Rute perjalanan Yogya Pangandaran dengan kereta api tidak ada yang langsung melainkan harus berganti kereta di Stasiun Banjar.Â
Rombongan sekolah sudah siap di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar satu jam sebelum keberangkatan dan kemudian bersama-sama dalam dua gerbong berangkat menuju Banjar.
Sepanjang perjalanan yang memakan waktu lebih dari 4 jam, kami bergembira, bernyanyi, bersantai, bersenda-gurau, sebagaimana anak-anak sekolah yang sedang jalan-jalan dan mendapatkan pengalaman baru yang berbeda dengan pelajaran di kelas. Â
Kami juga mencatat nama-nama stasiun yang dilewati baik stasiun besar dan kecil. Â Beberapa stasiun yang sempat saya catat adalah Wates, Kutoarjo, Kutowinangun, Kebumen , Gombong, Kroya, Maos, dan Sidareja sebelum akhirnya tiba di Stasiun Banjar. Â
Gerbong kereta api kelas ekonomi pada tahun 1978 tentunya tidak bisa dibandingkan dengan nyamannya gerbong kereta kelas ekonomi sekarang yang memiliki AC.Â
Pada waktu itu Kereta Api juga dikelola oleh perusahaan yang nama nya PJKA atau perusahaan Jawatan kereta Api dan gerbong kelas ekonomi pada umumnya dicat warna kuning dan hijau.
Hari sudah siang ketika kami tiba di Stasiun Banjar dan kemudian menunggu kereta tujuan Pangandaran. Setelah menunggu sekitar satu atau dua jam akhirnya kereta tujuan Pangandaran pun tiba dan siap mengangkut rombongan sekolah.
Yang unik adalah gerbong kereta yang benar-benar klasik karena terbuat dari kayu. Â Gerbong kayu dengan tempat duduk yang juga terbuat dari kayu. Â
Kami menamakan kereta kayu ini Kereta Cowboy Perjalanan ke Pangandaran memang sangat mengasyikkan, selain bentuk gerbong yang unik karena terbuat dari kayu, rute menuju Pangandaran juga sangat mengasyikkan karena melewati berbagai jembatan dan terowongan yang unik.Â