Jakarta Film Week 2022 telah ditutup dengan resmi. Film-film yang memenangkan award dalam berbagai jenis kategori telah diumumkan. Dan sebagai acara puncak, hadirin yang meramaikan Studio 1 CGV Grand Indonesia menuntaskan acara Minggu malam 16 Oktober 2022 itu dengan bersama-sama menyaksikan film karya sutradara Thai Sorayas Prapapan yang berjudul Arnold is a model Student. Â Bersama teman-teman Komik Kompasiana, yaitu Mbak Nurul dan Budi Utomo, saya menimati sekali film tentang anak sekolah di Thailand ini.
Film ini berkisah tentang Arnold, seorang siswa di sebuah sekolah favorit di Bangkok yang baru saja kembali dari pertukaran pelajar di Amerika Serikat dan juga telah memenangkan medali di Olimpiade Matematika. Â Karena itu oleh kepala sekolah Arnold dipuja dan dijadikan ikon sekolah tersebut sebagai murid teladan.Â
Pada awalnya saya mengira bahwa Arnold adalah murid yang selain pintar juga baik, hormat pada guru dan disiplin. Namun adegan demi adegan berikutnya dalam film ini memutar baikan harapan. Arnold sebenarnya tidak dapat dijadikan murid teladan seutuhnya. Hanya kepandaiannya dalam bidang pelajaran mungkin yang bisa dijadikan contoh.
Dalam salah satu adegan dalam kelas, Arnold bahkan digambarkan sering tidur sewaktu guru sedang mengajar dan bahkan sering juga membantah kata-kata guru. Bahkan dia juga sering merokok di dan bahkan bersama teman-temannya sering juga minum minuman keras di halaman belakang sekolah. Untungnya Arnold tidak pernah tertangkap basah dengan kelakuannya merokok dan minum-minum.
Namun sikap bandel dan mealwan guru terasa sangat menonjol ketika berhadapan dengan Bu Wanee, guru yang sedikit kolot, kejam, dan bertanggung jawab atas kedisiplinan siswa di sekolah ini. Â Bu Wanee ini sering memberikan hukuman kepada murid yang terlambat atau menggunakan rambut yang dicat dan berbagai jenis pelanggaran disiplin lainnya. Bahkan Arnold yang juga sering terlambat tidak luput dari hukuman Bu Wanee.
Namun Arnold bukan lah Arnold, dia sama sekali tidak menurut dan berani melawan sang guru dengan berdalih hanya terlambat 5 menit dan bahkan uniknya Kepala Sekolah yang sangat membanggakan Arnolod juga mendukung nya. Â Saking kesalnya Bu Wanee sendiri sempat memaki ayah Arnold yang ternyata bukan orang Thailand melainkan seorang berkebangsaan Perancis yang akhirnya dideportasi dari Thailand.Â
Arnold seakan terperangkap dalam permainan yang mengasyikan. Sebagai murid kebanggaan di sekolah yang digadang-gadang akan mendapat bea siswa untuk belajar di luar negeri, namun pada saat yang bersamaan, Arnold juga berkenalan dengan Bee, seorang pemilik Bimbingan Belajar yang memperkenalkan Arnold dengan sisi gelap sistem pendidikan di Thailand. Seperti dijadikan bintang iklan untuk bimbingan belajarnya dan bahkan dijadikan joki untuk masuk ke akademi militer. Â Yang paling lucu adalah ketika Arnold harus bertemu dengan salah seorang temannya di sekolah yang menjadi pelanggan agar diterima di salah satu perguruan tinggi favorit.
Kisah Arnold yang terjebak di antara dua peran ini makin bertambah rumit dengan suasana di sekolah di mana murid-murid sedang terlibat dalam gerakan Bad Student Movement yang memang sedang marak di Thailand yang sedang mencoba mendobrak sistem pendidikan di Thailand yang dianggap sangat konservatif. Â Â
Di sini kita dapat melihat bahwa, Arnold mencoba bermain cantik dengan tidak pernah mengorbankan kesempatannya untuk mendapatkan beasiswa seraya seakan-akan juga masih berpihak pada gerakan tersebut.Â
Lalu apa yang akan terjadi dengan Arnold. Mampukah dia terus mengejar mimpinya untuk kuliah di luar negeri. dan bagaimana dengan perjuangan teman-temannya? Â Ayo tonton film yang cukup menarik ini yang sebentar lagi akan tayang di bioskop kesayangan Anda.