Peristiwa dan adegan dalam film ini memang terjadi jauh di Afrika, namun serasa sangat dekat karena saya sendiri kebetulan pernah melawat ke negeri itu beberapa tahun lalu. Â Dari Nairobi, dengan pesawat Embraer E190 saya kemudian terbang ke Kigali, ibukota Rwanda dengan sempat mampir ke Bujumbura. Â Dan di Rwanda, selama beberapa hari berkunjung dan melihat negeri yang disebut dengan Land of Thousand Hills and Million Smiles ini saya menyaksikan dari dekat kisah dan sejarahnya yang penuh dengan tragedi kemanusiaan.
Bahkan ada beberapa dialog dalam film Petit Pays yang secara gambling menyatakan perbedaan antara Hutu dan Tutsi yaitu bentuk hidung Tutsi. Â Namun banyak juga fakta yang menyatakan bahwa mereka adalah penduduk yang telah ratusan tahun hidup di negeri Burundi, Rwanda dan beberapa negara sekitar seperti Kongo. Dan sesungguhnya baik Hutu dan Tutsi juga memiliki agama dan bahasa yang sama. Â Bahkan mirisnya di zaman kolonial mereka dibedakan dengan kepemilikan sapi dan tingkat sosial saja.
Adegan-adegan yang juga serupa tapi tidak sama dalam film ini sebagian juga mengingatkan akan kerusuhan dan tragedi yang pernah terjadi di tanah air. Â Betapa perubahan situasi politik akibat perebutan kekuasaan bisa menyebabkan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan.
Dan semuanya disaksikan melalui kacamata seorang anak kecil bernama Gabriel. Â Walau dikisahkan dalam film ini akhirnya Gabriel pindah ke Perancis dan kemudian setelah dewasa sempat kembali ke Burundi untuk berziarah ke makam sang ayah dan melihat ibunya nya kembali yang masih trauma dengan kejadian beberapa puluh tahun lalu itu.
Judul : Petit Pays
Sutradara : Eric Barbier
Pemain: Jean-Paul Rouve, Djibril Vancoppenolle, Dayla de Medina, Isabelle Kabano
Durasi : 113 MenitÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H