Kembali ke Plaza Semanggi. Demikian kesan saya pertama kali ketika tiba di Cinepolis Setelah absen mampir ke sama selama beberapa tahun karena pandemi. Â Di sini saya kembali berjumpa dengan beberapa teman Komiker seperti Mbak Linda, Riap Windu dan juga Kak Maidy.
Sebelum Nobar, kami juga sempat foto bersama di lobi bioskop. Popcorn dan minuman segar menemani selama dalam bioskop.
Film Sri Asih merupakan adaptasi dari serial komik karya RA Kosasih yang kondang dengan cerita wayang. Sejak kecil saya juga suka membaca komik-komik RA Kosasih ini.
Kali ini kisahnya tentang Alana, gadis yang dilahirkan ketika gunung Merapi sedang meletus dan Dewi Api terus membayanginya hingga dewasa.
Gadis kecil Alana harus tinggal di panti asuhan dan tanpa disadari dia ternyata mempunyai kekuatan super. Alana berteman dekat dengan Tangguh yang sering dibelanya. Â
Namun Alana akhirnya harus berpisah dengan Tangguh karena dia diangkat anak oleh seorang perempuan kaya dan dibawa ke Jakarta. Â Di saat perpisahan, Tanggu berjanji akan menyusulnya ke Jakarta di lain waktu.
Di Jakarta, Alana tumbuh dewasa sebagai petarung di klub yang diasuh ibunya. Â Dia adalah petarung yang tangguh walau sering dikuasai amarah yang tidak dapat dikendalikan.
Ketika berjumpa dengan Kala dan Eyang Mariyani, barulah Alana sadar bahwa dia adalah titisan Dewi Asih, Dewi Keadilan dan Kebajikan yang sejak zaman dahulu bermusuhan dengan Dewi Api. Â Dewi api inilah yang selalu menghantui Alana sejak kecil hingga dewasa dalam mimpi-mimpi buruknya.
Dikisahkan juga seorang pengusaha besar bernama Prayogo Adinegara yang diduga sebagai titisan Roh Setan dan putranya yang bernama Mateo. Mateo juga seorang petarung yang kemudian menantang Alana untuk bertanding dengan syarat Alana  harus mengalah di ronde ketiga.  Namun Alana bahkan mengalahkan Mateo.  Akibatnya Mateo meluluhlantakkan sanggar tinju milik ibu angkat Alana dan bahkan melukai sang ibu.  Alana membalas dan bahkan membuat Mateo harus kehilangan nyawa.
Di sinilah pertarungan antara Prayogo dan Alama dimulai. Bahkan seorang polisi bernama Jatmiko juga ikut terlibat.
Bagaimana akhir kisahnya. Siapakah sesungguhnya perwujudan roh setan dan mampunya Alana dengan kekuatan super dan senjata pamungkas selendang merah mengatasinya.
Saksikan film Sri Asih di bioskop kesayangan Anda mulai 17 November 2022.
Bagi kaum perempuan, ada 6 alasan mengapa kamu harus nonton film ini bersama pasangan:
1.Film Tentang Superhero Perempuan Pertama. Sri asih merupakan superhero perempuan Indonesia  pertama yang diangkat ke layar perak. Â
2.perempuan bukan makhluk yang lemah. Dalam film ini digambarkan bahwa Alana adalah sosok adisatria atau super hero yang kuat dan sakti. Jadi perempuan tidak bisa selalu dipandang sebagai makhluk yang lemah.
3.Lelaki pun Bisa kalah Oleh Perempuan. Disini dengan jelas digambarkan bahwa baik Mateo maupun Prayogo dengan mudah ditaklukkan oleh Alana.
4.perempuan juga bisa melindungi lelaki. Sejak kecil sosok Alana sudah muncul dengan dengan kekuatan supernya. Bahkan Tangguh sering dibela dan dilindungi, bahkan setelah dewasa nanti jiwa Tangguh dan keluarganya kembali diselamatkan Alana.
5. Selendang Merah pun bisa jadi senjata maut. Selendang merupakan aksesori perempuan Indonesia. Siaoa sangka selendang merah Sri Asih juga merupakan senjata maut yang mematikan dan dapat kita saksikan dalam film ini dalam berbagai aksi Alana.
6, Sinematografi Keren dan sosok perempuan yang dominan.Dalam film ini kita akan menyaksikan teknik pembuatan film yang keren dan tidak kalah dengan film-film Hollywood. Dan yang paling penting juga adalah lebih banyak sosok perempuan yang dominan dalam film ini selain Alana, yaitu Sarlito, ibu angkatnya, Eyang Mariati, dan bahkan Dewi Asih serta Dewi Api.
Judul: Sri Asih
Sutradara : Upi
Pemeran : Pevita Pearce, Reza Rahardian, Christine Hakim, Dimas Anggara
Durasi : 135 Menit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
