Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

609 Langkah Melintas Jembatan Gantung Kawah Rengganis

14 November 2022   08:46 Diperbarui: 14 November 2022   08:49 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk ke kawah, bisa jalan kami menuruni tangga sekitar dua ratus meter," demikian ujar petugas di ujung jembatan sambil mengambil kembali tali pengaman tadi.

Suasana kawah: Dokpri
Suasana kawah: Dokpri

Kami berjalan menuruni puluhan atau bahkan beberapa ratus anak tangga menuju ke kawah. Tidak terasa jauh karena memang turun.  Dan tidak lama kemudian aroma belerang mulai terasa dan kami sampai di kawah. Di sini terdapat beberapa gazebo tempat pengunjung bisa duduk beristirahat di atas tikar. Kita juga bisa memesan minuman hangat dan ada beberapa lelaki tua yang menawarkan belerang untuk digunakan sewaktu mandi.

Mandi Lumpur: Dokpri
Mandi Lumpur: Dokpri

Saya melihat petunjuk arah menuju ke tempat mandi lumpur. Kemudian mengikuti arahnya dan kemudian terasa bahwa aroma belerang makin terasa di sini. Di dekat tempat mandi lumpur ini saya juga melihat batu-batu besar monolit dan ada tulisan Situs Batu Sumber. Selain itu juga banyak peringatan agar pengunjung disarankan tidak lebih dari 30 menit berada di kawasan ini. Ada juga larangan bagi anak-anak, ibu hamil dan penderita asma atau penyakit jantung untuk menyeberangi jembatan gantung.

Situs Batu Sumber: Dokpri
Situs Batu Sumber: Dokpri

Ada beberapa kolam yang sangat alami dan lebih mirip pematang sawah yang bertingkat.  Di bagian atas ada beberapa pancuran dari bambu. Kebetulan tidak ada orang yang sedang mandi. Saya mencoba mencelupkan kaki untuk merasakan tingkat kehangatan air.  Di sini, air terlalu panas sehingga saya tidak jadi berendam. 

Kolam air hangat: Dokpri
Kolam air hangat: Dokpri

Saya terus berjalan menuju ke kolam yang lebih bawah.   Di sini ada beberapa orang lelaki yang sedang berendam dan bermain air.  Mereka bilang airnya hangat tetapi tidak terlalu panas. Dan ketika saya mencoba mencelupkan kaki, juga terbukti arinya hangat tetapi tidak panas. Akhirnya saya memutuskan sekedar berendam di tempat ini, Kolamnya tidak terlalu besar dan ada beberapa pancuran air dari bambu.

Pancuran air hangat: Dokpri
Pancuran air hangat: Dokpri

Tidak jauh di pojok juga ada toilet dan tempat ganti baju yang sangat sederhana.  Terasa lumayan nyaman berendam air hangat di sini. Aroma belerangnya juga masih bersahabat dan tidak terlalu mengganggu.  Setelah sekitar 15 menit berendam, saya kemudian keluar kolam dan memutuskan melihat-lihat kawasan ini. Ada semacam air terjun kecil yang cantik dan juga sebuah tempat bernama  Situs Batu Lawang yang khusus diperuntukkan bagi yang berziarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun