Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpesona Bra Warna-Warni di Pagar Lembah Cardrona

16 September 2022   07:52 Diperbarui: 16 September 2022   07:54 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informasi ini menjelaskan latar belakang pameran bra di tempat yang bernama Bradrona ini. Tepat di depannya ada sebuah kotak warna pink tempat pengunjung bisa memasukkan sumbangan untuk Yayasan kanker payudara Selandia Baru itu.  Rupanya bra atau BH ini dijadikan simbol untuk kanker payudara yang merupakan salah satu penyakit yang sering diderita kaum perempuan.

Di sini juga ada sebuah manekin setengah badan tanpa kepala di mana kita dapat bergaya dan berfoto.  Tentunya kaum perempuan yang lebih cocok berfoto di sini. Tetapi lelaki juga tidak dilarang.  Sebuah foto dengan latar belakang deretan bra yang berjejer di pagar dengan latar belakang pemandangan Lembah Cardrona. Tidak mengherankan kalau tempat ini juga dinamakan Cardron Bra Fence alias Pagar Bra Cardrona.

Horse & Quad: Dokpru
Horse & Quad: Dokpru

Saya berjalan beberapa ratus meter menyusuri pagar hingga ke ujung. Di sini ada sebuah papan informasi tentang Horse Track & Quad Tours yaitu wisata naik kuda dan kendaraan off road menyusuri pegunungan dan jalan bersalju di lembah Cardrona. 

Tentu saja atraksi menarik di Cardrona bukan hanya Bradrona ini. Sekitar 2 atau 3 kilometer dari sini, kami juga sempat mampir di sebuah hotel tua, yaitu Cardrona Hotel. Dari depan tampak berbentuk seperti peti kemas dengan warna kuning muda dan tulisan Cardrona Hotel berwarna merah kecokelatan.   Ada dua buah pintu dengan jendela-jendela yang antic.  Di salah satu pintu yang terbuka ada tulisan Restaurant dan di atasnya ada gambar botol minuman dengan tulisan 'Gaelic Old Smuggle Whiskey."   Kami sempatkan masuk ke hotel dan restoran tua yang konon sudah ada sejak abada ke 19 dan merupakan hotel tertua di kawasan Cardrona.  Di depannya dipamerkan sebuah mobil jip yang juga tidak kalah tua dan antik. Warnanya juga kuning muda sehingga sangat serasi dengan warna utama hotel di belakangnya.

Cardrona Hotel : Dokpri
Cardrona Hotel : Dokpri

Tidak jauh dari hotel ini, ada lagi sebuah bangunan tua yang juga terbuat dari kayu.   Bangunan ini lebih mirip dengan hotel namun lebih kecil dan memiliki warna kombinasi hijau tua dengan atap berwarna hijau tua juga.  Di atas pintu ada tulisan Robert McDougall & Son, Est 1871, General Merchant Post & Telegraph.   Mungkin dulu ini merupakan kantor pos milik swasta?  Di depannya ada sebuah kotak telepon umum berwarna merah yang mirip dengan yang ada di London dan juga sebuah tempat mengisi BBM kuno berlogo mirp Caltex yang berbentuk bintang merah bersudut lima.

Kantor Pos: Dokpri
Kantor Pos: Dokpri

Perjalanan kemudian berlanjut menuju Arrowtown dan melewati kawasan dengan pemandangan yang memanjakan mata. Langit nan biru, gunung-gunung dengan uncak diselimuti salju dan awan putih yang berarak-arak. 

Pemandangan alam: Dokpri
Pemandangan alam: Dokpri

Dari Lembah Cadrona, jalanan kemudian terus mendaki dan berliku-liku hingga melewati Crown Range Summit, yang merupakan jalan lintas atau pass tertinggi di Selandia Baru dengan ketinggian 1076 meter di atas permukaan laut.  Di sini ada sebuah prasasti yang menandakan peresmian jalan raya pada tahun 2000.  Dijelaskan juga selintas sejarah jalan lintas ini yang baru dilintasi orang Eropa pada sekitar tahun 1860 an dan sering digunakan oleh para penambang emas untuk menuju kawasan Arrowtown.  Bahkan wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini pada akhir abad ke XIX hanya bisa berkunjung ke sini menggunakan kendaraan yang ditarik kuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun