Kami berjalan perlahan mengikuti Langkah dan kerumunan pengunjung yang lumayan ramai malam itu.  Tentunya tidak mungkin untuk memasuki setiap paviliun yang ada di Global Village ini. Karena itu kami hanya melihat pintu gerbang atau sesekali melihat bila ada pertujunkkan seni dan budaya yang menarik.  Kami sempat melewati pintu gerbang paviliun Turki dan kemudian  Kuwait.  Pintu gerbang paviliun Turki lumayan megah dihiasi motif bunga matahari yang memiliki banyak kelopak. Ternyata bunga matahari banyak tumbuh di Turki dan bahkan menjadi atraksi buat turis di salah Provinsi Bordur.
Sambil berjalan, sesekali kami mampir juga ke beberapa stand makanan yang menjual makanan kecil seperti sawarma. Sekedar untuk mengisi perut yang lapar. Â Kami kemudian tiba di kawasan Amerika. Di sini ada pintu gerbang berhiaskan koboi. Di belakangnya ada hiasan dengan motif suku Maya. Â Sementara kalau kita berjalan terus akan terlihat deretan replika bangunan terkenal dari Amerika. Salah satunya adalah Patung Liberty yang ada di New York. Uniknya patung ini letaknya tidak jauh juga dari paviliun Pakistan.
Tentu saja Global Village bukan hanya berisi paviliun dari 90 negara. Di sini juga banyak atraksi mainan baik untuk anak-anak atau dewasa. Â Yang terlihat bahkan dari kejauhan adalah ferris wheel atau yang di dunia fantasi Ancol disebut Biang Lala.
Tepat pukul 9 malam, tiba-tiba saja langit kawasan Global Village di Dubai berubah menjadi cerah. Suara kembang api memekakkan telinga. Rupanya ada pertunjukan kembang api yang berlangsung lumayan sekitar 5 atau 10 menit. Â Ratusan kembang api berbagai bentuk dan warna di tembakan ke udara dan pengunjung pun untuk sementara menghentikan kegiatan menyaksikan pertunjukan kembang api ini.
Selesai menikmati kembang api, kami terus berjalan mengeliling dunia impian. Selain timur tengah ada juga negara Asia seperti Cina, Dan bahkan Kamboja, Malaysia dan tentunya Indonesia dan Filipina. Ada yang memiliki paviliun yang cukup luas, ada juga yang kecil saja. Tentu saja dilengkapi dengan toko cendramata, pertunjukan seni dan juga kuliner dari negeri itu.
Kami kemudian mampir ke kawasan Afrika. Â Pintu gerbangnya tidak kalah megah bermandikan cahaya dengan hiasan khas Mesir dan negara Afrika lainnya. Â Asyiknya di dekat kawasan Afrika ini juga ada sungai buatan dengan perahu-perahu yang berlayar. Pengunjung juga dapat naik perahu ini untuk mengelilingi atau pergi ke kawan lain di Global Village. Â Perahunya tentu saja merupakan perahu tradisional di Emirat yang disebut dengan dhow. Perahu yang asli pun masih menjadi alat transportasi umum di Dubai.Â