Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Cerita Tentang Mutiara, Huruf Hijaiyah, dan Unta di Al Courniche, Doha

26 November 2022   08:38 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:37 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaannya adalah pemandangan di Manhattan dipenuhi oleh pencakar langit yang mungkin sudah berusia puluhan tahun hampir satu abad, sementara di Doha kebanyakan pencakar langit baru dibangun dalam waktu beberapa tahun terakhir ini. Terutama ketika Doha ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2006.

Setelah puas menikmati Monumen Mutiara dan berfoto dengan latar belakang pencakar langit, kami kemudian melanjutkan perjalanan dengan kendaraan menyusuri Al Courniche untuk menuju ke tempat kedua.  Sebuah monumen yang juga khas dan letaknya sekitar 2 kilometer dari Monumen Mutiara.

Califraphy Monument: Dokpri
Califraphy Monument: Dokpri

Kami berhenti di sebuah monumen yang unik dan tidak kalah cantik karena terbuat dari kumpulan huruf Hijaiyah yang seakan-akan hanya ditumpuk dan membentuk ornamen yang cantik. Huruf Alif Ba Ta tersebut dibuat dari stainless steel dan terlihat langsing menjulang setinggi sekitar 8 meter. 

"And amongst the sultans I stood out; as a lanneret floating over mountain peaks." Demikian terjemahan dalam bahasa Inggris puisi dalam Bahasa Arab yang ditulis oleh Jaseem bin Muhammad bin Thani yang merupakan emir pendiri State of Qatar dan tertius pada prasati yang terdapat di kaki monumen.    Monumen Kaligrafi ini dirancang oleh serang seniman berkebangsaan Inggris Sabah Arbilli dan diresmikan pada tahun 2014.  Kalau di terjemahkan penggalan puisi itu mungkin bermakna "Dan di antara para sutan aku menonjol, bagai seekor elang yang melayang di atas puncak gunung" 

 Siapa sangka dengan jalan0jalan melihat monumen cantik di sekitar Al-Courniche, kita dapat mengenal lebih jauh tentang Emir Qatar dan puisinya yang indah.

Dallah Pot Monument: Dokpri
Dallah Pot Monument: Dokpri

Perjalanan di sepanjang Al Corniche masih belum selesai, kali ini kami menuju ke sebuah taman yang letak nya di dekat Hotel Sheraton yang jaraknya sekitar 2,5 kilometer dari Monumen Kaligrafi.   Di taman ini terdapat sebuah monumen yang juga unik dan biasanya hanya ada di kota-kota di kawasan Timur Tengah, yaitu monumen berbentuk teko yang dinamakan Dallah Coffee Pot Monument. 

Monumen ini berbentuk sebuah teko raksasa berwarna putih yang langsing dan terbuka di bagian tengahnya.  Ada gagangnya yang dibuat melengkung dan juga mulut teko yang sangat unik.  Sekilas, mirip juga dengan lampu aladin.  Konon Dallah melambangkan keramahtamahan orang Arab dalam menyambut dan memuliakan tamu.  Yang membuat monumen ini fenomenal adalah karena lokasinya di sebuah taman dengan latar belakang deretan pencakar langit yang terlihat cantik namun angkuh.

Kuluna Qatar Kuluna Tamim: Dokpri
Kuluna Qatar Kuluna Tamim: Dokpri

Masih di sekitar taman ini, di salah satu dinding gedung pencakar langit, ada sebuah mural raksasa bergambar sang emir yang sangat dicintai rakyat Doha yaitu Tamin bin Hamad Al Thani, sang penguasa ngeri Qatar.  Gambar sang emir di berlatar belakang pola bendera Qatar dengan warna burgundi dan putih dan tulisan dalam aksara Hijayah "Kuluna Qatar, Kuluna Tamim"   Ya, mau tidak mau wajah sang Emir memang sulit dihindari ketika kita menjelajah negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun