Soe Hok Ge memang meninggal ketika naik ke puncak Maha Meru pada 16 Desember 1969, tepat satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke dua puluh tujuh. Â
Kami terus berjalan dan kembali menemukan sebuah prasasti nisan milik Miss Riboet, seorang artis jaman lampau yang terkenal di awal abad ke XX. Â Di sini terukir kata-kata sederhana:
Atas Dasar Mutlak Tjinta Sutji-Murni
Selama Hamir 50 Taon
Hidup Rukun Beruntung
Berredjeki dlm Persahabatan
Lalu ditulis nama Miss Riboet yang lahir di Aceh pada 1900 dan meninggal di Djakarta pada 1965 dan juga nama suaminya Tio Tik Djien yang lahir di Nganjuk pada 1895 dan belum meninggal pada 1965 itu sehingga ditulis menyusul. Tidak jelas kapan dan dimana suami Miss RIboet ini sendiri meninggal kemudian.
Tidak jauh dari nisan Miss riboet, ada sebuah nisan yang juga berbentuk patung kecil yang tamak sedih dan sedang berdoa. Nisan ini milik John Patrick Sturrock yang lahir di Scotland pada 1850 dan meninggal di Batavia pada 1886. Â Ada kutipan menarik pada nisan ini yaitu "I know that He shall rise in the resurrection in the last day."
Sebuah nisan yang tinggi menjulang berwarna hijau juga menarik perhatian kami. Â Pada nisan tertulis nama JJ Perrie yang merupakan jenderal di zaman Hindia Belanda. Keunikan nisan ini adalah bentuknya yang bagaikan monumen dan menjulang tinggi serta berwarna hijau. Â Rombongan kami banyak yang berfoto di tempat ini.