Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Pekerjaan Paling Menggiurkan, Jalan-Jalan Keliling Dunia dan Dibayar

7 Januari 2023   09:09 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:20 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 6 Januari 2023 malam sekitar pukul 19.00 WIB, Wisata Kreatif Jakarta bekerja sama dengan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) DPD DKI Jakarta  mengadakan sebuah event daring dengan tema Tur Virtual Special Live in Barcelona yang akan dipandu oleh Erin Edward langsung dari Spanyol. 

Acara melalui zoom ini dikuti oleh banyak peserta baik para pemandu wisata anggota HPI, Wisata Kreatif Jakarta, premium member WKJ, akademisi, blogger dari Koteka (Komunitas Traveller Kompasiana) dan juga beberapa undangan khusus.

Setelah dibuka resmi oleh Ira Latief dari Wisata Kreatif Jakarta, kesempatan juga diberikan kepada Indra Diwangkara, ketua HPI DPD Jakarta untuk sekedar memberikan sambutan.  Dalam sambutannya ini, dengan bersemangat Indra menjelaskan sekilas mengenai seluk beluk dunia pariwisata dan juga bagaimana menjadi pramuwisata yang andal.

Setelah dua tahun lebih seakan-akan mati suri, dunia pariwisata kini mulai bangkit baik di Indonesia maupun dunia. Wisatawan asing mulai kembali berdatangan baik ke Bali maupun daerah tujuan wisata lainnya di seluruh Indonesia. Wisatawan Nusantara juga mulai kembali bepergian baik di Jakarta maupun ke tempat-tempat menarik lainnya.  Oleh karena itu kegiatan para pramuwisata pun tentu saja mulai menggeliat dan kembali bergairah.

Apa lagi pada saat ini, selain wisata secara langsung, kegiatan wisata juga bisa dilakukan secara virtual, seperti yang dilakukan malam itu langsung dari Barcelona, Spanyol. Mbak Erin saat ini kebetulan sedang melanjutkan kuliah S2 di Universidad de Navarra.  Erin sendiri sebenarnya berprofesi sebagai pemandu wisata di Wisata Kreatif Jakarta khusus bahasa Korea.   Namun karena pernah mendapatkan bea siswa untuk belajar Bahasa Spanyol di Kolombia dan kemudian juga mendapatkan beasiswa belajar di Barcelona, Mbak Erin pun sangat fasih berbahasa Spanyol.

Pada malam itu juga hadir Pamela Zaeni yang biasa dipanggil dengan sebutan akrab Pamelita, yang merupakan pemandu berbahasa Spanyol.  Sebagai pembuka keduanya saling sapa menanyakan kabar Mbak Erin di Barcelona dan juga waktu setempat di sana. Semuanya dilakukan dalam bahasa Spanyol yang terdengar merdu di telinga.   Sangat mengasyikkan sebagai pengantar jalan-jalan kita di kota yang menjadi tuan rumah Olimpade 1992 itu.

Banyak informasi yang didapatkan selama mengikuti tur virtual ini. Antara lain sistem transportasi umum di Barcelona yang sangat baik karena terdiri dari bus dan metro yang bahkan bisa menuju ke Bandara El Prat.  Bahkan dijelaskan juga kalau kita tinggal cukup lama bisa membeli tiket langganan selama sebulan untuk naik bus dan metro seharga 20 Euro yang sangat ekonomis dibandingkan membeli tiket sekali jalan yang cukup mahal.  Bahkan bus di Barcelona juga ada yang beroperasi selama 24 jam. Selain itu juga ada bus tingkat dengan atap terbuka.

Salah satu kawasan pejalan kaki yang terkenal di Barcelona adalah kawasan La Ramba. Sebuah jalan untuk pejalan kaki yang sangat nyaman , dinaungi pohon-pohon rindang dan membentang sepanjang lebih 1,2 kilometer dari Plaza Catalunya hingga ke monument Christopher Colombus di Port Velli.   Namun Mbak Erin juga mengingatkan bahwa kawasan La Rambla ini juga terkenal dengan pencopetnya yang menyasar para wisatawan. Karena itu kita harus tetap waspada dengan barang berharga bila jalan-jalan di sini.

Jalan-jalan di Barcelona kali ini mengajak kita melihat berbagai bangunan dengan arsitektur yang unik dan menjadi ikon kota Barcelona.  Pertama-tama, kami diajak Mbak Erin mengagumi keindaham Casa Lleo I Morera yang dibangun pada awal abad ke XX dengan arsitek terkenal Lluis Domenich I Montaner. 

Casa Lleo:  Trip advisor
Casa Lleo:  Trip advisor

Setelah itu kami juga mengunjungi Casa Amattler yang dibangun oleh arsitek Puig dan Cadalfach pada akhir abad XIX.  Bangunan ini sangat unik dan indah baik bagian eksterior dan terutama interiornya.  

Dari Casa Amatter, perjalanan berlanjut ke gedung yang letaknya di sebelahnya yaitu karya Antoni Gaudi yang terkenal, Casa Battlo.  Rumah ini sebenarnya merupakan kediaman keluarga Batllo yang pada awal 1900-an didisain ulang oleh Gaudi dan memberikan bentuk mirip punggung naga. Bangunan ini disebut juga House of Bones karena bentuk arsitekturnya yang unik dan khas.

Masih belum cukup dengan rumah-rumah yang unik dan indah itu, kali ini kita juga di ajak kembali berjalan kaki mengunjungi satu lagi karya Gaudi yang tidak kalah indahnya, yaitu Casa Mila atau yang lebih sering disebut juga La Pedrera. Bangunan ini sangat unik dan tidak biasa karena memberikan kesan sekan-akan kita berkunjung ke lautan.

Dari sini, Mbak Erin mengajak kita ke bangunan terakhir yang menjadi ikon Barcelona yaitu La Sagrada Familia.  Karena letaknya cukup jauh, Erin harus naik Metro dan masuk di stasiun Diagonal lalu naik L5 hanya dua stasiun saja akan sampai di dekat La Sagrada Familia.

Katedral yang sangat unik ini bahkan hingga sekarang ini belum selesai pembangunannya dan merupakan bangunan yang memerlukan waktu lebih dari dua kali pergantian abad. Konon dimulai pada 1882 dan kemudian dilanjutkan oleh Gaudi pada 1883 dan hingga kematiannya pada 1926, basilika ini belum juga selesai.. Menurut Mbak Erin karena Covid melanda sekarang La Sagrada Familia diharapkan baru selesai pada 2030. Lebih seratus tahun setelah kematian Gaudi.   Konon salah satu hal mengapa sangat lama dibangun adalah karena basilika ini dibangun murni dengan swadaya masyarakat.

Churros Paella dan Turron: Dokpri
Churros Paella dan Turron: Dokpri

Nah setelah puas jalan-jalan mbak Erin juga menjelaskan tentang beberapa jenis kuliner khas Spanyol, antara lain Churros, Pallea dan Turron.  Bahkan Mbak Erin juga langsung memesan churros dan mendemonstrasikan bagaimana cara memakannya. Kelihatannya sangat lezat.

Kembali ke Jakarta, Indra Diwangkara kemudian kembali bergabung dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan peserta. Salah satunya adalah mengenai profesi pramuwisata.

Dijelaskan bahwa profesi ini sangat menarik dan menjanjikan. Pekerjaan apa lagi yang bisa membuat kita jalan-jalan dan dibayar, selain profesi ini? Mungkin seperti itulah yang disampaikan Indra.  Asyik bukan? Tetapi tentu saja ada syaratnya. Karen harus memiliki lisensi dan juga diharapkan memiliki keahlian dalam berbahasa asing.

Anda berminat menjadi pemandu atau pramuwisata?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun