Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Begini Uniknya Toga dan Baret di Unpad, Warna-Warni dan Boleh Dipinjam

20 Oktober 2022   08:08 Diperbarui: 20 Oktober 2022   08:15 4365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan Manekin dan Toga | Dokpri

Rasanya sudah lama sekali saya tidak mampir ke kampus Unpad yang letaknya di Jalan DIpati Ukur ini, lebih beberapa dekade yang lalu.  Dan kini saya mampir dengan satu tujuan, yaitu mengambil toga untuk wisuda yang akan diadakan pada bulan November depan.  Kali ini tujuannya adalah Gedung 4 Kampus Iwa Koesoemasumantri.

Kampus Unpad | Dokpri
Kampus Unpad | Dokpri

Ketika masuk ke kampus, saya segera parkir kendaraan. Lokasinya cukup luas dan banyak pepohonan yang asri. Ada beberapa gedung dan salah satunya adalah gedung Kerja sama Unpad dan Pertamina.  Di sini juga ada beberapa sepeda yang disewakan dengan menggunakan aplikasi Boseh.

Sepeda Boseh | Dokpri
Sepeda Boseh | Dokpri

Saya kemudian berjalan menuju ke Gedung 4 yang ternyata juga merupakan tempat Pusat Bahasa Fakultas Ilmu Budaya yang menyelenggarakan beberapa kursus bahasa asing seperti bahasa Inggris, Perancis, Jepang, Jerman, Belanda, Rusia, Italia, dan Arab. 

Ternyata sudah cukup banyak mahasiswa yang mengantre untuk pengambilan toga.  Asyiknya kami mengantre sambil duduk dengan berpindah kursi satu pers satu ke depan dalam dua barisan. 

Suatu bentuk antrean yang lebih manusiawi dibandingkan antrean sambil berdiri.  Sebelumnya peminjam toga diwajibkan memindai kode QR untuk mengisi formulir peminjaman dengan mengisi NPM (Nomor Pokok Mahasiswa), nama, alamat dan juga nomor hape.

antrean sambil duduk | Dokpri
antrean sambil duduk | Dokpri

Untuk meminjam toga, juga wajib membawa formulir peminjaman toga dan baret yang sudah dan surat perjanjian peminjaman yang diberi meterai 10. Ribu Rupiah, sedang bagi yang diwakilkan, harus menyertai juga surat kuasa.

Setelah antre sekitar 15 menit, proses pendaftaran selesai, dan kami diminta untuk kembali menunggu di tempat pengambilan toga dan baret.  Nama-nama mahasiswa dipanggil dengan menggunakan pengeras suara dan satu persatu mengambil dengan tertib.   Sewaktu mengambil, juga wajib memeriksa kondisi toga dan baret serta apa sudah sesuai dengan ukuran sesuai permintaan.

Sambil menunggu saya melihat lihat di ruangan ini. Ternyata ada empat buah manekin yang menggunakan toga dan baret dengan berbagai warna.  Nah, toga Unpad ini memang unik dan khas dibandingkan kebanyakan perguruan tinggi lain yang kebanyakan menggunakan toga warna hitam.  Toga Unpad memiliki pola batik yang konon menggunakan batik khas Sunda dan juga dibedakan warnanya sesuai jenjang pendidikan.

Menurut petugas juga ada strip kuning di lengan yang membendakan jenjang. Strip satu untuk S1, strip dua untuk S2 dan Strip 3 untuk S3.  Sedangkan untuk warna dibedakan ari merah marun untuk program sarjana, hijau toska untuk program profesi  dan biru tua untuk program doktor.  Selain itu dibagikan juga pin dan medali berwarna kuning yang nanti akan digantungkan di leher.  

Selain toga, juga ada baret yang bentuknya unik dan berbeda dari kebanyakan topi wisuda. Bentuknya bundar dan memiliki kuncir yang berbeda-beda warnanya. Warna-warna di kuncir ini yang menunjukkan fakultas.

Mencoba Toga | Dokpri
Mencoba Toga | Dokpri

Di sini juga banyak calon wisudawan yang langsung mencoba toga yang baru dibagikan dan kemudian berfoto bersama teman-temannya seakan-akan sudah diwisuda.

Selain warna, Unpad juga cukup unik karena memiliki kebijakan meminjamkan toga kepada para wisudawan dibandingkan kebanyakan perguruan tinggi lain di mana wisudawan harus membeli.  Karena itu toga Unpad juga sekilas memiliki bahan dan rancangan yang lebih baik dan bagus karena bisa digunakan beberapa kali.  

Gedung 3 | Dokpri
Gedung 3 | Dokpri

Setelah mendapatkan toga, saya kemudian kembali ke tempat parkir dan kemudian melanjutkan perjalanan di kota Bandung untuk mencari makan siang.

Terima kasih sudah membaca.

Bandung, Oktober 2022

Foto: Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun