Selanjutnya kam diajak ke tempat kedua yaitu Batik Pancawati. Di sini, pemilik batik ini  bahkan lebih siap menyambut dengan minuman Banci dan kue Brownies. Banci adalah singkatan bandrek Cibuluh.  Menurut Bu Sri Batik Pancawati merupakan pelopor usaha batik di Cibuluh dan sudah ada sejak sekitar tahun 2014 sebelum Kampung Batik Cibuluh ini diresmikan pada 2019.  Dinamakan Pancawati karena pada awalnya didirikan oleh lima orang perempuan di kampung ini. Di Batik Pancawati ini juga banyak dipajang berbagai foto kegiatan dan penghargaan yang pernah di raih.
Batik yang dibuat di sini juga memiliki banyak motif yang khas dan merupakan hasil kreasi para pengrajin. Â Ada motif dengan gambar harimau Siliwangi yang khas Bogor atau Sunda dan juga ada motif daun talas yang melingkar. Â Juga ada motif yang dinamakan Opat Hanjuang, Dipasalah Pakujajar dan Lerengkujang. Untuk harga jual juga bermacam-macam tergantung motif batik tulis dan lama membuatnya.Â
Setelah sejenak menikmati banci, brownies, melihat-lihat berbagai jenis batik dan menyaksikan demonstrasi membuat batik, jelajah di Kampung Baik Cibuluh dilanjut dengan berkunjung ke Batik Melangit. Kali ini kami melewati jalan-jalan sempit yang berbelok-belok dan hanya bisa dilewati pejalan kaki atau kendaraan roda dua. Bahkan bila kendaraan lewat, pejalan kaki juga harus menepi sejenak. Namun asyiknya tembok dan dinding serta pagar rumah-rumah rakyat di sini semuanya dihiasi mural dengan motif batik yang indah. Â Karena Sebagian peserta ikut dengan teh Anya, sementara sebagian peserta lain yang masih tertinggal di Batik Pancawati kemudian dipandu oleh The Ayu. Sementara saya dan Mbak Mutiah mencoba berjalan-jalan sendiri menyusuri Kampung Batik yang menarik ini. Walau sempat tersesat akhirinya kami bertemu teh ayu dan ikut menuju Batik Melangit.
Ketika sedang berjalan-jalan di gang sempit di Kampung Batik ini, juga ada seorang yang berkostum Spiderman sedang berjalan kaki dengan santai. Saya tidak tahu apakah Spiderman ini merupkan bagian dari atraksi menyambut KOTEKA atau hanya kebetulan lewat dan mampir untuk membeli batik.
Sama seperti gerai lainnya, batik Melangit juga merupakan sebuah rumah tempat tinggal yang sekaligus berfungsi menjadi workshop, tempat pamer, dan juga outlet. Di sini dipamerkan dan dipajang berbagai jenis motif kain batik dan juga turunan batik.
Gerai terakhir yang dikunjungi adalah Batik Bumiku. Uniknya dalam perjalanan menuju kesini, kami sempat melewati sebuah kompleks kuburan kecil yang ada di halaman sebuah rumah. Â Batik Bumiku terletak di sebuah rumah yang memiliki halaman yang cukup luas. Di depan rumah ada sebuah bale dimana ada dua perempuan yang sedang memperagakan cara membatik menggunakan malam dan canting. Â Bahkan peserta juga mendapat tips kilat bagaimana membatik yang baik. Salah satunya adalah cara memegang canting, dan menggoreskan malam ke kain yang mana panjang sebuah goresan harus disesuaikan dengan lamanya kita menahan nafas. Â Salah seorang peserta juga ikut mencoba mempraktikkan tips ini.