Kompasiana baru saja meluncurkan sebuah program baru yang memberikan peluang tanpa batas bagi para Kompasianers atau penggunanya. Sesuai dengan makna tanpa batas maka program ini dinamakan Infinite.
"Kami bawa kontenmu di Kompasiana melintasi batas ruang dan waktu dengan meluaskan jangkauannya ke jaringan media terbesar Kompas Gramedia. Wujudkan juga mimpi berkarier dan mengembangkan potensi diri bersama kami, " demikian pesan yang disampaikan oleh Kompasiana bagi para Kompasianers. Terasa sangat membesarkan hati dan memberi semangat serta membuka cakrawala buat mengembangkan bakat dan hobi menulis menjadi profesi yang cukup menjanjikan.
Bahkan ada juga pesan yang sangat menjanjikan bahwa dengan mengikuti program ini, kesempatan untuk menjadi penulis profesional terbuka lebar bagi siapa saja yang memenuhi kriteria, bahkan dapat honor dan memiliki konten yang dibicarakan dan dibedah di meja redaksi.
Bersamaan dengan itu juga dijelaskan mekanisme program Infinite ini yang mencakup enam Langkah dari mendaftar program, menayangkan konten di Kompasiana, seleksi dan penyuntingan, konten diekstensi pada media arus utama (main stream), hingga mendapatkan honor serta akhirnya mendapat tawaran untuk pelatihan dan bahkan kesempatan berkarir. Â Terasa sangat menjanjikan.
Kemudian pada bagian selanjutnya diuraikan syarat dan ketentuan untuk mengikuti program ini dari syarat umum seperti sudah terdaftar menjadi memiliki akun tervalidasi di Kompasiana serta sudah menulis paling sedikit 5 artikel serta melengkapi data afiliasi  di profil Kompasiana. Selain itu juga syarat bahwa konten tidak melanggar syarat dan ketentuan Kompasiana dan maksimal telah melakukan pelanggaran 4 kali.
Sekilas semua terlihat sangat mudah dan tidak ada yang menyulitkan. Langkah selanjutnya adalah tinggal mendaftar ke program. Â Namun ternyata banyak pengguna yang baru merasa sadar bahwa selama menjadi Kompasianer, dirinya telah melakukan banyak dosa dan pelanggaran yang selama ini mungkin sudah dilupakan.
Selain penulis, banyak teman yang melaporkan bahwa ketika melakukan pendaftaran yang muncul adalah permintaan maaf yang menyatakan bahwa pendaftar belum berhasil mendaftar program ini, salah satu nya dengan alasan bahwa pendaftar sudah pernah melakukan pelanggaran lebih dari empat kali.Â
Di sinilah sebagian besar Kompasianer yang gagal mendaftar baru sadar bahwa mereka memiliki dosa alias pelanggaran yang walau selama ini belum pernah sampai dihukum dengan penutupan atau blokir akun, tetapi terus dicatat dalam buku besar pencatat dosa di Kompasiana dan akhirnya harus menjadi penghalang bagi pengguna tersebut untuk ikut program yang sangat menjanjikan ini.
Ada hal yang menarik dari kriteria empat kali pelanggaran ini. Karena tidak disebutkan pelanggaran besar atau pelanggaran kecil dan banyak Kompasienr yang bahkan tidak ingat pernah melakukan pelanggaran. Â
Akhirnya saya melakukan muhasabah alias merenung akan dosa-dosa apa yang pernah dilakukan. Ternyata setelah diingat-ingat dengan jujur ternyata mungkin pernah beberapa kali menayangkan gambar atau foto di artikel namun lupa menuliskan sumbernya sehingga foto tersebut di turunkan atau dihapus dari artikel. Â
Bagi pengguna Kompasiana yang sudah cukup lama menulis tentu masih ingat beberapa program Kompasiana di masa lampau yang pernah juga memberikan sedikit honor selain K Reward yang baru ada beberapa tahun terakhir ini. Masih ingat dulu pernah ada program Freez tempat sebagian artikel di Kompasiana dimuat dalam Harian Kompas cetak yang terbit seminggu sekali.Â
Selain itu program mengambil artikel di Kompasiana untuk media main stream seperti Kompas.com juga sebenarnya bukan program baru karena artikel penulis juga pernah beberapa kali ditulis ulang dan disunting untuk diterbitkan di beberapa media termasuk Kompas,com. Â Memang dulu tidak mendapat honor dan tentunya tidak mengapa karena senang saja tulisannya bisa terbit di secara cetak di Harian Kompas atau secara daring di Kompas,com.
Namun sayang sekali, dengan program Infinite itu, pintu telah ditutup bagi penulis yang telah memiliki catatan dosa.
Selamat buat yang penulis yang masih sedikit dosanya. Â Dan sesuai dengan fitrah manusia, makin lama di suatu tempat, mungkin dosanya makin banyak dan bertumpuk.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H