Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

All England dari Masa ke Masa dan Lintasan Kejayaan Indonesia

9 Februari 2023   10:08 Diperbarui: 10 Februari 2023   10:39 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wembley Arena: Sportzvision

Sedangkan di Wembley Arena ini, All Englang bertahan selama 37 tahun, dan merupakan rumah All England yang paling lama hingga saat ini.

Di Wembley ini pula Indonesia pertama kali merebut gelar pada 1959 ketika Tan Joe Hok menjadi juara tunggal putra.  Di Wembley pula banyak bintang Indonesia bertebaran seperti Rudi Hartono yang merebut gelar 8 kali sejak termasuk  7 kali berturut-turut pada 1968-74 dan kemudian merebutnya kembali pada 1976.  

Di sini pula lahir bintang-bintang ganda putra Indonesia yang legendaris seperti Christian Hadinata  /Ade Chandra serta TjunTjun /Johan Wahyudi.  

Sementara untuk ganda putri juga tidak boleh dilupakan Minarni dan Retno Koestijah yang pertama kali merebut gelar pada 1968.  

Bahkan Indonesia pernah merajai All England pada 1979 ketika berhasil merebut 4 gelar yaitu tunggal putra melalui Liem Swie King, ganda putra Tjun Tjun Johan Wahyudi, Ganda Puteri Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna dan Ganda Campuran Christian Hadinata/Imeda Wiguna. Juga tidak boleh dilupakan pasangan ganda putra Rudy Heriyanto/Kartono yang merebut gelar pada 1981 dan 1984.

Kebangkitan tunggal putri Indonesia dimulai pada era Susi Susanti yang berhasil merajai All England 4 kali pada 1990-1990 dan 1992-1993.  Era 1990-an ini pula muncul pemain  putra yang berhasil menjadi juara All England seperti Ardi Wiranata dan Harianto Arbi. 

Di Wembley pula dunia mulai dikejutkan dengan kemunculan pemain-pemain Tiongkok yang kemudian ikut meramaikan kancah bulu tangkis di All England. 

Nama-nama Yang Yang, Luan Jin, Han Ai Ping, Li Li ngWei hingga Tang Jiu Hong menjadi legenda sekaligus momok bagi pemain-pemain Indonesia.

Birmingham Arena: Indosport.com
Birmingham Arena: Indosport.com

Namun setelah 37 tahun di Wembley, All England harus pamit dari London dan kemudian pindah ke Birmingham Arena sejak 1994 hingga sekarang ini.  Prestasi pemain Indonesia pun mulai kembali pasang surut. 

Namun prestasi pemain tunggal Indonesia meredup dengan kepindahan ke Birmingham.  Dan yang terakhir kali juara adalah Susi Susanti dan Harianto Arbi pada 1994 pada penyelenggaraan perdana di Birmingham Arena. Bahkan banyak pemain tunggal Indonesia lainnya sekelas Taufik Hidayat pun belum pernah merebut gelar di All England.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun