Berdasarkan penelitian DR Mechoulam, ganja mengandung bahan aktif bernama THC atau Tetrahydrocannabinol yang ketika ganja diisap, maka THC ini akan diserap aliran darah dan dibawa ke otak yang memiliki reseptor sehingga membawa pengaruh bagi memori, kesenangan, dan juga Gerakan orang yang mengisap, Efek ini ternyata berbeda pada setiap individu.
Selain itu dalam film ini juga dibahas tentang endogenous cannabinoid atau endocannabinoid yang diberi nama menggunakan kata dari bahasa Sanskerta yanitu Ananda yang berarti kesenangan atau kebahagiaan.  Akhirnya zat ini dinamakan Anandamide.Â
Penelitian tentang ganja yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai obat  baik untuk kanker maupun epilepsi mau pun sebagai penghilang rasa sakit banyak diungkap dalam film ini.  Dengan menyaksikan film ini, kita dapat mengenal lebih jauh akan esensi tanaman bernama ganja. Tanaman yang dilarang namun ternyata dapat memiliki banyak manfaat di samping mudaratnya jika disalahgunakan.
Di akhir pemutaran film ini juga hadir Komjen Polisi Purnawirawan Anang Iskandar, mantan Ketua BNN yang memberikan sambutan dan komentar serta penjelasan bahwa hingga saat ini ganja masih dinyatakan ilegal di Indonesia, termasuk untuk pengobatan. Sementara di dunia internasional WHO sendiri sejak 2020 sudah memberi celah penggunaan ganja untuk tujuan medis. Â Menurut Anang Iskandar sendiri, DPR sedang menggodok revisi Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang memungkinkan legalisasi penggunaan dan penelitian ganja untuk tujuan medis.
Singkatnya kehadiran saya di Festival Film Toleransi 2020 di hari pertama kemarin  memang membuka banyak cakrawala baru tentang Yahudi, Israel dan tentunya tentang ganja.
Terima kasih sudah membaca, dan bacalah dengan hati dan jiwa yang lebih terbuka atas perbedaan. Â Karena kita tidak dapat memilih untuk dilahirkan sebagai etnis tertentu. Mungkin ini pesan terbaik yang saya dapat sepanjang sore hingga malam itu.
Foto-Foto: Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H