Sebagai salah satu lokasi Tohu Whenua, Arrowtown menawarkan kesempatan buat kita semua untuk menjelajah dan menemukan kembali sejarah Selandia Baru dan menyelami budaya nya yang kaya dan beragam.
Museum ini terdiri dari tiga bangunan tua yang masih asli dan bahkan salah satunya adalah Gedung Bank of New Zealand yang pernah beroperasi di Arrowtown.Â
Di sini, kita bisa mengenal secara sekilas sejarah Arrowtown dan orang-orang yang pernah menghuninya. Â Sendi-sendi kehidupan suku Maori pada masa itu dan juga kerasnya kehidupan serta alam yang harus dihadapi oleh para pionir imigran bangsa Eropa.Â
Selain itu tersedia juga a fakta menarik dan penuh kontroversi mengenai kehidupan imigran Tiongkok yang datang ke Selandia Baru untuk menajdi penambang emas di sini. Bahkan di Arrowtown ini pula, kita masih bisa menemui Pemukiman orang Tionghoa sewaktu menjadi penambang emas dahulu.Â
Kisah mengenai penambang emas dari Tiongkok ini pula yang mengingatkan saya akan kunjungan ke sbuah masjid di Wellington beberapa tahun lalu yang mengungkap fakta bahwa melalui imigran Tiongkok ini pula agama Islam pertama kali masuk ke Selandia Baru di sekitar tahun 1860-1870an.
Asyiknya pula, di museum ini, pengunjung bisa mencoba mengadu nasib dengan menyewa gold pan atau semacam ayakan untuk mencari emas di Arrow River.Â
Ya Sungai Arrow dan penemuan emas inilah yang menyebabkan Arrowtown memang berkembang pesat dulu. Bahkan di sini juga ada gambar orang-orang yang sedang mencari emas menggunakan gold pan atau ayakan emas itu.
Di museum ini juga ada pameran bertema Winter in the Wakatipu. Â Wakatipu merupakan nama wilayah yang mencakup kawasan Arrowtown hingga Queenstown dan sekitarnya.Â