Saya berjalan di tepian danau sambil memperhatikan airnya yang biru, bersih dan tenang. Bayang-bayang pepohonan tampak di permukaan danau dan pegunungan yang puncakmu ditutupi salju kelihatan begitu indah menjadi latar belakang panorama senja di Queenstown. Â Puluhan atau mungkin ratusan burung -burung berwarna putih beterbangan di tepian danau, bahkan sebagian melewati batas pagar ke pedestrian. Â Sementara kumpulan bebek warna hitam juga bermain sambil berenang di permukaan danau.
Saya kembali mendekati Cafe coklat dan es krim. Â Di sini ada sebuah patung seorang lelaki yang ditemani sektor domba terbuat dari perunggu. Lelaki itu memakai jubah panjang berbadan besar dan tegap dengan berewok dan kumis yang lebat. Rambutnya lebat dan ikal, sekilas penampilan lelaki ini mengingatkan saya akan Abraham Lincoln, presiden Amerika dari abad XIX yang patungnya pernah saya lihat di Washington DC dan bandara Chicago.
Di bawah patung ada prasasti yang menjelaskan sosok yang berdiri gagah di tepian Danau Wakatipu ini:
"I saw an open country, not perfectly level broken by small hills and terraces; whilst a large lake or arm of a lake, stretched away in distance, almost as far as the eyes could reach," demikian kutipan kata-kata Rees yang dikutip pada prasasti ini menggambarkan keindahan kawasan Queenstown dan danau Wakatipu yang bentuknya memang memanjang mirip huruf Z.
Di bagian  paling bawah prasasti, dijelaskan bahwa William Rees merupakan pendiri atau founder kota Queenstown yang pada 1861 bersama istrinya Frances mendirikan bangunan pertama di dekat danau di tempat ini.  Namun kemudian ketika emas ditemukan di kawasan ini, Rees harus digusur dan mendapat  ganti rugi sebesar 10 Ribu Poundsterling lalu pindah ke kawasan Kawarau Falls.
Saya kemudian sejenak beristirahat dan  duduk di kursi kayu yang ada di depan tembok Cafe di belakang patung.  Di atas jendela Cafe dengan dinding terbuat dari bata ini tertulis seruan untuk melihat cara membuat es krim dan coklat : view chocolate & Ice Cream making inside, demikian anjuran, ajakan, dan mungkin juga iklan agar pengunjung mampir ke Cafe .
Sambil duduk di kursi ini, saya berselancar  menggunakan free wifi yang tersedia di kawasan ini dan mencari lebih banyak informasi tentang William Gilbert Rees.Â
Ternyata beliau merupakan pria kelahiran Wales pada 1927 yang kemudian mengadu nasib ke Australia pada 1852 dan berprofesi sebagai peternak domba. Kemudian dia dan seorang temannya yang  bernama Nicholas von Tunzelmann menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di kawasan Wakatipu dan Rees dianggap  sebagai pendiri kota Queenstown.