Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Balai Yasa Manggarai, Bengkel Kereta Api yang Mirip Hangar Pesawat Terbang

28 September 2022   15:48 Diperbarui: 28 September 2022   16:17 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehubungan dengan HUT PT KAI ke 77 pada 28 September 2022 ini, diadakah serangkaian Open House yang mengundang masyarakat umum untuk mengintip isi perut Balai Yasa atau Bengkel Kereta Api di berbagai tempat yaitu di Balai Yasa Manggarai, Yogyakarta dan Surabaya.

Nah penulis sendiri berkesempatan untuk mampir ke Balai Yasa di Manggarai yang letaknya dekat-dekat jauh dari Stasiun Manggarai. Bersama komunitas ClicKompasiana yang dipimpin oleh Mbak Muthiah Alhasany kami berangkat ke Balai Yasa, di siang hari tanggal 27 September 2022.

Titik temu kami di dekat KFC di pintu masuk Stasiun Manggarai. Sekitar pukul 12.30 WIB. Mbak Muthah sudah stanby di sana. Sementara beberapa teman lain memutuskan untuk langsung ke Balai Yasa Manggarai.

Di srbut dekat-dekat jauh karena sebenarnya letaknya hanya dipisahkan rel dari Stasiun Manggarai, tetapi karena harus memutar jadi lumayan jauh yaitu hampir 2 kilometer kalau berjalan kaki. Akhirnya saya dan Mbak Muthiah naik taksi online ke sana.

Pintu Masuk: Dokpri
Pintu Masuk: Dokpri

"Balai Yasa Manggarai, Utamakan Sholat Selamat, dan Kerja Sehat," Demikian sebuah tulisan tertera di atas gerai ATM yang ada di depan pintu utama yang berhiaskan kain panjang warna merah putih. Suasana siang itu di Balai Yasa sangat ramai, yang datang pagi masih belum pulang sementara yang kebagian siang sudah mulai berdatangan.

Setelah melewati antrean, di sebelah kiri ada sebuah back drop dengan tulisan Pohon Harapan. Ada beberapa anak yang sedang menempelkan kertas warna-warni berbentuk daun yang akan ditempelkan di pohon tersebut. Mungkin ini merupakan salah satu lomba yang sudah diadakan sejak pagi tadi.

Foto Lawas: Dokpri
Foto Lawas: Dokpri

Ruang pertama yang saya kunjungi adalah auditorium yang berisi pameran kilasan sejarah perkeretaapian, khususnya perawatan kereta api di Balai Yasa ini.

Salah satu foto hitam putih menunjukkan seorang mekanik yang sedang memperbaiki kereta api selama seminggu di Bengkel Kereta Api Manggarai yang diambil pada 7 Januari 1948.

Selain foto-foto lawas yang menarik, ada juga model replika Balai Yasa dengan berbagai jenis kereta apinya yang cantik. Di sini juga diputarkan film dokumenter mengenai Balai Yasa dan lintasan sejarahnya. Manggarai Open House, demikian tertera pada panggung kecil di depan layer lebar yang menayangkan film tersebut.

Open House: Dokpri
Open House: Dokpri

Untuk masuk dan melihat ke berbagai fasilitas di Balai Yasa ini, pengunjung dibagi dalam setiap kelompok yang terdiri dari sekitar 30 orang dan kemudian dipandu untuk berkeliling.

Namun sebelumnya semua pengunjung dipinjami helm berwarna biru sebagai salah satu syarat keselamatan.

Selain itu pengunjung juga wajib memakai sepatu untuk melindungi kaki ketika berada di fasilitas perawatan. Saya yang kebetulan tidak memakai sepatu, akhirnya harus menunggu sebentar untuk mendapat pinjaman safety shoe.

Akibatnya saya terpisah dari rombongan ClickKompasiana. Namun hal ini tidak membuat kegembiraan dan keceriaan berkunjung ke Balai Yasa menjadi pudar.

Helm Biru: Dokpri
Helm Biru: Dokpri

Setelah mendapat sepatu dan helm, saya kemudian bergabung dengan rombongan yang terdiri dari sebagian besar anak sekolah dan juga remaja serta sebagian orang tua yang dengan bersemangat mengikuti tur atau jalan-jalan ke Balai Yasa Manggarai ini.

Electrical Shop: Dokpri
Electrical Shop: Dokpri

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Electrical Control Panel & AC Shop yang merupakan tempat perawatan berbagai peralatan elektrikal dan AC yang dimiliki gerbong kereta api.

Juga ditampilkan banyak panel dan display yang sering kita jumpai di gerbong kereta.

Di sini juga ada mesin-mesin dalam ukuran besar yang canggih dan petugas menyambut dengan ramah sambil menjelaskan nama dan fungsi alat-alat yang dipamerkan dan sekali-kali menjawab pertanyaan yang diajukan pengunjung.

Wheel Shop: Dokpri
Wheel Shop: Dokpri

Perjalanan selanjutnya adalah menyusuri deretan perbengkelan yang diberi nomor urut dan nama. Di depannya ada lapangan rumput hijau dengan beberapa jalur rel seperti yang sudah saya lihat di maket.

Dan uniknya di rel ini ada semacam platform yang bisa membawa pengunjung dari ujung deretan bengkel sampai ke tempat paling dekat dengan Electrical Shop.

Rupanya ketika selesai dengan kunjungan ke beberapa shop atau bengkel, kami nanti juga akan naik platform bergerak yang saya lupa menanyakan Namanya ini.

Setelah itu, kami berpindah ke bengkel berikutnya yaitu Wheel And Bogey Shops dimana dilakukan perawatan terhadap roda dan bogey kereta api.

Di sini terdapat deretan roda-roda besi yang ukurannya besar dan juga bogey yang merupakan kumpulan roda.

Selain buatan PT INKA ada juga berbagai bogey buatan luar negeri di tempat ini, Bahkan dulu ada yang buatan Yugoslavia walau sekarang sudah tidak dipakai lagi. 

Body Shop: Dokpri
Body Shop: Dokpri

Kunjungan berlanjut ke Supporting Workshop yang merupakan bengkel peralatan yang membantu pengoperasian kereta aoi. Di sini ada berbagai peralatan seperti starter motor dan juga generator pembangkit tenaga listrik untuk di dalam gerong kereta api.

Salah satu yang menarik adalah sebuah mesin yang memiliki 12 silinder dengan logo Mercedes Benz yang selama ini lebih terkenal sebagai pembuat mobil mewah dari Jerman. Ternyata Mercedes Benz juga hadir dalam industri perkeretaapian

Tempat selanjutnya adalah bengkel perawatan body atau gerbong kereta api. Body Workshop nama kerennya.

Di sini deretan puluhan gerbong berbaris rapih pada rel masing-masing. Ada kereta ekonomi, bisnis dan juga kelas utama yang sedang dalam berbagai proses perawatan Asyiknya kita dapat sejenak mengintip proses tersebut yang ternyata sangat menarik karena selama ini kita hanya mengenal gerbong-gerbong ini selama menjadi penumpang.

Final Test: Dokpri
Final Test: Dokpri

Di seberang rerumputan hijau dan barisan rel, terdapat area untuk Final Test yaitu bagian melakukan test akhir sebelum gerbong kereta dinyatakan laik untuk beroperasi kembali.

Sementara di bagian lain terdapat tulisan Balai Yasa Manggarai dan juga tulisan yang sama ada di atas genting atau atap salah satu bangunan di kompleks yang luas ini.

Jalan-jalan masih belum selesai walau kali ini boleh dilakukan secara independen dan helm juga sudah dikembalikan. Ada berbagai gerbong kereta yang dipamerkan dan pengunjung diizinkan masuk untuk melihat-lihat.

Di antaranya gerbong kelas eksekutif yang mewah dengan tempat duduk dari kulit dan privat TV di kursi masing-masing, mirip dengan kursi kelas bisnis di pesawat terbang.

Gerbong Kelas Eksekutif: Dokpri
Gerbong Kelas Eksekutif: Dokpri

Bahkan ada juga gerbong khusus kereta wisata yang bernama Djoko Kendil. Interiornya sangat mewah dengan berlapis kulit warna hitam dan dinding dari kayu plitur warna cokelat. Saya sendiri sempat duduk di salah satu kursi dan mencoba enaknya duduk di sini sambil berfotoria.

Lomba mendorong roda: Dokpri
Lomba mendorong roda: Dokpri

Sementara itu di lapangan luar juga ada berbagai lomba dan panggung hiburan. Salah satu lomba yang menarik adalah lomba mendorong kereta yaitu mendorong roda kereta yang besar dan terbuat dari besi yang berat.

Selain hiburan musik, di panggung juga ada beberapa acara menarik termasuk pemverian kuis dan hadiah untuk mereka yang dilahirkan sekitar bulan September dan berulang tahun bersama-sama dengan PT KAI.

Panggung Hiburan: Dokpri
Panggung Hiburan: Dokpri

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sekitar pukul 15.00 acara Open House pun usai. Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pengunjung dan saya juga merasa bahwa kunjungan ke Bali Yasa ini lebih membuka mata dan hati serta mengetahui lebih rinci mengenai seluk beluk perawatan kereta api.

Dan yang membuat saya kagum adalah fasilitas yang dimiliki Balai Yasa serta kerapian serta kebersihannya memang tidak kalah dengan berbagai bengkel pesawat terbang yang pernah saya kunjungi sebelumnya.

Apa lagi sebagian interior kereta api di Indonesia juga sudah tidak kalah dengan interior di dalam pesawat terbang.

Dengan menumpang taksi online, rombongan ClicKompsiana kembali ke Stasiun Manggarai dan kemudian dengan naik KRL melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing. Sebuah siang yang menyenangkan bersama Balai Yasa Manggarai dan ClicKompasiana.

Jakarta, September 2022

Foto-Foto: Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun