Di sini digambarkan kehidupan pada masa itu dengan latar belakang lembah Meksiko dan Tenochtitlan dengan piramida dan beberapa aspek kehidupan saat itu. Ada gambar orang sedang menggiling jagung untuk membuat tortilla, bermain musik, membawa sesembahan, melukis dan juga membuat patung. Juga ada kegiatan ekonomi seperti perdagangan barter di pasar, menaman karet dan juga cokelat.  Namun Diego juga tidak lupa menyisipkan unsur perjuangan kelas yang menjadi ciri khas aliran komunisme yang dianutnya.
Kita terus berjalan sampai di dinding barat yang berada di bagian tengah tangga. Â Ini adalah bagian yang paling luas dari lukisan Historia de Mexico yang memiliki tema "De la Conquista a 1930" atau Dari Era Penaklukan sampai Tahun 1930. Â Dinding ini di bagian atas terbagi menjadi 5 lengkungan yang menggambarkan 5 era berbeda dalam sejarah Meksiko. Bagian paling kiri dan kanan melambangkan dua invasi asing ke Meksiko: Perancis di sebelah kiri dan Amerika Serikat di paling kanan. Â Sementara di tiga bagian tengah melambangkan era diktator Prifirio Diaz, era kemerdekaan dan revolusi meksiko, derta era reformasi dan Konstitusi 1857 zaman Benito Juarez. Â Pada mural ini tampil beberapa tokoh seperti pejuang kemerdekaan, Miguel Hidalgo, tokoh revolusioner Emiliano Zapata yang memegang bendera bertuliskan Tierra y Libertad (Tanah dan Kemerdekaan), dan juga Benito Juarez yang merupakan presiden Meksiko pertama yang berasal dari etnis Indian dan tentunya banyak sekali tokoh-tokoh tanpa nama.
Di mural bagian bawah, dapat kita lihat kedatangan bangsa Spanyol atau Conqustadores yang dipimpin oleh Hernan Cortes, digambarkan juga pembakaran buku bergambar (Codices) suku Aztec, kedatangan misionari Katolik dan penghancuran bangunan prekolombia serta pendirian bangunan kolonial serta kekejaman selama inkuisisi atas nama gereja Katolik.
Yang juga tidak kalah menarik adalah gambar seekor burung elang dengan ular di paruhnya yang sedang berdiri di atas kaktus. Â Gambar ini ternyata ada juga di bagian tengah bendera Meksiko yang melambangkan legenda suku Aztec ketika ingin menentukan letak ibukota mereka yaitu Tenochtitlan atau Kota Meksiko saat ini.
Bagian ketika lukisan mural terletak di dinding selatan dan diberi tema "Mxico de hoy y maana," Â yang bermakna Meksiko saat ini dan di masa depan. Â Di sini Diego secara gambling melukiskan ideologi politknya melaui konsep perjuangan kelas. Â Yaitu antara kamu kapitalisme dan kaum buruh atau pekerja. Uniknya hadir juga tokoh John D. Rokofeller Jr yang dianggap mewakili kaum Kapitalis. Â Â
Di bagian  bawah  Deiogo menggambarkan campesinos atau kaum petani yang sedang bekerja , kaum buruh urban yang sedang dan juga berbagai konflik sosial yang menandakan penindasan rakyat kecil. Dilukiskan juga Frida Kahlo, istri Diego yang juga seorang pelukis ternama,  yang sedang mengajar anak-anak kecil.
Dan simbol aliran politik Diego ini tampak terang benderang dengan munculnya tokoh Karl Marx dengan latar belakang matahari yang benderang seakan-akan memberikan wejangan kepada kamum buruh dan proletary yang tampil membawa panji bergambar pali arit. Karl Marx juga membawa sebuah sebuah tulisan di tangan kirinya berisi inti sari ajarannya yang antara lain bertuliskan "Toda La historia de la soceidad humana hasta el dia es una historia del lucha de classe,"  yang kalau diterjemahkan menjadi "Seluruh sejarah kemasyarakatan manusia hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas,"
Wah saya jadi ingat ketika berkunjung ke New York dan mampir di salah satu gedung di Rockofeller Centre, sempat bertemu dengan lukisan kontroversial Diego Rivera yang berjudul  Man at Cross World yang akhirnya harus dihancurkan dan kemudain dilukis kembali di Plaza des Bellas Artes di Kota Meksiko.
Sebagai informasi tambahan, salah satu karya Diego Rivera ini juga ternyata ada di Indonesia dan menjadi koleksi lukisan istana. Saya sendiri pernah menyaksikan lukisan ini ketika dipamerkan di Galeri Nasional di Jalan Medan Merdeka Timur pada Agustus 2016. Lukisan yang sangat cantik menggambarkan seorang gadis berbaju kurung berwarna merah jambu atau pink yang sedang membawa sekuntum bunga. Judul lukisan ini adalah Woman With Flowers yang sering diterjemahkan menjadi Gadis Melayu dan Bunga ini konon dibawa oleh Presiden Sukarno ke tika berkunjung ke Meksiko.