Dari Gedung E lantai 5, kami kemudian bersama-sama pindah ke Gedung A lantai 2 tempat ISBN. Di sini YPTD disambut oleh Mas Wildan yang menjelaskan peraturan baru yang tadinya akan diimplementasikan mulai 9 Januari 2023. Aturan untuk membuat dan menyerahkan dummy buku sebagai prasyarat diterbitkannya ISBN.Â
Namun karena masih ada sedikit kendala teknis, implementasi aturan ini ditunda untuk sementara waktu. Namun setidaknya, para penulis dan pengarang di YPTD sudah mengetahui akan peraturan baru ini dan akan lebih siap degan antisipasi bila mengajukan permohonan ISBN untuk buku-buku yang akan diterbitkan dalam waktu dekat ini.
Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan lebih pukul 12 siang. Â Kami bersama kemudian berjalan kaki menuju rumah makan Minang yang lokasinya tidak jauh dari Perpustakaan Nasional yaitu Rumah Makan Lubuak Batuang. Â Rumah makan ini menyediakan berbagai jenis makanan siap saji yang langsung tersedia di meja tidak lama sesudah kami duduk dan kemudian memesan minuman.
Di restoran ini semua pengarang YPTD lengkap berkumpul dan bercengkerama sekalian melepas rindu. Selain Pak Thamrin Dahlan dan nama yang sudah disebutkan tadi, ada juga Mbak Nissa, Madame Heidy, Erwan Mayulu, Omjay, Bu Nani Kusmiyati, Mbak Windhu, Fifi, Daeng, dan tentu saja Bang Isson.
Sampai jumpa lagi pada acara YPTD berikutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H