Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Speak No Evil, Bukan Film Horor Biasa, Akhirnya Sangat Menganggu

16 Oktober 2022   12:11 Diperbarui: 16 Oktober 2022   12:15 2442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta Film Week diselenggarakan mulai 13-hingga 16 Oktober 2022 di berbagai bioskop dan venue serta menampilkan banyak film menarik dari puluhan negara.  Dan pada Sabtu 15 Oktober 2022 kemarin, saya sempat menyaksikan sebuah film Denmark dengan genre thriller dan horor di CGV Grand Indonesia studio 6.

Film ini berjudul Speak No Evil. Pada awalnya terlihat sebagai sebuah film yang biasanya, namun akhir kisahnya sangat mengejutkan.  Namun setidaknya setelah menyaksikan film ini, saya mendapatkan sebuah cakrawala yang lebih luas mengenai film dari benua Eropa.

Kisah dimulai dengan perkenalan antara dua keluarga, yang satu dari Denmark dan yang satu dari Belanda, pada saat mereka liburan di Tuscany, Italia.  Keluarga Denmark ini terdiri dari Bjorn, Loiuse dan putri mereka Agnes yang segera akrab dengan keluarga Belanda yang terdiri dari Patrick, Karen, dan putra mereka Abel. Abel menderita sebuah penyakit langka yang disebut Congenital Aglosia, yaitu dilahirkan tanpa lidah yang sempurna sehingga susah mengucapkan kata-kata dengan jelas.

Nah beberapa bulan kemudian, keluarga Denmark ini menerima undangan untuk berkunjung ke tempat tinggal keluarga Belanda yang ada di pedesaan. Tanpa rasa curiga, Bjorn dan keluarganya menerima undangan ini dan kemudian menginap di rumah keluarga Patrick.

Setelah tinggal dua malam, barulah Louise dan Bjorn merasa banyak kejanggalan dan juga menemukan bahwa mereka telah dibohongi bahwa Patrick sesungguhnya serang pengangguran dan bukan seorang dokter sebagaimana diceritakan pada perjumpaan awal.  Mereka berusaha pergi tanpa pamit namun akhirnya terpaksa harus tetap melanjutkan tinggal di rumah keluarga Patrick.  Bahkan Patrick dan Bjorn terlibat dalam adegan yang menarik dalam terapi berteriak di pantai.

Namun rahasia Patrick dan Karen mulai terbongkar ketika mereka menemukan Abel tewas mengambang di kolam kecil dan foto-foto mengerikan di sebuah kamar di rumah ini. Bjorn sadar bahwa bahaya mengancam keselamatan jiwa keluarganya.  Dan usaha untuk melarikan diri dimulai.

Selanjutnya film ini mulai menampakkan kisah thriller dan horor yang menegangkan. Mampukah  Bjorn dan keluarganya melarikan diri dari cengkeraman dan tipu muslihat Patrick dan Karen?  Untuk mengetahui kisah lengkap dan akhir film ini, ada baiknya pembaca menonton sendiri film ini.  

Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa film ini dimulai dengan kisah yang tampak biasa namun makin lama makin menggemaskan, banyak adegan yang tidak disangka dan juga kata-kata yang lumayan vulgar dan sedikit mengganggu. 

Bahkan banyak penonton yang merasa terkejut dengan akhir film yang banyak berisi kekerasan dan kekejaman serta adegan yang mungkin terasa sangat mengganggu dan di luar nalar yang sejak awal coba dibangun oleh film ini. Selain vulgar, bahkan ada yang bilang sadis dan kejam.   Bahkan kadang-kadang tidak masuk dalam akal karena pada awalnya film ini juga ada mengandung sedikit unsur komedi yang ringan.

Namun film ini memang memiliki aura dan nuansa yang muram dan kelam, semuram dan kelam kisah tragis yang dialami dua keluarga yang menjadi tokoh utama dalam film ini.  

 Speak No Evil

Sutradara: Christian Taftdrup

Produser : Jacob Jarek

Para Pemain:

Morten Burian (Bjorn),  Sidsel Siem Koch (Loise), Fedja van Huet (Patrick), Karina Smulders (Karin)

Bahasa: Inggris, Belanda. Denmark

Durasi: 98 Menit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun