Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kegiatan di Arjuna Boothcamp, Ada yang Asyik, Ada Juga yang Bikin Tegang

28 November 2022   18:02 Diperbarui: 28 November 2022   18:15 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu saya dibangunkan dengan kokok suara ayam jantan yang menggema di punggung gunung Salak, tepatnya di Camping Ground Arjuna Booth Camp di Tajurhalang, Cijeruk, Kabupaten Bogor.  

Ketika membuka pintu tenda, pemandangan pertama yang menyambut adalah puncak Gunung Pangrango yang tampak cantik memukau, bak gadis manis yang baru bersolek.  Langit yang cerah tanpa awan membuat panorama ini demikian sedap dipandang mata. 

Rasanya tidak rugi pergi jauh dan bermalam di sini dengan hadiah pemandangan seperti ini tepat disuguhkan di hadapan ketika saya baru membuka mata dan menghirup udara segar di hari yang baru. Benar-benar sebuah karunia yang harus disyukuri.

Gunung Pangrango di pagi hari: Dokpri
Gunung Pangrango di pagi hari: Dokpri

Bersama teman-teman Koteka lainnya, kami kemudian bergantian berfoto dengan latar belakang gunung ini. Sesekali foto deretan tenda yang berwarna oranye juga menjadi latar belakang yang menarik.  Acara pertama di pagi ini adalah tracking keliling pegunungan yang dimulai sekitar pukul 5.30 pagi. 

Tenda Oranye: Dokpri
Tenda Oranye: Dokpri

Bersama rombongan ibu-ibu guru TK dari Bekasi, Koteka Trip temani para ranger dari Arjuna Boothcamp memulai perjalanan di pagi yang lumayan cerah.  Cuaca cerah dan udara masih lumayan sejuk. Perjalanan dimulai dengan sedikit mendaki melewati kawasan sekitar Arjuna Booth Camp. Pemandangan lembah yang cantik, puncak Gunung Salak di kejauhan dan melewati kebun jambu serta beberapa fasilitas camping ground.

Kami juga melewati sebuah sungai yang kebetulan sedang kering dan tidak airnya. Konon sungai ini disebut Sungai Purba dan biasanya dalam musim penghujan cukup banyak airnya.  Jalur ini dulu biasa dipakai untuk pendakian Gunung Salak, namun sekarang sudah jarang digunakan karena pendaki biasanya menggunakan jalur lain, biasanya yang melewati Kawah Putri.

Jalan menuju Petilasan Mbah Pantun: Dokpri
Jalan menuju Petilasan Mbah Pantun: Dokpri

Kami kemudian tiba di sebuah persimpangan.  Sebekah kanan melewati jalan setapak yang menuju ke sebuah petilasan. Menurut salah seorang pemandu ini adalah petilasan Mbah Pantun yang kelihatan dari kejauhan dengan sebuah bendera merah putih yang berkibar. Petilasan Mbah Pantun ini konon sering disambangi oleh para artis dan penyanyi.  

Beberapa anggota rombongan memutuskan melihat sejenak petilasan ini. Sementara yang lain memutuskan langsung lewat jalan sebelah kiri yang kondisinya terbuat dari konblok dan menurun.  Dijelaskan juga bila di kawasan gunung Salak ini memang terdapat beberapa petilasan. Selain Mbah Pantun, ada juga Petilasan Mbah Puser.

Jalan curam menurun: Dokpri
Jalan curam menurun: Dokpri

Jalan menurun ini walau lumayan bagus menggunakan konblok, namun karena jarang dilewati Sebagian ditutupi semak dan Sebagian bahkan sudah tergerus longsor. Karena ini kami harus berjalan dengan hati-hati. 

Bahkan pada sebagian jalur ada yang gradasi menurunnya lumayan curam sehingga agar tidak jatuh kami harus turun satu persatu menggunakan tali pengaman, Asyik juga jalan-jalan tracking di tempat ini. Selain menikmati udara segar dan pemandangan yang indah, ada unsur olah raga dan juga sedikit pertualangan yang membuat deg-degan.

Mobil Komodo: Dokpri
Mobil Komodo: Dokpri

Di persimpangan jalan Kirani,  ada ATV dan juga mobil rescue yang disebut Komodo. Kami sempat berfoto di mobil tersebut sambil sekedar bergaya.  Perjalanan kemudian dilanjutkan kembali menuju ke Arjuna Boothcamp dan kali ini masuk ke kompleks melalui pintu gerbang belakang yang letaknya jauh lebih rendah dibandingkan pintu utama.

Kambing di Arjuna Boothcamp: Dokpri
Kambing di Arjuna Boothcamp: Dokpri

Jalan-jalan dilanjutkan dengan berkeliling Arjuna Boothcamp untuk melihat berbagai fasilitas yang ada.  Di bagian belakang dekat pintu gerbang ada beberapa rumah kayu untuk menginap keluarga yang terdiri dari dua kamar dan juga lengkap dengan fasilitas kamar mandi.  Sementara di bagian depan ada beberapa vila dengan ukuran yang lebih luar, terdiri dari dua kamar, dapur, dan juga kamar mandi.   

Di bagian lain juga ada empat buah rumah bambu dengan ukuran yang lebih mungil, namun tetap cantik dipandang.  Di dekatnya baru terdapat camping ground tempat kami menginap semalam yang terdiri dari tiga tingkat dan memiliki kapasitas lebih dari 30-40 tenda.

Masih di bagian bawah juga terdapat peternakan kambing Etawa.  Terlihat kendang yang rapi namun kambing-kambingnya saat itu sedang dilepas di lapangan dan menikmati makan rumput dengan bebas. Di samping kambing, juga ada beberapa ekor sapi. Fasilitas peternakan kambing dan sapi ini bisa digunakan untuk wisata edukasi bagi anak-anak sekolah.

Rumah bambu: Dokpri
Rumah bambu: Dokpri

Selai vila, rumah kayu, rumah bambu dan camping ground, ada juga 4 fasilitas barak yang masing-masing barak terdapat 18 tempat tidur menggunakan ranjang susun. Kapasitas 72 orang yang biasanya digunakan untuk anak sekolah yang melakukan outbond atau pelatihan di Arjuna Boothcamp.  

Barak yang pertama dinamakan Setiaki sedang di sebelahnya bernama Abimanyu. Rupanya nama-nama di kompleks Arjuna Boothcamp ini memang dibuat berdasarkan nama-nama dalam kisah pewayangan. Bahkan nama lapangan di dekat pendopo utama juga bernama Lapangan Sriwedari.

Pendopo: Dokpri
Pendopo: Dokpri

Kegiatan dilanjutkan dengan berkumpul kembali di pendopo, acara utamanya adalah tanya jawab mengenai Arjuna Boothcamp termasuk segaku kegiatan dan juga biayanya. 

Untuk anak sekolah basanya dikenakan biaya lebih murah dibandingkan untuk karyawan perusahaan yang melakukan pelatihan atau gathering. Sedangkan untuk vila dan rumah juga dapat disewa dengan biaya cukup terjangkau.

Acara dilanjut kembali dengan sarapan pagi dan kemudian permainan Halang Rintang.  Di sini selain ada gawang setinggi dua atau tiga meter yang dilengkapi jala, juga ada fasilitas untuk merayap di bawah kawat berduri.  

Halang rintang ini lebih bertujuan untuk semacam uji psikis dan keberanian dibandingkan uji fisik. Untuk mereka yang berusia di bawah 45 tahun diharapkan bisa menyelesaikan tantangan ini dalam waktu sekitar 45 detik sampai 1 menit saja. Anggota Koteka pun kemudian mencoba bermain halang rintang ini secara bergantian. 

Main Halang Rintang dilihat dari Menara Pandang: Dokpri
Main Halang Rintang dilihat dari Menara Pandang: Dokpri

Selain itu juga ada dua buah menara pandang dengan ketinggian sekitar 20 meter. Saya mencoba naik ke atasnya. Wah ternyata dari atas menara ini, kita dapat menikmati pemandangan Gunung Pangrango dan juga sekitar lembah dan punggung Gunung Salak ini dengan lebih baik.  Namun kapasitas untuk naik ke menara pandang disarankan maksimal dua orang saja sekali naik untuk alasan keselamatan.

Pemandangan dari Menara: Dokpri
Pemandangan dari Menara: Dokpri

Sementara Sebagian anggota Koteka masih bermain Halang Rintang, beberapa yang lain juga sudah siap untuk menjajal ATV (All Terrain Vehicle) yang bisa berkeliling di dalam kompleks Arjuna Booth Camp di kawasan Lokananta 1.  Wah terlihat sangat asyik naik motor yang mirip mobil kecil beroda empat itu.

Sebenarnya masih ada lagi beberapa fasilitas untuk Latihan dan bermain di kawasan Arjuna Boothcamp ini seperti fasilitas Archery atau olah raga memanah dan juga Rappelling atau disebut juga abseiling alias turun tebing yang curam menggunakan seutas tali pengaman.  Ternyata tingkat kecuraman rappelling di sini termasuk kategori low risk sehingga cocok untuk pemula.

Saya teringat pernah mengikuti Latihan Jungle Survival di kawasan Gunung Salak dahulu yang lengkap dengan pelatihan keterampilan dan fisik ala militer yang cukup menguras tenaga. 

Dan kunjungan ke Arjuna Boothcamp kali ini cukup menyegarkan jiwa dan memberikan penyegaran yang menyehatkan. 

Dimana lagi dapat menikmati berbagai fasilitas yang lumayan lengkap serta pemandangan Gunung Pangrango di lokasi yang tidak terlalu jauh dari Kota Bogor.  Kondisi jalan menuju lokasi juga sudah sangat baik asalkan hati-hati tidak salah jalan mengikuti Google Map. Kalau ragu melewati jalan yang terlalu sempit disarankan lebih baik bertanya ke warga setempat. 

Siang hari kami akhirnya kembali ke Bogor dengan sebelumnya mampir di sebuah kedai Laksa yang konon paling enak di Bogor. 

Terima kasih sudah membaca.

Foto-foto: Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun