Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terbang London Damaskus dan Kejutan di Amman yang Tak Terlupakan

17 Januari 2023   12:20 Diperbarui: 17 Januari 2023   12:25 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kota Amman: lonely planet

Kisah ini terjadi sekitar dua dasawarsa lalu, tetapi ternyata tetap menarik untuk dikenang dan sekaligus diceritakan kembali kepada teman-teman. Barangkali ada manfaat di samping tentunya bisa menghibur dan sekedar menambah wawasan akan sekilas keramahtamahan dan budaya masyarakat di Timur Tengah.

Hari masih siang ketika saya tiba di Bandara Heathrow setelah sekitar 45 menit naik London Tube dari pusat kota.  Kini tinggal cek ini untuk naik pesawat British Airways  menuju Amman, Ibu kota negeri Yordania.  Suasana ruang tunggu di terminal 3 cukup ramai dan ternyata penerbangan ini harus transit terlebih dahulu di Damaskus sebelum menuju ke Amman.

Pesawat A320 berangkat tepat waktu meninggalkan Terminal dan saya kebetulan mendapatkan tempat duduk di dekat jendela dengan posisi tidak jauh dari sayap sebelah kanan alias starboard side. Di sebelah saya seorang perempuan yang kemungkinan orang Yordania atau mungkin saja orang Suriah dan di dekat aisle seorang lelaki yang berusia sekitar 45 tahun yang juga kemungkinan besar orang Yordan atau Suriah.

Dalam perjalanan dari London ke Damaskus, saya lebih banyak berdiam diri dan merasa kurang nyaman untuk mengajak berbicara perempuan berusia empat puluh tahunan yang duduk di sebelah saya. Sementara mereka perempuan ini tampaknya bepergian bersama dengan tiga perempuan lain yang duduk di baris di depan saya.  Mereka sering bercakap-cakap dan juga bersendagurau sepanjang perjalanan dalam bahas Arab. 

Lama perjalanan London Damaskus sekitar 4 setengah jam.  Saya pun sempat mli sebuah tas lipat yang lumayan cantik dengan harga 89 Poundsterling ketika pramugari berkeliling menawarkan barang-barang duty free.  Yang menarik tas lipat ini ternyata sangat awet karna masih lumayan bagus hingga saat ini, setelah lebih dari 20 tahun.

Melihat saya membeli tas ini, perempuan di sebelah saya mulai menegur dengan menanyakan dari mana asal saya dan juga tujuan saya.  Ketika saya menjawab bahwa saya berasal dari Jakarta, Indonesia, dan ingin bepergian ke Amman, Yordania, perempuan itu tersenyum manis bersama teman-temannya sambil mengulangi kata Jakarta,  Sampai saat ini saya masih sedikit bingung mengapa mereka tersenyum senyum.

Ketika pesawat akan mendarat di Damaskus, perempuan itu berkata bahwa dia dan ketiga temannya yang duduk di baris depan saya akan turun di Damaskus. Ternyata mereka memang perempuan warga Suriah yang kebetulan habis berkunjung ke famili yang tinggal di London dan sekarang kembali ke Suriah. Dia juga berkata bahwa lain waktu saya harus mampir ke Damaskus dan Suriah sambil menyebutkan tempat-tempat wisata yang menarik di Damaskus dan juga kota-kota lain di Suriah.  Antara lain dia menyebutkan Masjid Peninggalan Ummayad dan juga keindahan Kota Aleppo,  Saya hanya berkata mungkin lain kali karena untuk ke Suriah saya memerlukan visa sementara ke Yordania hanya perlu visa on arrival. Ini yang menyebabkan saya lebih memilih berkunjung ke Yordania terlebih dahulu.

Tanpa terasa pesawat pun mendarat di Bandara Internasional Damaskus.  Perempuan itu bersama ketiga temannya mengucapkan selamat tinggal dan mereka tampak sangat ceriah karena sudah kembali ke kampung halaman.  Hari juga sudah lumayan gelap karena waktu sudah menjelang malam ketika pesawat ini tiba di Damaskus. 

Pesawat hanya berhenti sekitar 45 menit di Damaskus, dan penumpang transit tidak diperbolehkan turun meninggalkan pesawat.  Setelah semua penumpang tujuan Damaskus turun, kami hanya menunggu di dalam pesawat sampai akhirnya pintu pesawat ditutup dan perjalanan di lanjutkan, Jadi saya hanya sejenak berada di bumi Suria. Hanya sejenak mengintip suasana bandara melalui jendela pesawat.

Pesawat A 320 British Airways: Bristish Airways
Pesawat A 320 British Airways: Bristish Airways

Penerbangan dilanjut menjuju Queen Alia International Airport di Amman.  Ternyata jaraknya sudah tidak jauh karena waktu perjalanan sendiri hanya sekitar 1 jam saja,  Dalam penerbangan ini barulah saya mengobrol dengan lelaki yang duduk di kursi di dekat aisle.  Dia kembali menanyakan tujuan saya ke Yordania dan bahkan di mana saya akan tinggal menginap.

Saya menjawab bahwa saya tidak akan lama di Yordan, mungkin hanya beberapa hari saja dan akan mengunjungi dua kota saja yaitu Amman dan Petra. Setelah itu saya akan langsung kembali ke Jakarta dengan pesawat Royal Jordan.   Saya juga belum memesan hotel baik di Amman maupun Petra dan berencana memesan nanti di bandara di Amman.

Lelaki itu kemudian menawarkan jasanya untuk mengantarkan saya memilih hotel di konter pemesanan hotel di terminal kedatangan sekaligus dia juga menawarkan jasanya untuk mengantarkan saya sekalian ke hotel.  Lelaki itu mengatakan bahwa dia akan dijemput oleh adiknya.  Bila menggunakan taksi dari bandara ke kota ongkosnya sekitar 15 JD atau Dinar Yordania. Dan nilai tukar JD dengan US Dollar saat itu adalah sekitar 0,7 yaitu untuk 1 USD hanya dihargai 0,7 Dinar sehingga kalau kita menukar 100 USD akan mendapatkan 70 Dinar.

Setelah melewati imigrasi dengan membayar Visa On Arrival sebesar sekitar 10 Dinar atau 15 USD, saya kemudian memesan hotel di Amman yang letaknya di pusat kota. Harga hotel sekitar 30 Dinar, saya juga sekalian memesan hotel di Petra.  Saya hanya memesan hotel selama dua malam di Amman dan juga dua malam di Petra. Untuk lanjutan setelah di Petra mungkin saya akan kembali menginap di Amman sebelum pulang ke Jakarta.

Demikian lah akhirnya bersama lelaki itu yang dijemput adiknya saya diantar ke hotel. Kebetulan hotel saya tersebut tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal lelaki tersebut. Saya sendiri merasa sangat berterima kasih dengan kebaikan lelaki yang baru saya kenal di pesawat tersebut. Dia bahkan mengantarkan saya hingga cek ini d hotel.

Dan ketika akan mengucapkan terima kasih serta selamat tinggal barulah saya setengah terkejut ketika lelaku itu minta uang 10 Dinar untuk ongkos taksi.  Rupanya dia ingin sharing ongkos taksi dengan saya. Atau saya juga tidak tahu apakah memang sopir taksin tadi masih saudaranya.  Tetapi bagaimanapun saya sudah sangat berterima kasih karena dia sudah bersedia mengantar hingga ke hotel dan memang ongkos taksi dari Amman ke bandara adalah sekitar 15 Dinar kalau saya pesan sendirian. Ini terbukti dalam perjalanan pulang saya dari hotel ke bandara beberapa hari kemudian.

Perjalanan di Kota Amman sendiri bari dimulai esok hari dengan tujuan perama berkunjung ke sebuah Amfiteater kuno peninggalan zaman Romawi.  Masih banyak kisah menarik dari perjalanan singkat saya ke Yordania dan menemukan banyak keramah-tamahan yang hingga saat ini masih dikenang dengan manis.

Sebuah perjalanan dan pengalaman yang menarik di Yordania. Pengalaman yang tidak terlupakan hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun