Tidak lama kemudian, kami melihat sebuah gerbong trem yang sedang berjalan. Kali ini bertuliskan City Tour di depannya dan warna tremnya hijau muda dengan bagian tengah sedikit terbuka sehingga terlihat deretan kursi di dalam gerbong. Â Tulisan Christchurch Tramway juga ada di tubuh gerbong dan terlihat penumpang yang tidak terlalu ramai. Â Â
Ternyata menurut sejarah trem sudah ada di Christchurch sejak akhir abad ke 19 dan Sebagian trem yang sekarang ini juga merupakan gerbong asli yang dipercantik. Bahkan ada yang bertuliskan angka tahun 1888.  Konon trem sendiri mulai menggunakan tenaga listrik pada tahun 1905 atau 1906 dan pada masa jayanya ada sekitar 80 km  jalur trem di seluruh kota Christchurch.  Namun Christchurch Tramway yang ada sekarang dan meliputi jalur di pusat kota Christhurch memang baru dihidupkan kembali pada tahun 1995 hanya memiliki jalur sekitar 4 kilometer saja dan hanya  digunakan khusus untuk tujuan wisata.  Interiornya termasuk antik dan mewah sehingga wisatawan merasa bagaikan kembali ke abad lampau sambil menikmati pemandangan pusat kota Christchurch di abad XXI. Ini. Sebuah kota yang memang rawan dengan bencana seperti gempa besar pada 2011 lalu yang menghancur luluhkan sebagian kota.
Buat kami sendiri, karena sudah beberapa kali ke pusat kota ini, berjalan kaki terasa lebih mengasyikkan sementara memandang Christchurch Tramway yang warnanya silih berganti melewati kawasan paling menarik di  kota ini. Namun suatu saat nanti mungkin saja kami akan mencoba makan malam di gerbong trem ini sambil keliling kota. Â
Christchurch, South Island
Foto: Dokumentasi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H