahal dan hanya sekitar 30 menit sedangkan dengan bus bisa lebih lama namun ongkosnya lebih ekonomis.

Kota Auckland merupakan kota terbesar di Selandia baru yang letaknya di Pulau Utara. Walaupun merupakan kota terbesar dan paling ramai, tetap saja terasa sepi dibandingkan dengan di tanah air

Salah satu cara yang efektif untuk melihat tempat -tempat wisata yang menarik di Auckland adalah dengan mengikuti City Tour.  Selain Queens Street yang  merupakan jalan utama di Auckland, kami juga menyusuri Karangahape Road, mampir ke berbagai Yaman cantik seperti One Tree Hills dan Cornwell Park.

Queen Street Auckland: NZ Travel
Queen Street Auckland: NZ Travel

Namun yang cukup memberikan kesan mendalam adalah kunjungan ke Auckland War Memorial Museum.  Di museum ini kita bisa mempelajari lebih jauh sejarah Selandia Baru dan khususnya kawasan Auckland, sejarah natural dan juga sejarah militer termasuk peperangan yang pernah terjadi di kawasan ini.

Di bagian sejarah natural kita bisa melihat hewan-hewan khas Selandia baru yang diawetkan baik Emu yang tentu saja kiwi.
Selain berkunjung di kota Auckland, wisata di North Island yang tidak boleh dilupakan adalah berkunjung ke peternakan domba dan melihat dari dekat domba-domba tersebut dipelihara termasuk demo mencukur bulu domba untuk dijadikan wol.

Dan siapa sangka, Selandia Baru juga menghasilkan berbagai jenis anggur yang lumayan terkenal dan wisatawan juga bisa memori ke perkebunan anggur sekalian melihat tempat penyimpanan anggur yang makin tua makin nikmat dan mahal harganya.

Demikian sekilas mengenai kenangan kunjungan pertama ke Selandia Baru di zaman lampau ketika kita bisa kesana tidak perlu  visa.
Terimakasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun