Suasana taman dengan pohon-pohon yang rindang ini memberikan kesejukan tersendiri di kota Bandung di siang ini. Ada jalur pejalan kaki yang berlantai semen sehingga pengunjung bisa mengeliling taman dengan nyaman.Â
Di tengahnya mengalir Sungai Cikapayang dengan dinding atau talud yang terbuat dari batu kali. Â Ada beberapa papan himbauan yang bertuliskan "Kamu Merawat Sungai Sungai Akan Membahagiakanmu," lengkap dengan gambar larangan membuang sampah di sungai.Â
Di sebuah kursi di kejauhan tampak sepasang lelaki dan perempuan sedang duduk santai. Usianya mungkin tiga puluh tahunan.
Jalan-jalan di sini lumayan mengasyikkan. Kalau Lelah berjalan, ada banyak tempat duduk untuk bersantai, bahkan ada juga yang sekaligus berfungsi sebagai charging station buat mengisi baterai hape.
Di tepian jalur pejalan kaki, juga ada sebuah peta Sungai Cikapayang lengkap dengan lokasi Taman Lansia dan jalan sekitarnya termasuk gedung dan bangunan yang terkenal seperti Museum Pos, Gedung Sate dan Museum Geologi.
Di bagian tengah taman ada sebuah kolam dengan pepohonan di tengahnya. Di tepiannya ada tempat duduk warna warni kuning, ungu, dan oranye dan di dekatnya ada tempat sampah yang sudah dibedakan dengan warna hijau, biru dan oranye untuk sampah organik, yang bisa di daur ulang dan anorganik yang tidak bisa di daur ulang.Â
Dan pepohonan tinggi dan rindang selalu menjadi latar belakang di mana pun kita berada di Taman ini.Â
Di sini, kebetulan ada rombongan anak sekolah bersama guru-gurunya yang sedang bersantai. Mungkin mereka akan atau habis berkunjung ke Museum Pos yang kebetulan ada di dekat Taman Lansia.Â
Hingga saat ini saya belum bertemu dengan seorang pun warga yang berusia lebih 60 tahunan sehingga bisa digolongkan sebagai lansia di taman ini.