Pada 1594 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan Ottoman dengan membawa panji-panji St. Sava sehingga akhirnya Sinan Pasha, penguasa saat ini memerintahkan untuk memindahkan relik St. Sava dari Mileseva ke Beograd dan membakarnya di tempat ini. Tempat yang sekarang menjadi katedral dengan nama orang suci tersebut.
Baru pada 1935. Pembangunan katedral dimulai namun akhirnya harus berhenti pada 1941 karena Perang Dunia II dan kemudian Serbia atau Yugoslavia jatuh ke tangan komunis sehingga pembangunan katedral ini baru bisa dilanjutkan pada 1985-an.Â
Pada Mei 1985, lebih 100 ribu orang berkumpul di dalam lokasi ini yang menandakan benih-benih runtuhnya komunisme di Yugoslavia. Â Dan pada Agustus 1985 pembangunan katedral ini dilanjutkan yang menandakan kembalinya Kristen Ortodoks di negeri ini. Â
Katedral ini sejak awal gagasan pembangunannya memang dirancang untuk dijadikan semacam replika Aya Sofia di Kontsantinopel dengan tujuan menjadikan Beograd sebagai pusat Kristen ortodoks. Â Tidak mengherankan jika katedral ini konon menjadi salah satu gereja paling besar di dunia hingga saat ini.
Eksterior katedral ini juga sekilas sangat megah dengan ketinggian kubah sekitar 70 meter ditambah salib emas setinggi 12 meter sehingga total ketinggian katedral ini dari permukaan tanah adalah 82 meter. Â Kalau dilihat dari atas katedral dibangun dengan pola berbentuk salib Yunani dan memiliki kubah seberat 40 ton yang harus diangkat secara hidraulik pada tahun 1989.
Pembangunan katedral ini memang memakan waktu yang panjang sehingga eksteriornya sendiri baru selesai pada sekitar 2004. Sementara pengerjaan bagian interiornya masih terus berlangsung dan dikerjakan baik oleh pemerintah Serbia dengan bantuan Rusia.Â
Ketika masuk ke dalam katedral, bagian interiornya memang sedang direnovasi sehingga Sebagian besar ditutupi oleh tangga dan perlengkapan kerja. Â Karena itu saya langsung mengikuti anak panah untuk menuju ke ruang bahwa tanah atau Crypt katedral dmelalui tangga marmer yang juga sangat indah berwarna putih. Melewati tirai berwarna hijau saya masuk ke ruang bawah tanah yang sangat indah dengan warna kuning emas yang mendominasi ruangan ini.
Bagian dinding dan langit-langit dihiasi lukisan dan mural yang dengan motif khas gereja ortodoks yang bertebaran orang suci di segala penjuru. Selain lukisan, lampu-lampu gantung dan tiang-tiangnya pun tampak sangat indah memesona. Kita bagaikan berada di dalam istana emas di bawah tanah.